KEMAS Prodi Ilmu Sejarah FIB Unud Gelar Agenda Rutin Tahunan Kunjungan Situs Sejarah
Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana kembali menggelar Kunjungan Situs Sejarah. Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Sejarah Universitas Udayana (KEMAS). Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai dari hari Rabu 26 Februari 2025 hingga Jumat 28 Februari 2025. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Informasi FIB Unud, Dr. Ni Ketut Puji Astiti Laksmi, S.S., M.Si., Koordinator Program Studi Ilmu Sejarah FIB Unud, Anak Agung Inten Asmariati, S.S., M.Si., serta hadir pula sejumlah dosen prodi ilmu sejarah FIB Unud.
Kegiatan diselenggarakan di Ruang Prijono, FIB Unud. Kegiatan pertama diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Wakil Dekan III FIB Unud. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi panitia penyelenggara yang berupaya mengadakan kegiatan tepat waktu. Dirinya juga memberikan semangat kepada peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan sebaik mungkin. Sejarah baginya merupakan ilmu yang tidak semata-mata masa lalu namun juga aktual dengan situasi kekinian.
Hal yang senada disampaikan Koordinator Prodi Ilmu Sejarah dalam sambutannya, yang berharap kegiatan ini seyogyanya dapat bermanfaat bagi mahasiswa Ilmu Sejarah agar makin matang dan seimbang antara teori di perkuliahan dengan realitasnya di lapangan. Pembukaan ditandai dengan simbolis pengalungan name tag oleh Wakil Dekan III FIB Unud ke perwakilan peserta didampingi Koordinator Program Studi Ilmu Sejarah, Ketua KEMAS, dan ketua panitia.
Seremonial pembukaan dilanjutkan dengan kuliah umum dari Dr.Amrita Nugraheni Saraswaty, S.E., M.Sc., yang dipandu oleh moderator I Kadek Surya Jayadi, S.S., M.A. Pembicara merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud. Beliau merupakan akademisi yang banyak bergerak di bidang penelitian terkait dengan air. Penelitian tersebut sejalan dengan tema Kunjungan Situs Sejarah tahun ini, yaitu 'Amertha Masa'. Doktor jebolan Universitas Brawijaya, Malang menjelaskan bagaimana air merupakan sebuah sumber daya yang harus dilihat dari kacamata multidimensional, interdisipliner. "Air tidak semata mata sumber daya. Namun berkaitan dengan banyak dimensi, mulai dari aspek religi, kebudayaan, hingga relasi kuasa." Dirinya mengakui bahwa dalam penelitiannya terkait air ini, tidak dapat lepas dari dimensi sejarah yang kian memperkuat pemahaman dalam melihat persoalan air.
Pemaparan Dr. Amrita, bertalian dengan pemaparan materi kedua yang disampaikan oleh Prof. Dr. Drs.I Putu Gede Suwitha,S.U. yang merupakan guru besar Ilmu Sejarah bidang Sejarah Maritim. Baginya, sejarah peradaban Bali tidak bisa dilepaskan dari air dan alirannya kemudian membentuk corak-corak kebudayaan Bali. Sifat air yang lentur juga tampak dalam kebudayaan Bali masa kini yang selalu beradaptasi dengan segenap tantangannya. Dalam paparannya pula yang dimoderatori oleh Putu Dyah Pradnya Paramitha, S.S., M.A., jelas tampak kekhawatirannya bahwa Bali memerlukan keseriusan dalam mengelola air. Baginya sangat perlu digalakkan di lingkungan terkecil rumah tangga Bali untuk membuat penampungan air hujan.
Adapun acara pembukaan Kunjungan Situs Sejarah akan dilanjutkan besok dengan mengunjungi situs situs sejarah yang ada di Desa Kenderan, di antaranya : Pura Telaga Waja, Pura Griya Sakti Manuaba, Puri Kenderan, dan Monumen Pahlawan I Dewa Nyoman Oka. Harapan yang terbesit dari kegiatan ini tentunya bisa meniru sifat air yang terus mengalir dari hulu ke hilir. Demikian juga Ilmu Sejarah FIB Unud yang semoga terus dapat mengembangkan dan mengalirkan pengetahuan kesejarahan yang mencerahkan dan mencerdaskan.
UDAYANA UNIVERSITY