Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Selenggarakan Pembukaan dan Technical Meeting Peserta Bakti Tri Hita Karana Tahun 2025
Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB Unud) mengadakan Technical Meeting dan pembukaan kegiatan Bakti Tri Hita Karana FIB Unud Tahun 2025 pada Sabtu, 24 Mei 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Nusantara, Gedung Agrokompleks, Kampus Sudirman Universitas Udayana. Acara ini merupakan acara tahunan FIB Unud sebagai bentuk pengabdian oleh mahasiswa FIB Unud. Bakti Tri Hita Karana FIB Unud tahun 2025 diberi tema ”Karuna Kriya Dipanaman” yang berarti kepedulian, aksi, penerangan dan inspirasi kepada seluruh kehidupan bersama. Acara ini dihadiri oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Informasi FIB, Dr. Ni Ketut Puji Astiti Laksmi, S.S., M.Si., Koordinator Akademik Ni Putu Sarini, A.Par., wakil ketua senat mahasiswa, kepala badan perwakilan mahasiswa, serta ketua-ketua himpunan program studi yang ada di FIB Unud.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Dekan III FIB Unud yang sekaligus membuka acara secara simbolis dengan pemukulan gong. Agenda dilanjutkan dengan sambutan dari ketua pelaksana. Ketua Pelaksana Bakti Tri Hita Karana tahun ini adalah Ni Putu Cintya Wartini Putri. Melalui kegiatan ini, panitia berharap agar para peserta tidak melakukan kegiatan ini hanya untuk formalitas saja, melainkan dengan niat untuk mengabdikan diri agar berguna bagi lingkungan dan sesama. Lebih lanjut, di tahun 2025 ini, jumlah peserta dan panitia BTHK FIB Unud adalah sebanyak 400 mahasiswa. Pemateri yang dihadirkan ada dua, yaitu I Putu Dimas Satya Prabentika dan Ayu Putu Yulyana Anjani. Kedua pemateri tersebut merupakan mahasiswa Universitas Udayana yang aktif dalam bidang pengabdian. Dimas merupakan Menteri dari Kementerian Pemberdayaan Desa BEM PM Universitas Udayana Tahun 2024 dan Yuna merupakan pendiri Udayana Street Feeding.
Pemateri pertama, I Putu Dimas Satya Prabentika, memberikan materi yang berjudul “Pondasi dan Transformasi Pengabdian Masyarakat di Era Digital.” Dimas memaparkan pengabdian termasuk di dalamnya membagi, membantu, dan apapun yang dilakukan dengan rasa sukarela untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat. Ia menekankan dalam pelaksanaan pengabdian, perlu adanya pondasi untuk melakukannya. Pengabdian merupakan muara terakhir yang diharapkan dapat membentuk masyarakat dengan memberikan bantuan dan solusi. Lebih lanjut disebutkan bahwa pengabdian sendiri dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, seperti pendampingan dan pemberdayaan masyarakat, workshop, penyuluhan, aksi sosial, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Pemateri kedua, Ayu Putu Yulyana Anjani, memberikan materi berjudul “Pemberdayaan Berbasis Digital dan Membangun Komunitas Pengabdian.” Dalam pemaparannya, Yuna menyampaikan bahwa untuk melakukan pengabdian, kita dapat memulainya dengan menemukan hal yang kita sukai sehari-hari. Ia menyebutkan contoh dirinya senang memberikan makanan kepada hewan di jalanan, seperti anjing dan kucing. Hal itulah yang kemudian membuatnya mendirikan komunitas Udayana Street Feeding dan aktif dalam platform digital. Kegiatan yang dilaksanakan komunitas tersebut berupa pemberian makanan kepada anjing dan kucing liar di jalanan, beach clean up, dan lain sebagainya. Ia berharap, peserta dapat menemukan hal yang dicintai dan mengabdikannya, sehingga berguna untuk lingkungan dan masyarakat.
Dalam kegiatan ini pula, panitia BTHK FIB Unud Tahun 2025 menyampaikan beberapa informasi penting mengenai acara BTHK tahun ini. Informasi-informasi tersebut di antaranya seperti lokasi kegiatan yang tahun ini berbeda dari BTHK tahun lalu. BTHK FIB Unud Tahun 2025 ini nantinya akan diadakan di Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Kegiatan BTHK ini akan mengusung lima (5) poin pengabdian, yaitu pengadaan, publikasi dan penelitian, pembersihan, pengajaran, dan penyuluhan. Dibandingkan dengan pengabdian dulu yang dilakukan secara langsung dan berfokus pada kehadiran fisik, pengabdian sekarang tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu karena sudah dapat dilakukan secara virtual yang menjangkau masyarakat lebih luas.
UDAYANA UNIVERSITY