Realisasi Kerja Sama, Peneliti Tilburg University Gandeng FIB Penelitian Mengenai Gestur dalam Interaksi Sosial


 


Fakultas Ilmu Budaya merealisasikan kerja sama dengan Tilburg University Belanda dalam bidang penelitian. Penelitian ini dilakukan di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya dengan melibatkan dosen dan mahasiswa sebagai partisipan dan tim peneliti. Penelitian bersama ini dilakukan sejak 18 April hingga 28 April 2022.

 

 

Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Made Sri Satyawati, menyampaikan bahwa peneliti dari Tilburg University yang datang ke FIB dalam rangka realisasi kerja sama dalam bidang penelitian kali ini merupakan peneliti di bidang bahasa.

 

 

“Danielle adalah peneliti dari Tilburg yang melakukan penelitian di bidang bahasa simbol dan menggandeng dosen FIB sebagai mitra penelitiannya. Penelitiannya adalah gestur dalam bahasa Bali. Sehingga turut juga melibatkan mahasiswa kita sebagai partisipan sekaligus asisten peneliti,” ungkap Dr. Sri Satyawati.

 

 

Danielle mengarahkan partisipan


Dekan FIB juga menambahkan bahwa bentuk kerja sama ini akan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Kerja sama di bidang penelitian ini tidak saja membuka peluang bagi dosen-dosen di FIB untuk berpartisipasi membangun jaringan internasional, namun juga memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian berskala internasional.

 

 

Peneliti dari Tilburg University, Danielle Naegeli menggandeng dosen FIB, Ni Putu Luhur Wedayanti dalam penelitian gestur dalam interaksi sosial. Penelitian ini merupakan salah satu bagian dari penelitian yang meneliti kemunculan bahasa dalam interaksi sosial. Terdapat sekitar 40 partisipan yang memperagakan gestur dengan mengikuti petunjuk dari peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui improvisasi penggunaan gestur dalam komunikasi sehari-hari dapat menjadi asal muasal bahasa isyarat yang digunakan orang tuli.

 

salah satu mahasiswa FIB yang terlibat sebagai asisten peneliti


Partisipan dalam penelitian ini adalah orang Bali dewasa yang menggunakan bahasa Bali secara aktif sejak masih kanak-kanak. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap kata bahasa Bali yang akan diperagakan dengan gerakan-gerakan tertentu dapat dicapai oleh partisipan.(gp)