BIPA FIB Unud Gelar Lokakarya Metode Pengajaran Bahasa Komunikatif untuk Penutur Asing

[caption id="attachment_1708" align="aligncenter" width="960"] Ketua BIPA FIB Unud Drs. I Nengah Sukartha,S.U. (kiri) dan Sekretaris Dr. Dhanawaty (dua dari kanan) berfoto di sela acara lokakarya, Jumat, 19 Januari 2017 (Foto-foto Dok FB Putu Evi).[/caption]

Metode Belajar Komunikatif" adalah dalah satu materi yang disampaikan Prof. Dr. I Wayan Pastika, M.S dalam Lokakarya Penyusunan Buku Ajar dan Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing (BIPA).

Lokakarya diselenggarakan BIPA Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud di Aula Priyono FIB Unud, Kamis, 19 Januari 2017. Peserta lokakarya adalah para pengajar BIPA di lingkungan FIB Unud.

Kelancaran Berbahasa dan Komunikasi

Prof. I Wayan Pastika, M.S menjelaskan bahwa kesadaran berbahasa merupakan aspek yang paling penting dalam berkomunikasi. Komunikasi melibatkan kemampuan mengintegrasikan ketrampilan bahasa.

"Mencoba dan jangan takut salah" merupakan hal yang penting karena belajar bahasa merupakan suatu proses kreatif. Dijelaskan juga bahwa pengajar mesti memiliki usaha yang terus-menerus untuk menghubungkan kegiatan di luar kelas dan di dalam kelas, sehingga interaksi dalam bahasa yang dipelajari dapat berjalan optimal.

[caption id="attachment_1709" align="aligncenter" width="845"] Prof. I Wayan Pastika (kiri) didampingi Ketua BIPA Drs. Nengah Sukartha,SU menyampaikan materi dalam lokakarya.[/caption]

Dalam presentasinya, Prof. Pastika juga menjelaskan hal-hal praktis dan sederhana dalam strategi kelas yang perlu diperhatikan pengajar. Pengajar diharapkan dapat membiasakan interaksi langsung antara lain dengan menyajikan teks tertulis, pengucapan yang jelas oleh pengajar yang diikuti pembelajar, menggunakan alat peraga, bermain peran, bergantian membaca teks, menemukan dan menjelaskan kosa kata baru dan lama.

Refleksi dan Masukan Dekan FIB

Dekan FIB Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. membuka dengan resmi lokakarya tersebut. Dengan jujur dan tegas diungkapkan rasa bangganya kepada Ketua BIPA FIB Drs. I Nengah Sukarta, S.U serta Sekretaris BIPA Dr. Ni Made Dhanawaty, S.U yang dengan serius menyelenggarakan lokakarya. Tujuannya jelas yaitu demi kemajuan BIPA ke arah yang lebih baik.

Sambutan Dekan FIB dilanjutkan dengan penyajian materi yang secara khusus memberi masukan untuk Buku I Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing. Masukan umum yang disampaikan antara lain bahasa yang perlu disunting, fokus untuk perbendaharaan kata dan tatabahasa dalam setiap bab, pembahasan yang seimbang dengan contoh-contoh latihan sesuai topik dalam setiap bab, contoh ketrampilan membaca atau menyimak dengan bacaan yang berlatar belakang budaya Bali dan Indonesia, serta deskripsi singkat tentang isi pelajaran pada masing-masing bab.

[caption id="attachment_1711" align="aligncenter" width="1366"] Suasana lokakarya BIPA FIB Unud.[/caption]

Selanjutnya Ibu Dekan FIB memberi masukan secara cermat bagian demi bagian dari Pelajaran I sampai pelajaran VII. Masukan Ibu Dekan ini disampaikan mendetail secara lisan maupun secara tertulis yang ditandai langsung pada lipatan-lipatan buku yang disarankan untuk diperbaiki.

Revisi Buku Ajar Level I BIPA dilaksanakan segera setelah penyajian materi dari Dekan FIB. Revisi langsung dipimpin oleh Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A. Guru Besar yang juga Ketua Program S3 Linguistik ini juga secara detail membuka ruang untuk revisi bersama-sama, agar buku ajar ini lebih siap untuk segera dicetak.

[caption id="attachment_1710" align="aligncenter" width="960"] Para pengajar BIPA FIB Unud saat lokakarya.[/caption]

Praktek Mengajar BIPA

Yang tidak kalah menarik dari lokakarya ini adalah tampilnya tiga pengajar BIPA yaitu Dra. Ni Putu Widarsini, M.Hum mengajar materi berbicara, Drs. I Wayan Teguh, M.Hum mengajar materi tatabahasa, dan Dr. Anak Agung Ayu Mas Triadnyani, S.S., M.Hum mengajar materi penulisan otobiografi.

Ketiganya berhasil menarik perhatian "murid-murid" BIPA yang diperankan para dosen BIPA peserta seminar. Keberhasilan bagian ini adalah refleksi langsung disertai diskusi terbuka dan akrab tentang penampilan setiap pengajar.

Refleksi didampingi langsung oleh Prof. Dr. I Wayan Pastika, M.S. Kesadaran pada tujuan bersama mengantar lokakarya ini sebagai salah satu ajang terhormat demi BIPA yang terus berubah menjadi lebih baik (Maria Matildis Banda).