Dekan Fakultas Ilmu Budaya Pimpin Sidang Rencana Pembentukan Asosiasi Ilmu Humaniora
Dekan Fakultas Ilmu Budaya
mengikuti pertemuan Dekan-dekan Fakultas Ilmu Budaya PTN Indonesia. Pertemuan
yang berlangsung secara daring ini diselenggarakan pada Selasa, 15 Februari
2022.
Pertemuan para dekan seluruh
FIB di lingkungan PTN Indonesia ini diikuti oleh 16 perguruan tinggi negeri
yang memiliki Fakultas Ilmu Budaya. Dekan-dekan yang turut hadir diantaranya
adalah Dekan FIB Unair, Dekan FIB Unud, Dekan FIB UGM, Dekan FIB UNDIP, Dekan
FIB UNS, Dekan FIB UNAND, Dekan FIB UNHAS, Dekan FIB USU, Dekan FKIP Univ Jambi,
Dekan FIB UI, Dekan FIB UNPAD, Dekan FIB UNMUL, Dekan FIB UNEJ JEMBER, Dekan
FIB UNSOED Purwokerto, Dekan FIB Unkhair Ternate, dan Dekan FIB Unsrat Manado.
Pertemuan kali ini adalah
pertemuan yang merupakan tindak lanjut dari penandatanganan PKS diantara
dekan-dekan FIB PTN Indonesia. Perjanjian Kerja Sama yang diinisiasi oleh dekan
FIB Unud, Dr. Made Sri Satyawati tersebut tahap demi tahap mulai direalisasikan.
Pertemuan kali ini membahas dua
agenda, diantaranya adalah pendirian Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Bidang
Humaniora dan pembahasan rencana membentuk Asosiasi Ilmu Humaniora. Kedua
agenda dibahas cukup intensif pada pertemuan tersebut, mengingat keduanya
merupakan hal penting untuk perkembangan dunia akademik bidang humaniora di Indonesia.
Pada agenda pendirian Lembaga
Akreditasi Mandiri (LAM) dihadirkan narasumber dari BAN PT, Prof. Dr. rer.nat.
Imam Buchori, S.T. Narasumber memaparkan materi tentang tata cara dan pedoman
pendirian LAM.
“Pendirian LAM harus didahului
dengan pembuatan proposal yang sesuai dengan syarat dari BAN PT. Bapak dan Ibu
Dekan yang hadir dalam forum ini tentu dapat menjadi lembaga pemrakarsa
pengajuan LAM Bidang Humaniora, “ ungkap Prof. Imam.
Agenda kedua pada kegiatan ini
adalah sidang terkait dengan rencana pembentukan asosiasi ilmu humaniora. Sidang
ini dipimpin oleh Dekan FIB Unud, Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum., selaku
salah satu inisiator terbentuknya forum ini. Pembentukan asosiasi bidang ilmu humaniora
merupan salah satu syarat penting untuk mendirikan LAM.
“Kita sadari bahwa ilmu
humaniora saat ini belum memiliki Lembaga Akreditasi Mandiri, dan tentu saja
ini sangat penting untuk kita inisiasi bersama. Kepentingannya adalah untuk semakin
meningkatkan kualitas lembaga akademik yang memiliki rumpun ilmu humaniora,â€
ungkap Dr. Sri Satyawati.
Diskusi diawali dengan pemilihan nama asosiasi yang tepat sehingga mampu menaungi semua bidang keilmuan humaniora, khususnya yang berada di bawah FIB. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan AD/RT, dan rangkaian penyusunan kepengurusan serta deklarasi asosiasi pada waktu yang akan datang. (gp)
UDAYANA UNIVERSITY