Mahasiswa UNUD dari Fakultas Teknik dan Ilmu Budaya Berkolaborasi Kembangkan CUREVA: Inovasi Rekonstruksi 3D untuk Pelestarian Cagar Budaya Berbasis Gaussian Splatting dan Visual Language Model

Denpasar, 3 Oktober 2025 — Mahasiswa Universitas Udayana kembali menorehkan prestasi dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) skema Karsa Cipta (PKM-KC) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Tim ini berhasil memperoleh pendanaan untuk proyek inovatif bertajuk CUREVA (Cultural Reconstruction Innovation), yang mengusung gagasan rekonstruksi digital benda cagar budaya dengan memanfaatkan teknologi Gaussian Splatting (GS) dan Visual Language Model (VLM) guna mendukung upaya pelestarian artefak serta situs bersejarah di Indonesia. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Universitas Udayana mampu bersaing secara nasional melalui karya inovatif berbasis teknologi mutakhir. Inovasi CUREVA juga memperkuat reputasi Universitas Udayana sebagai kampus unggul yang berperan aktif dalam pengembangan riset dan pelestarian warisan budaya Indonesia.


Kerusakan pada benda cagar budaya masih menjadi tantangan besar dalam pelestarian warisan budaya nasional. Faktor alam, aktivitas manusia, serta minimnya perawatan menyebabkan banyak artefak bersejarah kehilangan bentuk aslinya bahkan nilai informatifnya. Melihat permasalahan tersebut, tim PKM-KC CUREVA Universitas Udayana berupaya menghadirkan solusi digital yang dapat merekonstruksi, mendokumentasikan, sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian objek cagar budaya. Melalui penerapan teknologi Gaussian Splatting dan Visual Language Model, tim ini mampu menciptakan rekonstruksi 3D yang realistis dan interaktif terhadap artefak bersejarah. Inovasi ini diharapkan dapat mendukung upaya pelestarian digital sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke kancah global secara berkelanjutan.


Tim CUREVA mengembangkan sebuah web application (web app) yang menjadi pusat kegiatan dokumentasi dan rekonstruksi digital. Aplikasi ini berfungsi sebagai penghubung antara hasil teknis dengan pengguna, baik untuk kebutuhan penelitian, edukasi, maupun kegiatan konservasi yang efisien dan mudah diakses. Pengguna dapat menjelajahi hasil rekonstruksi 3D artefak budaya secara interaktif dan informatif. Inovasi digital ini tidak hanya memperkuat peran Universitas Udayana dalam bidang teknologi budaya, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mendukung digitalisasi pelestarian cagar budaya Indonesia. Teknologi Gaussian Splatting memungkinkan proses rekonstruksi 3D dengan tingkat akurasi tinggi terhadap bentuk, warna, dan tekstur objek. Dibandingkan dengan metode Neural Radiance Field (NeRF), teknik ini dinilai lebih efisien karena proses rendering-nya yang lebih cepat serta dapat diakses langsung melalui web app. Penerapan teknologi ini memberikan hasil visual yang lebih realistis dan mendekati kondisi asli artefak budaya. Dengan demikian, Gaussian Splatting menjadi solusi ideal dalam mendukung inovasi digitalisasi cagar budaya yang dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Udayana.


Visual Language Model (VLM) merupakan sistem berbasis Artificial Intelligence (AI) yang mampu memahami serta menghasilkan data dalam bentuk visual (gambar dan video) maupun teks. Model ini memanfaatkan kumpulan data multimodal untuk menghasilkan hasil rekonstruksi yang informatif dan kontekstual. Dengan integrasi VLM, sistem CUREVA mampu memberikan deskripsi otomatis dan analisis mendalam terhadap setiap artefak yang direkonstruksi. Teknologi ini juga meningkatkan pengalaman pengguna dalam mempelajari cagar budaya melalui pendekatan interaktif dan edukatif berbasis AI. Tim PKM-KC CUREVA terdiri atas lima mahasiswa dari lintas fakultas, yakni Nabiel Rafa Angela Bhaswara (Teknik Mesin) selaku ketua tim, I Putu Galih Bhramanta Yudarsana (Teknik Mesin), Egidius Santus Dominus (Teknologi Informasi), serta dua mahasiswa dari Program Studi Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya, Mouzalina Raisha Anfal dan Kavita DiyaZinta Dewi. Tim ini dibimbing oleh Prof. I Wayan Widhiada, S.T., M.Sc., Ph.D. Kolaborasi antar fakultas ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara bidang teknik, teknologi informasi, dan ilmu budaya dalam menghadirkan solusi berbasis inovasi digital. Melalui CUREVA, mahasiswa Universitas Udayana berupaya mewujudkan pelestarian cagar budaya dengan pendekatan ilmiah dan teknologi yang adaptif terhadap perkembangan zaman.