Lokakarya Hasil Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) 2024: Perkuat Pemahaman Warisan Budaya dan Prasejarah di FIB Unud

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB Unud), melalui Prodi Arkeologi menggelar Lokakarya Hasil Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) 2024 pada Senin (9/12/2024). Acara ini berlangsung di Auditorium Widya Sabha Mandala Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, Kampus Denpasar, dengan menghadirkan dua narasumber ahli, yakni Dr. Herry Yogaswara, MA (Kepala OR. Arbastra BRIN) dan Dr. Agus Tri Hascaryo, ST., SS., M.Sc. (Dewan Pakar PATI/Dosen Teknik Lingkungan FTSP UII Yogyakarta).


Lokakarya ini merupakan puncak dari kegiatan PATI 2024 yang sebelumnya berlangsung di Desa Manyarejo, Sragen, Jawa Tengah, pada 5-14 Agustus 2024. Kegiatan ini melibatkan tujuh universitas, termasuk Universitas Jambi, Universitas Indonesia, UGM, Unud, Unhas, Universitas Halu Oleo, dan ISI Surakarta, yang berfokus pada ekskavasi, konservasi, Cultural Resource Management (CRM), dan karya kreatif.


Lokakarya dimulai dengan laporan dari Ketua Pelaksana yang sekaligus merupakan dosen Program Studi Arkeologi FIB Unud, Rochtri Agung Bawono, S.S., M.Si. Beliau menjelaskan bahwa PATI telah menjadi agenda tahunan sejak 2008, didukung oleh Yayasan Arsari Djojohadikusumo. Tahun 2024, Universitas Udayana kembali dipercaya sebagai tuan rumah, dengan kegiatan yang dipusatkan di Kawasan Cagar Budaya Sangiran. Beliau menambahkan bahwa lokakarya ini bertujuan untuk menyampaikan hasil penelitian sekaligus menjadi evaluasi dan referensi untuk pengembangan kegiatan selanjutnya.


Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, I Nyoman Aryawibawa, S.S., M.A., Ph.D. Dalam sambutannya, Beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan menekankan pentingnya program Digital Humanities 2025, yang bertujuan untuk mendokumentasikan berbagai aspek budaya secara digital. Beliau menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan acara ini karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan dosen, tetapi juga mahasiswa, sebagai bagian dari kolaborasi Fakultas Ilmu Budaya dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo.


Sambutan positif juga disampaikan oleh Wakil Ketua YAD, Sitie Indrawati Djojohadikusumo, yang mengajak peserta memanfaatkan lokakarya ini untuk belajar, berbagi ilmu, dan bersama-sama memajukan pengetahuan arkeologi di Indonesia. Ia menegaskan pentingnya PATI sebagai upaya mengungkap peradaban masa lalu sekaligus membangun identitas nasional. Yayasan berkomitmen mendukung kegiatan ini untuk melahirkan calon ahli prasejarah masa depan.


Acara ini dihadiri pula oleh Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D. Beliau turut memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya budaya sebagai fondasi dalam membangun peradaban masyarakat. Sebagai universitas dengan pola ilmiah pokok berbasis kebudayaan, Universitas Udayana memiliki peran penting dalam mendorong perkembangan ilmu budaya sehingga lokakarya ini dapat dikatakan merupakan bukti nyata kolaborasi akademik yang mendukung pelestarian budaya Indonesia.


Pembicara pertama dalam Lokakarya ini adalah, Dr. Herry Yogaswara, M.A., dengan moderator Rochtri Agung Bawono, S.S., M.Si. Dalam presentasinya, ia menjelaskan empat bentuk kegiatan riset yang dilakukan, yaitu masukan kebijakan berupa naskah untuk mendukung pembangunan, karya tulis ilmiah yang diterbitkan di jurnal bereputasi, akusisi pengetahuan lokal yang didokumentasikan dalam bentuk buku dan karya audio visual, serta pengembangan produk berbasis hasil riset seperti guci dan keramik yang memiliki nilai komersial. Pembicara kedua, Dr. Agus Tri Hascaryo, S.T., S.S., M. Sc., memberikan pemaparan mendalam mengenai Sangiran sebagai salah satu World Heritage yang krusial untuk dipelajari secara khusus oleh peneliti lokal.


Acara ini juga menjadi forum pemaparan laporan dari berbagai tim riset mengenai kegiatan yang telah mereka lakukan. Perwakilan tim CRM, Adam Saputra Aliasya (Universitas Halu Oleo), memaparkan pentingnya pengelolaan sumber daya budaya secara berkelanjutan untuk menjaga kelestarian situs Sangiran sebagai aset nasional. Tim Eskavasi diwakili oleh M. Daffa Alfaridzi (Universitas Indonesia) melaporkan hasil penelitian mereka di Sangiran, Sukoharjo. Tim Konservasi yang diwakili oleh Marwah Nur Fitri (Universitas Hasanuddin), membahas pendekatan inovatif dalam menjaga peninggalan prasejarah. Terakhir, Tim Karya Kreatif, yang diwakili oleh Afiftah Cahya Farhani (Institut Seni Indonesia, Surakarta), menampilkan produk berbasis riset berupa video kreatif yang bertujuan untuk mempopulerkan hasil penelitian arkeologi kepada masyarakat luas, terutama generasi muda, melalui platform digital.


Diskusi dan tanya jawab antara peserta lokakarya dan tim-tim riset berlangsung interaktif. Banyak peserta menyampaikan apresiasi terhadap inovasi dan pendekatan kolaboratif yang dihadirkan dalam lokakarya ini. Pada akhirnya, kegiatan ini mempertegas komitmen Universitas Udayana dalam mengintegrasikan penelitian arkeologi dengan teknologi digital dan pemberdayaan masyarakat, sejalan dengan visi Digital Humanities 2025. Lokakarya ini diharapkan menjadi langkah penting dalam memajukan pengetahuan arkeologi dan memperkuat kolaborasi akademik di Indonesia.