Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris FIB Unud Sukses Selenggarakan Pertunjukan Sastra “Ornament Festival”

Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB Unud) sukses menyelenggarakan Pertunjukan Sastra bertajuk “Ornament Festival: Art Imitates Life” pada 11 – 14 Desember 2023 bertempat di Auditorium Widya Sabha Mandala FIB Unud. Kegiatan pertunjukan sastra ini merupakan salah satu hasil proyek mahasiswa semester 7 program studi Sastra Inggris pada mata kuliah English Performing Arts.

 


Mata kuliah English Performing Arts (EPA) dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang pertunjukan sastra Inggris yang melingkupi puisi, bercerita dan drama. Tahun ini, Ornament Festival diselenggarakan sebagai proyek akhir mahasiswa sekaligus menjadi wadah mahasiswa menunjukkan kompetensinya dalam seni pertunjukan sastra.

 


Kegiatan yang diprakarsai oleh Koordinator Pengampu mata kuliah EPA, Prof. Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum., ini mengusung tema “Art Imitates Life” dengan harapan sastra dapat menjadi cerminan kehidupan yang disajikan dalam sebuah pertunjukan penuh makna.

 


Dalam acara pembukaan yang dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2023, turut hadir Dr. I Gede Oeinada, S.S., M.Hum., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan FIB Unud dan Prof. Wayan Mulyawan, S.S., M.Hum., selaku Koordinator Program Studi Sastra Inggris FIB Unud.

 


Pada kesempatan tersebut Wakil Dekan I FIB, Koordinator Program Studi Sastra Inggris, serta koordinator pengampu mata kuliah EPA berkesempatan memberikan sambutan yang tentunya berisi harapan agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar selama empat hari ke depan.

 


Setelah acara pembukaan selesai, acara dilanjutkan dengan penampilan enam kelompok mahasiswa yang mengadaptasi penampilan dari puisi “My Last Dutchess” karya Robert Browning.

Hari kedua diisi dengan penampilan 6 kelompok mahasiswa yang mengadaptasi puisi “Bond and Free” karya Robert Frost, hari ketiga adaptasi puisi “The Flanders Field” karya John McCrae, dan pada hari terakhir mahasiswa menampilkan pertunjukan yang diadaptasi dari puisi “The New Colosus” karya Emma Lazarus.

 


Setiap harinya, ada enam kelompok siswa yang menampilkan berbagai penampilan, mulai dari pembacaan puisi, bercerita, dan drama. Para mahasiswa sangat antusias mengikuti acara ini, terlihat dari penggunaan kostum, properti, latar musik, tata lampu dan juga acting yang totalitas. Penonton yang hadir dalam kegiatan ini dibuat takjub dengan penampilan yang disuguhkan. Salah satu penonton, Reza Taufan Adhitya, mengutarakan pendapatnya mengenai acara tersebut. “Sangat terkesan dengan penampilan-penampilan dalam festival ini. Semoga kedepannya bisa ditingkatkan dan menjadi lebih baik lagi,” ujar Reza antusias.

 


Salah satu pengisi acara kelompok mahasiswa yang mengadaptasi penampilan puisi “My Last Dutchess”, Cerine Khosasi, mengungkapkan kesannya terhadap kegiatan ini. “Senang sekali bisa menjadi salah satu pengisi acara pada kegiatan ini. Persiapan yang saya lakukan bersama teman-teman sangat panjang, mulai dari menyusun naskah, menyiapkan alat peraga dan kostum, serta berlatih berkali-kali agar bisa menampilkan yang terbaik. Kerja keras membuahkan hasil, terlihat dari antusiasme penonton yang menyaksikan acara ini dan feedback positif terhadap penampilan kami,” ungkap Cerine.

 


Pada hari terakhir, tanggal 14 Desember 2023, para dosen pengampu mata kuliah EPA berkesempatan memberikan masukan kepada mahasiswa selaku panitia acara dan juga pengisi acara. Para dosen terkesima dengan penampilan yang dilakukan oleh para mahasiswanya, karena di luar ekspektasi dan mampu meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Mereka pun sepakat untuk menjadikan acara ini sebagai kegiatan wajib setiap tahun ke depan.

 


“Sangat tidak disangka-sangka, karena adik-adik mampu memberikan yang terbaik, melebihi ekspektasi kami, walaupun masih ada sedikit kesalahan, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi,” ujar Novita Mulyana, S.S., M.Hum., selaku salah satu dari dosen pengampu mata kuliah EPA.

 


Ornament Festival ditutup dengan pengumuman kelompok terbaik pada beberapa kategori, dengan rincian sebagai berikut:

 

  • Kisah Adaptasi Terbaik: On Thin Ice, I Tread
  • Penampilan Langsung Terbaik: Life's Journey on The Poem of The New Colossus
  • Penampilan dengan Sulih Suara Terbaik: The Portrait of Eternal Wandering
  • Narator Terbaik: Ni Putu Nirmala Pradnya Laksmi
  • Pembaca Puisi Terbaik: Ida Ayu Regina Cahyani
  • Aksi Panggung Terbaik: The New Colossus

 

Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama dan apresiasi kepada seluruh mahasiswa. Agus Wirashika selaku ketua panitia Festival Ornamen menyampaikan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya acara ini. “Festival Ornamen ini sangat penting untuk menumbuhkan kecintaan mahasiswa Sastra Inggris terhadap seni sastra. Selain itu, festival ini juga menjadi ajang solidaritas mahasiswa Sastra Inggris dengan bergotong royong dalam menyelenggarakan pertunjukan. Saya merasa bangga acara ini sukses, walaupun banyak tantangan dan hambatan namun semuanya dapat dilewati dengan sukses. Semoga kegiatan Festival Ornamen ini terus berlanjut” ungkap Agus. (rvd)