Pembukaan dan Sosialisasi Perdana Program MBKM Bina Desa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana di Kelurahan Padangsambian
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Bina Desa, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana resmi dibuka pada Jumat, 11 April 2025, bertempat di Balai Pertemuan Kelurahan Padangsambian, Denpasar. Kegiatan ini mengangkat tema “Desa Bersinergi, Generasi Berilmu” dan menjadi titik awal pelaksanaan program Bina Desa periode 2024/2025 yang berlangsung dari 11 Maret hingga 8 Juli 2025.
Acara pembukaan dihadiri oleh Lurah Kelurahan Padangsambian, I Ketut Alit Artika, S.AP., Dosen Pembimbing Lapangan, I Gusti Ngurah Mayun Susandhika, S.S., M.Hum., Sekretaris Kelurahan, I Ketut Sulendra, Kepala Lingkungan Kelurahan Padangsambian, staf kelurahan, serta para peserta Bina Desa. Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara, pembacaan doa, menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, serta sambutan dari ketua pelaksana Anak Agung Istri Chintya Paramita, Bapak Lurah, dan dosen pembimbing lapangan.
Tujuan utama program Bina Desa ini adalah untuk membangun sinergi antara pihak kelurahan, masyarakat, dan mahasiswa peserta dalam berbagai bidang, khususnya peningkatan kebersihan lingkungan melalui budidaya maggot sebagai pengurai sampah organik, serta pemberdayaan anak-anak di bidang bahasa, sastra, dan sejarah melalui program Bina Desa yaitu: Minggu Baca, English Time, KALA, M(E)JIKU, dan TEMU, yakni kegiatan bermain sambil belajar dengan sampah organik sebagai alat pembayaran.
Acara diresmikan secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Lurah Padangsambian. Usai acara diresmikan, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi perdana pada hari yang sama di SDN 9 Padangsambian. Bertempat di Ruang Multimedia sekolah pada pukul 11.30 WITA, kelompok 23 MBKM Bina Desa FIB Universitas Udayana memberikan edukasi lingkungan kepada siswa kelas 5 (kelas 5A, 5B, dan 5C) dengan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, I Gusti Ngurah Mayun Susandhika, S.S., M.Hum.
Sosialisasi ini mengusung topik pengelolaan limbah organik melalui budidaya maggot sebagai solusi inovatif dan ramah lingkungan. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan maggot, cara budidaya, serta manfaatnya dalam mengurangi limbah sisa makanan rumah tangga. Antusiasme siswa terlihat saat pemutaran video edukatif dan penampilan langsung maggot, yang diakhiri dengan sesi permainan interaktif berhadiah.
Diharapkan kegiatan ini dapat memantik kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan guru, sekaligus menjadikan mereka agen perubahan di lingkungan masing-masing. Program sosialisasi serupa akan dilanjutkan ke sejumlah sekolah dasar lainnya di wilayah Kelurahan Padangsambian, seperti SDN 1, SDN 10, SDN 11, dan SDN 14, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan dalam mendukung pengelolaan lingkungan dan pendidikan (Prama Adiputra & Amara Lestari Dewi).
UDAYANA UNIVERSITY