Pelepasan Mahasiswa Magang Mandiri Berbasis MBKM di Dinas Kebudayaan Kota Denpasar
Pada hari Senin, 3 Februari 2025, dilangsungkan pelepasan mahasiswa Magang Mandiri berbasis MBKM di Dinas Kebudayaan Kota Denpasar. Sebanyak 15 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana (Unud) Angkatan Ketiga telah menyelesaikan program magang tersebut selama satu (1) semester di Dinas Kebudayaan Kota Denpasar. Program tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja sekaligus membekali mahasiswa dengan keterampilan dalam bidang administrasi dan pelestarian budaya.
Peserta MBKM kali ini terdiri dari 15 mahasiswa, yang berasal dari berbagai program studi di FIB, di antaranya 11 orang dari Prodi Sastra Indonesia, 1 orang dari Prodi Sastra Inggris, 1 orang dari Prodi Sastra Jawa Kuno, 1 orang dari Prodi Ilmu Sejarah, dan 1 orang dari Prodi Antropologi budaya. Para mahasiswa ditempatkan di lima bidang kerja, yaitu Sub Keuangan, Kesenian, Tradisi dan Warisan Budaya, Cagar Budaya dan Permuseuman, serta Sejarah dan Dokumentasi Kebudayaan. Dengan pembagian ini, mereka dapat memahami proses administrasi dan peran pemerintah dalam mengelola kebudayaan di Kota Denpasar.
Selain memahami dunia kerja, mahasiswa juga diberikan tugas khusus dalam upaya pelestarian budaya, yakni melakukan pendataan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK). Mahasiswa diberikan tugas untuk terjun langsung ke berbagai sanggar budaya di bawah naungan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar untuk mengumpulkan data dan memahami lebih dalam tentang perkembangan seni dan budaya di kota tersebut. Sebagai bagian dari hasil kerja mereka, para mahasiswa diharuskan untuk menyajikan dan menampilkan video hasil penelitian yang telah mereka lakukan selama dua bulan. Presentasi ini menjadi bentuk laporan serta refleksi dari pengalaman mereka selama program magang, sekaligus menunjukkan kontribusi nyata dalam mendokumentasikan dan memajukan budaya lokal.
Perwakilan dosen pembimbing MBKM FIB Unud, I Gusti Ngurah Mayun Susandhika, S.S., M.Hum., mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan Kota Denpasar yang telah membimbing para mahasiswa selama program MBKM Magang Mandiri ini. Ia juga berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dalam program MBKM Mandiri di masa mendatang, sehingga semakin banyak mahasiswa yang mendapatkan pengalaman nyata di dunia kerja dan dapat mempersiapkan diri untuk karier mereka ke depan.
Meski di awal program mahasiswa sempat mengalami kesulitan dalam beradaptasi dari lingkungan akademik ke dunia kerja, berbagai pembinaan telah diberikan oleh kepala bidang di masing-masing divisi. Hal ini dilakukan agar mereka dapat memahami pola kerja yang berlaku di instansi pemerintahan. Diharapkan melalui program ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga dalam membangun komunikasi, kerja tim, serta wawasan yang lebih luas tentang pelestarian budaya di Kota Denpasar. Program MBKM ini juga menjadi langkah konkret dalam menghubungkan dunia akademik dengan kebutuhan praktis di lapangan, sehingga mahasiswa lebih siap menghadapi dunia kerja setelah lulus. (R.M)
UDAYANA UNIVERSITY