Fokus Pada Pemajuan Kebudayaan dan Pangan Lokal Masyarakat, Program Studi Antropologi FIB Unud Selenggarakan PPPM 2023 di Desa Seraya, Karangasem



Program Studi Antropologi Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana kembali menyelenggarakan acara Pelatihan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM) tahun 2023 yang bertempat di Desa Seraya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali. Kegiatan berlangsung selama enam hari, pada tanggal 5—10 Maret 2023 dengan model residensial.


Acara pembukaan berlangsung pada hari Senin, (6/03/2023) bertempat di Kantor Desa Seraya yang dihadiri oleh Wakil Bupati Karangasem yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Karangasem, I Wayan Sutrisna, SE, M.M., Camat Karangasem, Ida Nyoman Astawa, S.STP., Kepala Desa Seraya, I Wayan Dandri, para Kepala Wilayah (banjar/dusun), Kelian Desa Adat Seraya, Koordinator Program Studi Antropologi, Aliffiati, S.S., M.Si., para dosen Program Studi Antropologi, dan rombongan mahasiswa angkatan 2020—2022.


Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Karangasem, I Wayan Sutrisna, SE, M.M. Dalam sambutannya, beliau berterima kasih dan memberi apresiasi terkait acara PPPM 2023 yang dilaksanakan dan semoga acara ini dapat memberi ilmu yang lebih banyak nantinya ketika para mahasiswa meninggalkan tempat ini. “Masyarakat Seraya cukup banyak memiliki aktivitas kearifan lokal yang apabila digali lebih lanjut dapat memberikan peluang, baik dalam bidang ekonomi maupun non ekonomi” ungkapnya.


Selain itu, Desa Seraya juga memiliki peluang yang cukup besar, khususnya potensi olahan pangan lokal. Dengan didukung oleh ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa, nantinya kearifan lokal tersebut diharapkan mampu diolah dan dikembangkan lagi menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual dan lebih dikenal masyarakat luas.


Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa Seraya, I Wayan Dandri yang sekaligus memberi gambaran mengenai Desa Seraya. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan pada bulan ini (Maret, -red), Desa Seraya cukup sering dilanda hujan tetapi pada bulan April benar-benar gersang namun “hati masyarakat Seraya tidaklah gersang”. Desa Seraya meliputi daerah pegunungan dan daerah pesisir dengan jumlah penduduk ± 11.000 orang. Mayoritas masyarakat berprofesi sebagai nelayan, pedagang dan beberapa orang menjadi PNS. Beberapa masyarakat juga membuat kerajinan dari rotan, lontar, dan arak. Dalam sambutannya, beliau juga menyampaikan apabila selama penelitian terdapat masalah, jangan ragu untuk menyampaikannya dan meminta tolong kepada masyarakat sekitar.



Foto bersama dalam acara pembukaan PPPM 2023 yang bertempat di Kantor Desa Seraya, Karangasem


Acara berikutnya dilanjutkan dengan laporan dari Koordinator Program Studi Antropologi, FIB Unud, Aliffiati, S.S., M.Si. Dalam laporannya, beliau menyampaikan bahwa peserta PPPM berjumlah 125 mahasiswa terdiri dari mahasiswa semester II, IV, dan VI yang sudah dibagi untuk bertugas di 15 banjar yang ada di Desa Seraya. Dalam penelitian ini, mahasiswa akan didampingi dan tinggal bersama orang tua asuh masing-masing. “Anak-anak sejauh ini sangat senang berada di Desa Seraya, dari yang awalnya tidak tahu bagaimana bentuk tanaman lombok tapi sekarang mereka menjadi tahu, ada lagi tanaman jagung seraya yang menjadi ikon desa, dan banyak hal lagi yang dapat mereka pelajari di sini. Tentunya, hal itu tidak ditemukan di kota-kota asalnya seperti Jakarta. Begitu juga bagi kelompok mahasiswa yang berada di wilayah pesisir, saya minta mereka harus bisa ikut ngawan (melaut) bersama nelayan di sini” ungkapnya.


Pelatihan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM) tahun 2023 merupakan program wajib setiap tahun yang diselenggarakan oleh Program Studi Antropologi. Kegiatan tahun ini mengangkat tema “Menggali dan Menjaga Kearifan Lokal Masyarakat Seraya Menuju Sumber Daya Budaya Masyarakat Berkualitas”. Selain sebagai wadah bagi mahasiswa lama dan baru untuk mempererat tali kekerabatan, acara ini juga diharapkan mampu menjadi wadah aktualisasi untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam melakukan penelitian etnografi sekaligus memberi dampak langsung dan berguna bagi masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaannya mahasiswa berbaur serta tinggal bersama masyarakat (residensial) dan melaksanakan pengabdian berupa video promosi Desa Seraya di media sosial, seperti instagram.



Salah satu objek penelitian yang diteliti di Desa Seraya, yaitu "Sate Lilit Ikan" yang merupakan salah satu olahan pangan maritim di desa tersebut.


Pada tahun 2023, kegiatan difokuskan pada “Kemandirian Pangan Lokal Masyarakat Seraya” sesuai Kepmendes PDTT RI No. 82 Tahun 2022 Tentang Pedoman Ketahanan Pangan di Desa, dan Pemajuan Kebudayaan berdasarkan UU RI No. 5 Tahun 2017. Berdasarkan tema tersebut, ada tujuh topik yang diteliti, yaitu gambaran umum Desa Seraya, kerajinan anyaman ata, ritual gebug ende, ritual mejurag nasi, pangan lokal jagung seraya, budaya masyarakat pesisir, dan pangan yang bersumber dari bahari.