Prodi Sastra Indonesia FIB Unud Gelar Pengabdian kepada Masyarakat di Kecamatan Kediri Tabanan
Prof. Wayan Simpen (kanan) didampingi Ketut Nama saat memberikan ceramah (Foto-foto Putu Evi)
Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat dengan topik "Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah bagi Siswa SMA Se-Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan", Minggu, 17 Sepember 2017.
Kegiatan berlangsung di SMA Surya Wisata Kediri diikuti kurang lebih 65 orang dari dua sekolah, yaitu SMA Surya Wisata dan SMAN 1 Kediri, Tabanan.
Pelatihan terdiri dari tiga sesi, yg pertama sesi diskusi yang disampaikan oleh Prof. Dr. I Wayan Simpen, M.Hum. dengan pemandu Drs. I Ketut Nama, M.Hum. Sesi kedua latihan penulisan karangan deskripsi dan sesi tanya jawab.
Sesi terakhir diisi oleh para dosen FIB untuk memberikan umpan balik atas latihan penulisan karangan siswa. Pada sesi terakhir ini, karya tulis siswa dikoreksi dan diberikan masukan oleh Dr. A A Putu Putra dan Dr. Maria Matildis Banda.
Dr. AA Putu Putra di tengah mahasiswa memberikan bimbingan menulis teks deskripsi. Tim pengabdian dari dosen Prodi Sastra Indonesia yang hadir waktu itu antara lain Dra. Putu Widarsini, M.Hum., Dra. Sri Jumadiah, M.Hum., Putu Evi Wahyu Citrawati, S.S., M.Hum., dan Drs. I Ketut Nama, M.Hum.Terlibat Aktif
Menurut Dr. Maria Matildis Banda, dalam latihan penulisan teks deskripsi, peserta terlibat aktif. Pada umumnya peserta menulis deskripsi tempat, objek wisata tertentu di Bali yang mereka "kenal dengan baik" (KdB). KdB ini perlu dan penting dalam tulisan deskripsi. Karena penulis deskripsi pada umumnya mesti yakin bahwa dirinya adalah mata, pikiran, dan mungkin juga perasaan pembacanya.
Para siswa serius latihan menulis teks deskripsi.Menurut Maria, peserta berbakat menulis, hanya perlu diarahkan dalam latihan-latihan. "Kalau ingin mendapat pencerahan tentang penulisan jurnalistik, kreatif sastra, bisa ke FIB, kami bersedia datang kalau diundang lain kali," ujar Maria, dosen yang rajin menulis karya kreatif.
Dosen yang sudah menulis beberapa novel ini menyampaikan bahwa jika ada kelompok teater yang ingin didampingi untuk penulisan naskah, alih wahana, pentas, bisa juga dibantu.
Dr. Martia Matildis Banda menyerahkan novelnya sebagai hadiah kepada wakil guru untuk disimpan di perpustakaan sekolah.Pada kesempatan itu, Maria Matildis Banda memberikan kenang-kenangan novel Suara Samudera (2017) karyanya kepada seorang guru untuk disimpan di perpustakaan sekolah.
"Siswa perlu contoh nyata untuk diteladani, senang rasanya bisa memotivasi mereka dan memberikan mereka semangat," ujar Maria (Evi).
UDAYANA UNIVERSITY