Empat Mahasiswa Sastra Jepang FIB Unud Studi ke Empat Universitas Berbeda di Jepang

[caption width="960" id="attachment_1257" align="aligncenter"]Foto dari kiri: Eka Suwari, Puspa, Wakil Dekan I Prof. I Nyoman Suparwa, Sri Wahyuni, Dewi Prabasari, Citra, dan Ni Luh Putu Ari Sulatri, S.S.,M.Hum Kaprodi Sastra Jepang Foto dari kiri: Eka Suwari, Puspa, Wakil Dekan I Prof. I Nyoman Suparwa, Sri Wahyuni, Dewi Prabasari, Citra, dan Ni Luh Putu Ari Sulatri, S.S.,M.Si.Kaprodi Sastra Jepang[/caption]

Empat mahasiswa dari Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Udayana akan berangkat ke Jepang dalam rangka pertukaran mahasiswa pada semester ganjil 2016 ini. Mereka akan belajar di empat universitas yang berbeda di Jepang.

Keempat mahasiswa yang menerima beasiswa untuk studi ke Jepang itu, universitas tujuan serta sumber beasiswanya adalah sebagai berikut.

P. Citra Arisuta mendapat Beasiswa MEXT Kobe Women's University, selama 1 tahun, berangkat tanggal 21 September 2016-Agustus 2017.

Ni Putu Eka Suwari Dewi, beasiswa JASSO Osaka International University, selama 6 bulan, berangkat tanggal 12 September 2016-Maret 2017.

Luh Made Sri Wahyuni, beasiswa Toyama University (Short Course), selama 2 minggu, berangkat tanggal 10 Oktober 2016.

A.A. Sagung Dewi Prabasari K, Beasiswa JASSO Chiba University (Trial Course), selama 2 minggu, berangkat 1 Oktober 2016.

Pada hari Jumat, 2 September 2016, keempat mahasiswa itu didampingi oleh Kaprodi Sastra Jepang, Ni Luh Putu Ari Sulatri, S.S.,M.Si. dan Koordinator seleksi penerima beasiswa Ni Made Andry Anita Dewi, S.S.,M.Hum mengahadap ke Dekan FIB Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha,M.A., Wakil Dekan 1 Prof. I Nyoman Suparwa dan Wakil Dekan 3  Prof. Nyoman Weda Kusuma, untuk berpamitan dalam rangka mengikuti program Student Exchange ke Jepang di bulan September dan Oktober.

Yang Baru Datang

Ketika menghadap, hadir pula mahasiwa, Ida Ayu Putu Puspa Antari yang baru saja datang dari Jepang setelah menempuh pendidikan selama 1 tahun di Kobe Women’s University.

Puspa mengatakan bahwa setahun di Jepang adalah pengalaman yang tidak dapat dilupakan seumur hidupnya, di mana ia harus beradaptasi dengan budaya baru, cuaca yang berbeda, dan setiap hari harus berbicara dalam Bahasa Jepang.

Tetap Bimbingan

Dekan FIB Unud Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha,M.A. berpesan agar mahasiwa yang berangkat tetap melakukan bimbingan skripsi dengan pembimbing skripsi selama di Jepang supaya sepulang dari Jepang skripsi bisa langsung disidangkan dan tidak memperpanjang masa studi.

Lebih jauh, Dekan Prof. Sutji menyampaikan bahwa mahasiswa yang belajar bahasa asing harus pernah ke negara di mana bahasa tersebut digunakan. Pertukaran mahasiswa ke Jepang merupakan program yg penting di mana mereka bisa langsung mengenal budayanya. Sikap berbicara, kinesiknya hanya bisa dipahami langsung oleh pengguna bahasa tersebut.

Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa asing di Asia yg harus dipahami, di samping bahasa asing lainnya yaitu Inggris sebagai bahasa internasional.

"Mahasiswa harus juga mampu menyerap sebanyak mungkin hal-hal yang positif," saran Dekan Prof. Sutji.

Atur Waktu dengan Baik

Wakil Dekan 1 Prof. Nyoman Suparwa berharap agar mahasiswa selama di Jepang bisa mengatur atau mengelola waktu dan uang beasiswa yang didapat secara baik.

Mahasiswa diharapkan selalu jaga nama baik almamater dan juga mengajak teman-teman di Jepang untuk belajar ke Bali khususnya ke Fakultas Ilmu Budaya sebagai feedback kepada mereka yang telah memberikan kesempatan belajar di universitasnya.

Impian Mahasiswa

Citra Arisuta yang mendapatkan kesempatan belajar di Jepang selama satu tahun mengatakan bahwa sebenarnya belajar Bahasa Jepang langsung di negeri Sakura adalah impian semua mahasiswa Prodi Sastra Jepang.

Bagi Citra kesempatan yang baik ini didapatkan tidak terlepas dari usaha keras selama belajar di kelas dan juga berkat sensei (dosen) yang mempercayakan kesempatan baik ini kepadanya dan tentunya doa restu dari orang tua juga menjadi amat penting untuk mengijinkan anaknya menempuh pendidikan di luar negeri.

Untuk mendapatkan kesempatan belajar di Jepang mahasiswa harus memiliki kualifikasi minimal memiliki sertifikat Ujian Kemampuan Berbahasa Jepang Level N3 dan juga kemampuan soft skill yang baik, ujar Kaprodi Sastra Jepang. Seleksi awal dilakukan oleh dosen Prodi Jepang, dan seleksi selanjutnya tetap diputuskan oleh Universitas pemberi beasiswa (Ida Ayu Laksmita Sari).