Juara PKM FIB Unud Tampil di Seminar Nasional Ilmu Budaya Bahas Strategi Sistem Politik Lokal Masyarakat Bali Mula

[caption id="attachment_1027" align="aligncenter" width="1999"]Foto Bersama Dekanat FIB, Moderator dan Pembicara Seminar Nasional Ilmu Budaya Dekan FIB Prof. Sutjiati Beratha (tengah) bersama para wakil dekan berfoto bersama Juara PKM FIB Unud usai tampil di Seminar Nasional Ilmu Budaya Bahas Strategi Sistem Politik Lokal Masyarakat Bali Mula.[/caption]

Seminar Nasional Ilmu Budaya bertema "Strategi Pelestarian Kebudayaan Lokal Pada Era Modern" yang digelar oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana membahas hasil penelitian Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) berlangsung antusias, Jumat, 29 Juli 2016.

Lebih dari 200 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan umum memadati Auditorium Widyasabha Mandala Prof. Dr. Ida Bagus Mantra FIB Unud, Jl. Pulau Nias 13, Sanglah, Denpasar.

Seminar ini dibuka oleh Dekan FIB Unud Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. Moderator yaitu dosen Antropologi Dr. Ketut Darmana, M.Hum. Kelompok mahasiswa bimbingan dosen antropologi Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, M.Si yang kini juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Kajian Budaya Unud tampil sebagai pembicara.

Makalah yang dibahas dalam seminar adalah hasil penelitian kelompok mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unud. Mereka berhasil mendapatkan pendanaan penelitian dari DIKTI pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Ketua kelompok yaitu Ni Ketut Nugrahaningari (Antropologi 2012), anggota kelompok I Dewa Gede Adi Pramana (Antropologi 2013), Zainul Mukhzen (ilmu Sejarah 2013), dan Heri Purwanto (Arkeologi 2013).

Dekanat dan seluruh sivitas akademika Fakultas Ilmu Budaya saling bersinergi membangun budaya ilmiah dan meningkatkan pelaksaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu 1) pendidikan dan pengajaran; 2) penelitian dan pengembangan; 3) pengabdian kepada masyarakat.

Ulu Apad

Seminar ini juga memutar film dokumenter dari hasil penelitian mengenai "Ulu Apad: Sistem Politik Lokal Masyarakat Bali Mula di Desa Bayung Gede Pada Era Modern". Desa Bayung Gede yang terletak di pegunungan Kec. Kintamani, Kab. Bangli merupakan salah satu Desa Bali Mula dan merupakan induk dari Desa Panglipuran, Desa Sekardadi, dan Desa Tiga Kawan.

Desa Bali Mula yaitu desa adat yang masih mempertahankan kebudayaan Bali pra-Majapahit, tidak mengenal sistem kasta ataupun tingkatan bahasa, dan memiliki berbagai perbedaan budaya lainnya dengan budaya masyarakat dataran di Bali.

Salah satu kebudayaan Desa Bayung Gede yaitu pemerintahan adatnya menggunakan sistem Ulu Apad. Ulu Apad di Desa Bayung Gede merupakan struktur adat dan politik lokal masyarakat Bali Mula yang bersifat komunal, bertipe pemerintahan kembar, dan mengedepankan demokrasi terpimpin.

Posisi kepemimpinan desa diurut berdasarkan senioritas pernikahan dari kelompok masyarakatnya yang terdiri dari 164 krama pengarep (warga desa utama). Sistem ini sudah ada sejak dahulu dan bertahan hingga kini di era modern. Pemimpin ulu apad yaitu Jero Kubayan Mucuk tidak hanya mendapat legitimasi dalam bidang adat, namun pada semua bidang. Meski demikian prinsip profesionalitas tetap dijunjung.

Secara politik Desa Bayung Gede memiliki tiga pemimpin yaitu Jero Kubayan Mucuk, Bendesa Adat, dan kepala desa. Ketiganya memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda, namun tetap saling bersinergi untuk memajukan masyarakat. Strategi pejabat ulu apad dalam menghadapi modernisasi dianalisis menggunakan teori adaptasi budaya dari John Gulick yaitu dengan menguatkan identitas kelompok berdasarkan sifat-sifat eksistensialnya guna menghimpun kekuatan untuk mempertahankan sumber produksi.

Penguatan peran ulu apad dalam kehidupan keseharian masyarakat, sinergi antara pejabat adat dan dinas, serta menjaga materi pendukung kebudayaan seperti tanah adat desa, pelaku budaya, kepercayaan dan tradisi masyarakat Bali Mula adalah kunci eksistensi sistem ulu apad.

Mahasiswa agar Banyak Berprestasi

Diharapkan ke depannya lebih banyak lagi mahasiswa Universitas Udayana yang dapat mengembangkan diri melalui ajang PKM. Terdapat 7 pilihan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang dibuka setiap tahunnya yaitu PKM Penelitian, PKM Kewirausahaan, PKM Karsa Cipta, PKM Teknologi, PKM Pengabdian Masyarakat, PKM Artikel Ilmiah dan PKM Gagasan Tertullis.

Pengajuan proposal PKM 2016 untuk didanai DIKTI pada tahun 2017 kini sudah dibuka hingga bulan September 2016. Pedoman PKM 2016 dapat diunduh secara online. Ajang tingkat nasional ini merupakan peluang bagi mahasiswa dan kampus masing-masing untuk bersaing meningkatkan prestasi dan kontribusi dalam mengembangkan keilmuan, mengabdi kepada masyarakat, dan memajukan Indonesia. (*)