Menerapkan Kelas Berbasis Project, Program Studi Sastra Inggris FIB Unud Selenggarakan Ornament Fest #3 sebagai Final Project Mata Kuliah English Performing Arts

Pada hari Senin, 30 Juni 2025, Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Angkatan 2022 menyelenggarakan Ornament Fest #3 yang berlangsung di Auditorium Widya Sabha Mandala Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana (FIB Unud). Kegiatan ini merupakan project tugas akhir dari mata kuliah English Performing Arts (EPA). Kegiatan dihadiri oleh Dekan FIB Unud yang pada kesempatan ini diwakili oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Informasi, Dr. Ni Ketut Puji Astiti Laksmi, S.S., M.Si., Koordinator Program Studi Sastra Inggris yang pada kesempatan ini diwakili oleh Koordinator Pengampu Mata Kuliah EPA, Prof. Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum., ketua HMPSSI, para dosen pengajar EPA, para dosen prodi Sastra Inggris, juri, serta turut mengundang pula mahasiswa angkatan lain dan orang tua mahasiswa.


Ketua pelaksana acara Ornament Fest #3, Muhammad Tajalli melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan kali ketiga, yang sebelumnya dilakukan oleh para mahasiswa di angkatan 2021 (Ornament Fest #2) dan angkatan 2020 (Ornament Fest #1). Pada Ornament Fest kali ini, berbeda dengan sebelumnya, kali ini terdapat dua kelas yang akan membawakan puisi dan lima kelas yang akan membawakan drama. Setelah laporan ketua panitia, agenda dilanjutkan dengan sambutan pembuka dari perwakilan dosen pengampu EPA, Galuh Febri Putra, S.Pd., M.A. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi improvisasi yang dibawakan pada Ornament Fest #3 ini. Improvisasi berupa penyederhanaan jumlah penampil ini mampu mengefisienkan beban kerja mahasiswa serta dosen pengajar, tanpa mengurangi kebebasan dalam berkreasi yang ada di dalamnya. 


Berikutnya, dilanjutkan dengan sambutan dari Koprodi Sastra Inggris yang pada kesempatan ini diwakili oleh Prof. Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa bangganya kepada kegiatan Ornament Fest #3. Karena kegiatan ini merupakan ajang bagi mahasiswa untuk mengekspresikan kreativitas, rasa percaya diri serta apresiasi karya sastra, terutama karya sastra berbahaya Inggris. Selanjutnya, mewakili Dekan FIB Unud, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Informasi, Dr. Ni Ketut Puji Astiti Laksmi, S.S., M.Si. juga turut berharap dengan adanya Ornament Fest #3, segala bentuk potensi kreativitas mahasiswa dapat dieksplorasikan secara maksimal dan agar kegiatan ini dapat pula dinikmati bukan hanya di lingkup Sastra Inggris, melainkan juga dapat dinikmati oleh mahasiswa di prodi lain di Fakultas Ilmu Budaya.


Ornament Fest #3 ini mengambil tema “Whisper Beyond Words” yang merujuk pada pementasan yang mampu membangun ikatan antara penampil dan penonton bukan hanya dari aspek kemampuan berbahasa, melainkan dari aspek kreativitas, mimik wajah, rasa percaya diri, intonasi, dan kecerdasan emosional. Berbeda dengan tahun sebelumnya, ornament kali ini mengundang dewan juri untuk dapat memberikan feedback positif bagi mahasiswa. Dewan Juri yang hadir di antaranya, Bapak Kristiawan, S.S., M.A., beliau merupakan dosen dari Prodi Arkeologi dan saat ini beliau adalah pembina Teater Orok Noceng Universitas Udayana. Juri yang kedua adalah Wahyu Ariana, mahasiswa prodi Sastra Inggris yang sebelumnya pernah menjadi Ketua dari Teater Orok Noceng Universitas Udayana serta aktif berkecimpung di bidang perteateran. Juri ketiga adalah Sheila Moesa Nuraini, mahasiswa Prodi Sasing yang pada Ornament tahun sebelumnya meraih best actress pada Ornament Fest #2. 


Penampil pertama, dari grup Poetry A membawakan judul "Bond and Free". Judul ini menceritakan tentang kisah Luca dan Ailee yang berusaha menjalani hubungan di tengah rumitnya komunikasi mereka. Penampil kedua, dari grup Poetry A membawakan judul "The Silence of My Last Duchess". Judul ini memfokuskan kepada aksi Duke of Ferrara yang menampilkan lukisan istrinya terhadap seorang utusan, yang memicu bahaya kendali, kecemburuan, dan tirani emosional. Setelah penampilan Poetry, penampilan dilanjutkan dengan drama-drama yang telah dipersiapkan oleh kelas EPA Drama. Penampil Drama pertama adalah Grup Drama kelas B yang menampilkan judul “An Eternity of Peace for Love" yang mengusung genre misteri yang dipadukan dengan unsur romansa. Drama yang dibawakan apik ini merupakan adaptasi dan improvisasi dari Drama Klasik Romeo dan Juliet. 


Pada penampilan selanjutnya adalah dari Grup Drama kelas C yang menampilkan judul "A Midsummer Night's Dream" yang mengkombinasikan genre fantasi ditambah dengan unsur komedi kekinian. Drama ini juga merupakan adaptasi dari karya klasik Shakespeare dengan judul yang sama “A Midsummer Night’s Dream”. Penampilan selanjutnya adalah penampilan dari Grup Drama kelas E yang membawakan drama berjudul “Chopsquad: No Matter What!”. Drama tersebut menampilkan pendekatan konsep drama kontemporer, teatrikal yang ekspresif dan sedikit ditambah nuansa musikal pada transisi antara scene satu ke scene berikutnya. Penampilan Drama Kelas D, membawakan drama berjudul “The Lovers’ Manifesto”, yang juga merupakan adaptasi dari karya klasik Romeo dan Juliet dengan dibumbui oleh cerita pemberontakan generasi muda terhadap tatanan pemerintahan. Drama terakhir dibawakan oleh Grup Drama kelas A dengan judul “The Ritual”. Pada penampilan ini, dibawakan apik oleh penampil dengan menggabungkan beberapa genre, seperti genre mistikal dengan tambahan unsur tradisional Bali.


Sesi terakhir dalam kegiatan ini adalah feedback dari Dewan Juri. Dalam feedback session tersebut, dewan juri dipersilahkan untuk memberikan saran serta pendapat yang dapat diperhatikan untuk menciptakan pementasan yang lebih baik di Ornament Fest selanjutnya. Kegiatan ditutup dengan penyerahan hadiah kepada berbagai kategori, seperti Best Performance, Best Adaptation, Best Actor, Best Actress, serta Best Costume. Best Performance dan Best Actor diraih oleh Grup Drama kelas E, Best Adaptation dan Best Actress diraih oleh Grup Drama Kelas B. Best Costume diraih oleh Grup Drama Kelas A. Pada akhirnya, kegiatan ini diharapkan mampu melatih mahasiswa untuk memahami, menafsirkan, dan menyajikan karya sastra secara mendalam, mulai dari pemilihan naskah hingga penataan panggung. Tentunya, hal-hal yang positif maupun yang kurang positif dalam kegiatan kali diharapkan dapat menjadi evaluasi untuk kegiatan ornament yang lebih baik lagi di tahun depan.