Prodi Doktor Ilmu Linguistik FIB Unud Gelar Lokakarya Kiat Memenangkan Hibah Pengabdian Masyarakat
[caption id="attachment_2099" align="aligncenter" width="1037"] Dekan FIB Prof Sutjiati Beratha berfoto dengan panitia dan narasumber, masing-masing Prof. Wayan Simpen, Prof. Antara, dan Prof. Sudipa (Foto-foto Ida Ayu Laksmita Sari).[/caption]
Program Studi Doktor Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana menggelar lokakarya dan TOT (training for trainer) penulisan proposal dan kiat memenangkan hibah pengabdian masyarakat, Kamis, 18 Mei 2017.
Acara yang dibuka oleh Dekan FIB Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. ini diikuti sekitar 75 orang yang terdiri dari perwakilan 12 prodi yang ada di FIB serta mahasiswa aktif S3 Linguistik dari seluruh angkatan.
Wajib Laksanakan Tri Dharma
Dalam sambutannya, Dekan Prof. Sutji mengingatkan bahwa civitas akademika mempunyai kewajiban untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian.
"Aspek pendidikan seperti kurikulum dan penelitian sudah berjalan baik, hanya dharma ketiga yaitu pengabdian yang sering kurang tersentuh," ujar Prof. Sutji.
Lebih lanjut, Dekan yang meraih gelar master dan doktor dari Australia itu menyampaikan bahwa lokakarya ini mampu memberikan nilai plus untuk prodi Doktor Linguistik dan nilai yang diperlukan oleh mahasiswa yang kelak juga akan menyusun proposal hibah pengabdian kepada masyarakat.
[caption id="attachment_2100" align="aligncenter" width="830"] Peserta lokakarya.[/caption]Prof. Sutji menyarankan peserta untuk mengikuti lokakarya dengan sungguh-sungguh.
"Jangan menyia-nyiakan kesempatan yang baik ini, untuk memperoleh informasi dan kiat, strategi dalam penyusunan proposal untuk Pengabdian kepada Masyarakat," cetus Dekan FIB.
Dekan Prof. Sutji menyampaikan bahwa TOT lazimnya menyiapkan peserta sebagai reviewer. "Tujuan kegiatan ini pun secara implisit mengarah ke arah itu. Siapa tahu, Anda nanti menjadi reviewer," ujar Prof. Sutji kepada peserta yang sebagian besar dari kalangan mahasiswa.
[caption id="attachment_2101" align="aligncenter" width="1037"] Prof. Antara saat presentasi.[/caption]Kiat Memenangkan Hibah
Acara lokakarya setengah hari itu diisi beberapa pemaparan. Yang pertama adalah pemaparan mengenai penulisan proposal dan kiat memenangkan hibah pengabdian masyarakat oleh Ketua LPPM Unud, Prof. Dr. I Nyoman Gde Antara, M.Eng.
Prof. Antara menjabarkan syarat-syarat proposal pengabdian agar dapat didanai oleh donator, yaitu taat asas dan memiliki asas manfaat.
"Yang dimaksud taat asas, yaitu proposal harus ditulis sesuai dengan format yang telah ditentukan oleh lembaga donor, contohnya dapat dilihat dalam Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di PT Edisi XI," katanya.
Selain itu, kata Prof. Antara, usulan harus memiliki asas manfaat, bagaimana proposal harus mempunyai dasar-dasar yang dapat mempengaruhi dan meyakinkan lembaga donor bahwa dana yang dikeluarkan akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
[caption id="attachment_2103" align="aligncenter" width="1037"] Dr. Made Satyawati dan Prof. Sudipa[/caption]Abstrak Karya Tulis Ilmiah
Acara dilanjutkan dengan latihan penulisan laporan dan abstrak Berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris oleh Dr. Ni Made Satyawati, M.Hum. dan Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A.
Pelatihan penulisan laporan dan abstrak ini bertujuan memberikan gambaran mengenai definisi abstrak, kosakata, ungkapan dan struktur kalimat yang jitu sesuai dengan ranah publikasi ilmiah.
Penulisan absrak sebaiknya jelas, singkat, padat, dan mudah dipahami sehingga abstrak memiliki daya tarik bagi pembaca. Menurut Dr. Sri Satyawati sifat-sifat abstrak adalah Ringkas, jelas, tepat, berdiri sendiri, dan objektif.
Bahasa dalam Abstrak
Abstrak merupakan salah satu bagian dari karya ilmiah sehingga bahasa yang digunakannya adalah bahasa ilmiah. Ciri-ciri bahasa yang dipakai dalam ragam resmi yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: menggunakan kata atau istilah yang nonfigurative, menggunakan kalimat-kalimat efektif, menghindari bentuk persona atau pengakuan dengan tujuan untuk menjaga objektivitas, dan mengutamakan keterpaduan dan keruntutan isi.
Abstrak yang baik adalah abstrak yang ditulis dengan ringkas sehingga memudahkan orang membaca dan memahaminya. Umumnya abstrak ditulis berkisar 150-300 kata.
Kosakata Ilmiah
Menurut Prof. Sudipa, Bahasa Inggris ilmiah dan akademik, biasanya dicirikan dengan penggunaan kosakata (leksikon) tertentu yang berbeda dengan leksikon Bahasa Inggris sehari-hari. Beberapa leksikon yang disebutkan yaitu conduct, do perform, furthermore, however, in order, obtain, only, merely, require, dan therefore.
[caption id="attachment_2102" align="aligncenter" width="1037"] Prof. Sudipa dan peserta.[/caption]Terdapat pula ungkapan pasti atau fixed expression yang biasa digunakan dalam Bahasa ilmiah untuk mengungkapkan konsep-konsep tertentu, seperti In terms of, as means of, interested, like more, prefer, as well as, ..also...as well, verba dengan partikel tertentu.
Prof. Sudipa juga menjelaskan mengenai kalimat Bahasa Inggris untuk jurnal ilmiah yang biasanya menggunakan struktur pasif, struktur sederhana yang bermakna pasif, struktur sederhana bermakna aktif, dan struktur aktif bermakna pasif.
Dalam akhir acara, Prof. Sudipa, selaku Kaprodi Doktor Linguistik, menyampaikan terima kasih kepada Ketua LPPM atas dukungan dalam kegiatan ini, kepada narasumber lainnya, dan seluruh peserta dan panitia yang telah menyukseskan lokakarya ini (Ida Ayu Laksmita Sari).
UDAYANA UNIVERSITY