Dua Dosen FIB Unud Diundang dalam Dialog Relasi Budaya India-Indonesia di Orisa

[caption id="attachment_1506" align="aligncenter" width="800"]Prof. Ardika (depan, jaket hitam) dan delegasi Bali dan India berfoto bersama di Raja-Rani temple dan Konark (Surya temple) saat field trip pasca dialog. Prof. Ardika (depan, jaket hitam) dan delegasi Bali dan India berfoto bersama di Raja-Rani temple dan Konark (Surya temple) saat field trip pasca dialog.[/caption]

Dua dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud diundang dalam acara dialog antara para ahli India dan Indonesia di Bhubaneswar, negara bagian Orisa/Odhisa India. Dialog relasi budaya itu berlangsung bertepatan dengan purnama bulan Kartika (Sasih kelima dalam pertanggalan Bali) tanggal 14 Nopember 2016.

Kedua dosen FIB Unud tersebut adalah Prof. Dr. I Wayan Ardika, dan Dr I Wayan Redig. Dari pihak Indonesia hadir pula Duta Besar Indonesia untuk India Bapak Rizali Indrakusuma, Prof Dr Iwan Pranoto (atase Kebudayaan KBRI India), dan dua kandidat doktor sekaligus dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar yaitu I Made Sutarya dan Kadek Surpi.

Dialog membahas hubungan Orisa (Kalinga di masa lalu) dengan Indonesia dari 2000 tahun lalu hingga masa kemerdekaan. Hubungan baik antara Orisa/India dengan Indonesia diharapkan berlanjut hingga sekarang dan masa depan di berbagai bidang terutama kebudayaan, pariwisata, perdagangan/ekonomi, termasuk subak/pertanian.

[caption id="attachment_1507" align="aligncenter" width="800"]Delegasi dari Bali dari kiri ke kanan Prof. Ardika (dosen FIB), I Made Sutarya (dosen IHDN Denpasar), Dr I Wayan Redig (dosen FIB), dan Kadek Surpi (dosen IHDN Denpasar). Delegasi dari Bali dari kiri ke kanan Prof. Ardika (dosen FIB), I Made Sutarya (dosen IHDN Denpasar), Dr I Wayan Redig (dosen FIB), dan Kadek Surpi (dosen IHDN Denpasar).[/caption]

Kalinga-Bali Yatra

Pada saat purnama bulan Kartika (14 Nopember 2016) lalu, masyarakat Kalinga/Orisa melaksanakan upacara Kalinga-Bali Yatra. Masyarakat Orisa merayakan dan memperingati para lelaki/suami mereka yang berlayar ke Bali. Mereka membuat simbol perahu dari pohon pisang disertai sesajen dan api dari kapas yang dibasahi dengan minyak (linting).

Bulan Kartika dianggap awal angin musim Timur-Laut yang membawa pedagang Orisa/Kalinga ke Asia Tenggara dan Bali di masa lalu dan terus diperingati sebagai acara keagamaan sampai sekarang.

Tokoh-tokoh India akan melanjutkan dialog Kalinga-Indonesia ini di Bali pada bulan Maret 2017 yang akan datang, dan Unud diharapkan berperan aktif, untuk merencanakan kerja sama di berbagai bidang antara Orisa/Kalinga (India) dan Bali (Indonesia).