Mahasiswa University of Melbourne yang Kuliah di FIB Unud Kunjungi Bali TV
[caption id="attachment_1658" align="aligncenter" width="1473"] Peserta kuliah 'Analysing Indonesia' dari University of Melbourne mengunjungi Bali TV, Jumat, 13 Januari 2017. Mereka diantar oleh Prof. I Nyoman Darma Putra (depan kanan), koordinator program Dr. Michael Ewing (di belakangnya), dan Tri Ediwan (kiri depan) (Foto Sena Darmasetiyawan).[/caption]
Mahasiswa University of Melbourne yang melaksanakan kuliah ‘Analysing Indonesia’ di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud mengunjungi Stasiun Bali TV, Jumat, 13 Januari 2017. Kunjungan ini merupakan bagian dari mata kuliah "Media and Culture in Indonesia’ yang diberikan oleh Prof. I Nyoman Darma Putra, dosen FIB Unud.
Dalam kunjungan itu, mahasiswa University of Melbourne yang didampingi Darma Putra dan dosennya Dr. Michael Ewing diterima oleh redaktur Bali TV Komang Gede Purnawan. Ikut juga mengantar rombongan panitia lokal I Nyoman Tri Ediwan,SS,M.Hum. dan I Made Sena Darmasetiyawan, S.S., M.Hum.
Rombongan yang terdiri dari 20 mahasiswa (termasuk delapan dari mahasiswa FIB Unud) mendapat penjelasan tentang sejarah ringkas Bali TV, kebijakan redaksional dan produksi yang berkaitan dengan isi.
"Kami mengutamakan content local," ujar Gde Purnawan.
Bali TV merupakan media elektronik milik Kelompok Media Bali Post (KMB) yang salah satu misinya adalah meng-ajeg-kan Bali. Sehubungan dengan itu, program-program yang ditayangkan pun adalah tentang seni, budaya, dan tradisi Bali, seperti disinggung dalam kuliah yang diberikan Darma Putra.
[caption id="attachment_1661" align="aligncenter" width="1600"] Mahasiswa University of Melbourne saat berkunjung ke Bali TV (Foto Darma Putra).[/caption]Dua Jam Kunjungan
Selama sekitar dua jam kunjungan di Bali TV, mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk meninjau ruang redaksional jajaran media KMB seperti Tokoh dan Bisnis Bali, yang berada di satu gedung (beda lantai) dengan redaksi dan studio Bali TV.
Selain itu, mereka juga mendapat kesempatan untuk meninjau mesin cetak koran Bali Post dan Denpost dan percetakan buku-buku.
[caption id="attachment_1662" align="aligncenter" width="1600"] Melihat-lihat mesin cetak koran (Foto Darma Putra).[/caption]Mahasiswa University of Melbourne merasa terkesan akan kunjungan lapangan ini. Salah seorang mahasiswa, Hillari, mengatakan bahwa menarik sekali mengetahui kehadiran tv lokal seperti Bali TV yang menyajikan isi siaran untuk melestarikan budaya lokal.
"Di banyak negara, TV hadir untuk mencari uang, dan menyajikan apa yang dipikirkan dapat menguntungkan dan meningkatkan rating," ujar Hillari.
Hillari dan kawan-kawannya juga tertarik melihat cara kerja mesin cetak yang digunakan mencetak kalender, buku, dan barang publikasi lainnya.
"Tiap hari kami pegang buku, namun baru kali ini tahu bagaimana cara kerja mesin mencetaknya," tutur Hillari yang juga baru pertama kali ke Indonesia.
Mahasiwa FIB juga memberikan kesan menarik yang serupa. Mega, mahasiswa jurusan Arkeologi FIB Unud, yang ikut dalam kuliah kolaborasi FIB Unud dan University of Melbourne ini mengatakan bahwa dia pertama kali melihat studio Bali TV.
"Apa yang saya lihat di layar yang penuh gemerlap, baru pertama kali saya lihat. Menarik untuk mengenal proses kerja media elektronik dari belakang layar," kata Mega, mahasiswa asal Yeh Gangga Tabanan.
[caption id="attachment_1663" align="aligncenter" width="1600"] Di studio Bali TV (Foto Darma Putra).[/caption]Pengalaman Bagus
Panitia lokal kuliah ‘Analysing Indonesia" Nyoman Tri Ediwan mengatakan bahwa kunjungan ke Bali TV sangat bagus karena dapat melengkapi materi kuliah yang dibahas di kelas. Tahun lalu, mata kuliah ‘Media and Culture in Indonesia" diisi dengan kunjungan ke Kantor Redaksi Bali Post, yang memungkinkan mahasiswa melakukan diskusi tentang jurnalistik dan kebebasan pers.
"Kali ini, kunjungan ke Bali TV memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat dapur redaksi atau proses kerja belekang layar media elektronik," ujar Tri Ediwan, dosen Sastra Inggris FIB.
Dosan pendamping Michael Ewing menyampaikan bahwa pengalaman ke Bali TV sangat bermanfaat bagi mahasiswa University of Melbourne.
"Mahasiswa mendapat pengalaman tambahan tentang media dan budaya di Indonesia dari apa yang mereka baca dari literatur dan diskusi di kelas," ujar Michael yang pernah mengajar bahasa Inggris di Universitas Syahkuala Banda Ace tahun 1984.
Selain kunjungan ke kantor media massa, mahasiswa University of Melbourne juga akan berkunjung ke Desa Kamasan untuk mengenal dunia seni lukis klasik Bali dan ke Pura Besakih untuk mengenal aspek adat dan agama Hindu di Bali.
[caption id="attachment_1664" align="aligncenter" width="2048"] Suasana kuliah di kelas, penuh dengan diskusi.[/caption]Michael dan Tri Ediwan senang akan proses perkuliahan ‘Analysing Indonesia’ karena kunjungan lapangan sangat relevan untuk melengkapi rasa ingin tahu mahasiswa mengenai apa yang dipelajari di dalam kelas.
"Kuliahnya berlangsung dengan kontekstual," ucap Tri Ediwan yang menengani progrma ini untuk yang kedua kalinya.
Tahun lalu kuliah ‘Analysing Indonesia’ dari University of Melbourne berjalan suskes dan lancar di FIB Unud (dp).
UDAYANA UNIVERSITY