Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unud Tandatangani MoU dengan Universitas Dwijendra dan Asosiasi Tradisi Lisan
[caption id="attachment_1013" align="aligncenter" width="960"] Dekan FIB Unud Prof Sutjiati Beratha (jas biru) menyerahkan naskah MoU kepada Rektor Universitas Dwijendra Dr. Putu Dyatmikawati, disaksikan Ketua Yayasan Dwijendra M.S. Chandra Jaya (kiri) dan Ketua ATL Pusat Dr. Pudentia (tengah) (Foto Darma Putra).[/caption]
Penandatangan memorandum of understanding (MoU) atau kesepakatan kerja sama dilakukan oleh Dekan FIB Unud, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, Rektor Universitas Dwijendra, Dr. Putu Dyatmikawati, S.H.,M.Hum., dan Ketua Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Pusat, Dr. Pudentia MPSS, M.A., Jumat, 29 Juli 2016 bertempat di Aula Sadhu Gocara Yayasan Dwijendra, Denpasar.
Kesepakatan yang berlaku selama lima tahun ini, meliputi kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, dengan fokus pada tradisi lisan pada khususnya dan kebudayaan pada umumnya.
Menurut Prof. Sutjiati, kerja sama yang dijalin antara ATL Pusat dengan FIB Unud dengan Universitas Dwijendra adalah sangat tepat, terutama untuk Tri Dharma Perguruan Tinggi. "Diharapkan benar-benar dapat direalisasi untuk ketiga Dharma tersebut," ujar Prof. Sutjiati.
Gali Kearifan Lokal
Menurut Dekan Prof. Sutjiati, banyak kearifan lokal yg perlu digali, dilestarikan dan dikembangkan yang terkait dengan tradisi lisan sehingga perlu dilaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat bersama (ke-3 lembaga) untuk hal ini.
"Hasil dari penelitian ini bisa dijadikan materi kuliah, untuk kemutakhiran materi kuliah pada program studi yang menawarkan mata kuliah Wacana Sastra," tambah Prof. Sutjiati.
Dekan FIB Unud ini berharap agar budaya Bali tetap dilestarikan dan perlu strategi pelestarian di era modern yang tanpa batas ini.
"Pelestarian ini bertujuan agar kita sebagai orang Bali memiliki identitas, dan tidak tercabut dari akar dan budaya," ujarnya.
Pemakalah dalam Seminar Nasional ATL
Penandatanganan MOU bersamaan dengan pelaksanaan seminar yang bertemakan "Tradisi Lisan sebagai Kearifan Lokal, Nilai Budaya, dan Pendidikan Karakter.
Dalam seminar ini dosen-dosen dari FIB Unud ikut menyukseskan acara dengan menjadi pemakalah utama maupun pemakalah pendamping.
Pemakalah Utama, I Nyoman Darma Putra menyajikan makalah "Transformasi Kisah Tantri: Adaptasi Nilai-Nilai Pembentukan Karakter dari Cerita Lisan ke Novel". Dosen Sastra Indonesia dan alumnus Univeristy of Queensland ini membahas transformasi dan inovasi novel Tantri, Perempuan yang Bercerita karya Cok Sawitri yang bersumber dari cerita lisan Ni Diah Tantri atau dikenal juga dengan Tantri Kamandaka, cerita berbingkai yang sangat klasik.
[caption id="attachment_1008" align="aligncenter" width="720"] I Nyoman Darma Putra saat presentasi di seminar ATL (Foto Ida Bagus Wisnu Parta)[/caption]Pemakalah pendamping di antaranya Ida Ayu Laksmita Sari dengan makalah yang berjudul "Memperhalus Ceritera Rakyat untuk Pembentukkan Karakter: Kajian atas Narasi Kekerasan dalam Cerita Rakyat Bali dan Jepang", I Ketut Nuarca "Dongeng Sebelum Tidur: Masih Perlukah bagi Anak?".
I Made Suastika: "Tradisi Cupak Gerantang di Bali dan Lombok, I Nyoman Suarka: "Kearifan Lokal dalam Paribasa Bali",
I Nyoman Sukartha "Pendidikan Karakter dalam Ceritera Si Lutung, Si Tetani, dan Si Katak", I Nyoman Weda Kusuma: "Mitos Pelestarian Lingkungan Laut dan Hutan di Bali",
Luh Putu Puspawati: "Fungsi Mitos di Desa Pertanian Wilayah Pegunungan Kajian Komparatif Tiga Desa di Bali", Ida Bagus Putra Yadnya: "Self Realization sebagai Fondasi Pendidikan Karakter",
Maria Matildis Banda dan Anak Agung Rai Wahyuni: "Memahami Teks dan Ideologi dalam Tradisi Lisan Menurut Teori Hermeneutik Paul Recoeur", dan Ni Putu Luhur Wedayanti: "Kearifan Lokal dalam Tradisi Komunitas Matagi".
[caption id="attachment_1009" align="aligncenter" width="616"] Ida Ayu Laksmita Sari saat presentasi di Seminar Nasional ATL, di sebelah kirinya Ida Bagus Wisnu Parta (Univ Dwijendra Denpasar) sebelah kanan Hasanuddin (Univ Andalas Padang) (Foto Retno)[/caption] Penutupan Seminar Seminar nasional dua hari ini ditutup oleh Ketua ATL cabang Bali sekaligus dosen FIB Unud, Prof. Dr. I Made Suastika, S.U.Seminar yang menyajikan 64 judul makalah dan diikuti oleh mahasiswa, guru, dosen, peneliti dari berbagai daerah di Indonesia bahkan Italia secara umum berjalan dengan baik dan lancar.
Dalam sambutan penutupannya, Prof. Suastika menyampaikan terima kasih atas kesetiaan dan kesabaran dari pemakalah, peserta, maupun panitia yang telah turut menyukseskan seminar ini. "Semoga dapat berjumpa lagi di seminar ATL berikutnya," ujar Prof. Suastika menutup acara (Ida Ayu Laksmita Sari-FIB UNUD).
UDAYANA UNIVERSITY