Untuk Jajaki Kerja Sama Akademik dan Lebih Pahami OTK, Dekan FIB Unud 'Bench Marking' ke UGM

[caption id="attachment_1034" align="aligncenter" width="1700"]Dekan FIB Unud Prof. Sutjiati menyerahkan kenang-kenangan kepada Dekan FIB UGM Dr. Pujo Semedi. Dekan FIB Unud Prof. Sutjiati menyerahkan kenang-kenangan kepada Dekan FIB UGM Dr. Pujo Semedi.[/caption]

Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha dan staf mengadakan kunjungan 'bench marking' ke FIB Universitas Gajah Mada (UGM), Yogya, Kamis, 4 Agustus 2016. Kunjungan sehari itu bermaksud untuk lebih memahami tata kelola program studi monodisiplin S-2 dan S-3 di bawah struktur fakultas.

Selain itu, kunjungan juga dimaksudkan untuk menjajaki kerja sama antara kedua fakultas.

Yang ikut dalam tim kunjungan itu adalah Wakil Dekan 1 Prof. I Nyoman Suparwa, staf akademik Drs. Dewa Catur, dan Silvia Damayanti,S.S., M.Hum. Wakil Ketua untuk mata kuliah terbuka (dalam jaringan). Tim FIB Unud diterima oleh Dekan FIB UGM, Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono dan staff.

Tata Kelola Baru

Menurut Dekan Prof. Sutjiati, organisasi dan tata kelola (OTK) Unud yang baru sudah keluar dan semua fakultas yang berada di bawah Unud harus segera memberlakukannya dan menyesuaikannya sesuai dengan batas waktu yang ditentukan yaitu selambat-lambatnya 22 April 2017.

Dalam tata kelola baru, nama Fakultas Sastra dan Budaya berubah menjadi Fakultas Ilmu Budaya. Selain itu, program studi yang semula di bawah pascasarjana akan bernaung di bawah fakultas khususnya bidang ilmu monodisiplin.

Mengenai kerja sama, Dekan FIB Unud ini menyampaikan bahwa tujuan kunjungan juga adalah untuk menjajaki kerjasama antara fakultas ini, karena FIB Unud berhasil dalam mendapatkan dana untuk Mata Kuliah Terbuka "Harmoni Sosial Lintas Budaya" pada tahun 2016, dan tahun 2017 diharapkan bisa untuk didaringkan yang salah satu syaratnya adalah telah terjalin kerja sama antaruniversitas. MOU Unud dengan UGM telah berakhir tahun 2004, sehingga perlu untuk diperbaharui. Di samping itu, FIB Unud ingin belajar Tatakelola.

Berbadan Hukum

Dekan FIB UGM Dr. Pujo Semedi menyampaikan sudah cukup lama UGM merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Berbadan hukum, di mana PT ini dapat mengelola institusinya baik yang bersifat akademik maupun nonakademik termasuk aset secara lebih leluasa dibandingkan dengan PTN Badan Layanan Umum (BLU).

FIB UGM mengelola S1, S2, dan S3, dan hanya Program S2 dan S3 Kajian Timur Tengah (KTT) berada di Sekolah Pascasarjana dan ke depan Sekolah Pascasarjana menjadi fakultas juga.

Sejumlah Prodi dikoordinasi oleh sebuah departemen, misalnya, prodi arkeologi, sejarah, antropologi, bahasa dan sastra di bawah Departemen Humaniora di mana setiap prodi bisa mengelola program S1, S2, dan S3 bila SDM yg dimiliki prodi sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti jumlah guru besar dan akreditasi prodi.

Menurut Prof. Sutjiati, OTK baru Unud juga mengarah ke tatakelola seperti ini UGM. "Makanya, kami studi banding ke UGM," ujarnya.

FIB UGM masih tetap menggunakan gelar untuk S1 yaitu SS (Sarjana Sastra) untuk semua prodi di bawah Departemen Humaniora, karena semua prodi menyetujui gelar tersebut. Untuk program S2 digunakan gelar Master of Arts (M. A.) dengan alasan gelar ini sangat dikenal oleh masyarakat luas sedangkan untuk doktornya adalah sesuai dengan batang ilmunya, misalnya Doktor Ilmu Bahasa, Doktor Arkeologi, dan lain-lain.

Undangan Seminar

Wujud kerja sama akademik antara lain akan dilaksanakan dengan melakukan kerja sama seminar sastra dna budaya. Dekan FIB Unud Prof. Sutjiati mengundang dua pembicara dari FIB UGM untuk berkontribusi dalam acara Seminar Nasional Bahasa dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya Unud pada bulan Oktober 2016 ini dalam rangkaian acara Ulang Tahun Fakultas Ilmu Budaya Unud.
Disepakati yang akan hadir Dekan FIB UGM, Dr. Pujo Semedi, dan Guru Besar Ilmu Budaya UGM Prof Dr Faruk. Kehadiran dua pakar budaya UGM ini diharapkan menyemarakkan kegiatan seminar Nasional nanti.

Mata Kuliah Terbuka

Kerjasama untuk malksanakan perkuliahn secara terbuka melalui jaringan (online) Mata Kuliah Terbuka "Harmoni Sosial Lintas Budaya" disambut dengan senang hati dan ucapan terima kasih oleh Dekan FIB UGM, Pujo Semedi. "Semoga segera dapat terealisasi," ujarnya.

Ke depan model perkuliahan e-learning sangat diharapkan sehingga mata kuliah ini bisa dilaksanakan dengan metode teleconference, diskusi dengan dosen pengampu mata kuliah melalui e-mail, dan bisa diakses dari manapun.

Dekan FIB Unud Prof. Sutji menyampaikan bahwa buku teks untuk mata kuliah terbuka online ini sudah disusun tim Unud diketuai Prof. I Wayan Ardika. Modul yang mereka susun sudah melewati uji publik. [ Uji Publik Modul]

Buku/ Modul "Harmoni Sosial Lintas Budaya" yang dibuat FIB Unud telah dilengkapi dengan (Rencana Perkuliahan Semester (RPS), dan (Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Draft Buku ini telah diserahkan kepada Dekan FIB UGM, pada acara tukar menukar cendera mata (*).