Prodi S-3 Kajian Budaya FIB Unud Laksanakan Lokakarya Penulisan Artikel Jurnal Internasional

Dekan FIB Prof. Sutjiati Beratha (kanan) menerima kenang-kenangan dari Prof. Dr. Veysel Bozkurt (tengah) didampingi Kaprodi S-3 Kajian Budaya Prof. Ketut Ardhana (Foto-foto Ida Ayu Laksmita Sari).

Prodi Doktor (S3) Kajian Budaya, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana menyelenggarakan "International Thinkshop: The Academic and Publishing in Social Sciences Journals" yang berlangsung selama 3 hari, Senin 31 Juli—2 Agustus 2017.

Sebanyak 25 peserta dari berbagai universitas di Bali dan luar Bali termasuk ISI, Universitas Warmadewa, Universitas Halu Oleo, Universitas Airlangga, Universitas Dhyana Pura, Politeknik Negeri Bali dan Universitas Udayana mengikuti pelatihan intensif ini. Materi dan pelatihan diberikan oleh pembicara dari Istanbul University dan Unud. Acara dibuka oleh Dekan FIB Unud, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. Dalam sambutannya, Dekan Prof. Sutjiati menyambut baik kegiatan ini. Beliau menyampaikan bahwa lokakarya penulisan dan publikasi sangat relevan untuk dosen dan mahasiswa.

"Acara seperti ini sangat penting mengingat publikasi wajib bagi mahasiswa Magister dan Doktor," ujarnya.

Wajib Publikasi

Dekan Prof. Sutjiati mengingatkan bahwa mahasiswa Program Magister wajib menerbitkan makalah di jurnal terakreditasi atau diterima di jurnal internasional bereputasi. Mahasiswa Program Doktor wajib menerbitkan makalah di jurnal internasional bereputasi, terindeks Scopus atau Thomson Reuter.

Pada kegiatan ini Ibu Dekan memohon agar karyasiswa, pengelola Prodi, dosen, agar berpartisipasi secara aktif dan mendiskusikan hal-hal yang terkait.

Peserta lokakarya.

"Anda harus mampu me-manage diri bagaimana cara publikasi terlebih dahulu dari temuan yang telah ada agar publikasi dapat terbit bersamaan dengan promosi Doktor," ujar Prof. Sutji.

Dekan FIB itu menyarankan agar mahasiswa mengkuti kegiatan ini dengan tekun sehingga tujuan menguasai keterampilan menulis untuk jurnal internasional dapat tercapai.

Program Intensif

Ketua Prodi S3 Kajian Budaya Prof. Dr. Phill. I Ketut Ardhana, M.A dalam sambutannya menyatakan bahwa Thinkshop internasional adalah program singkat yang intensif.

Tujuan dari kegitan ini membahas secara holistik topik "Mengembangkan Keterampilan dan Strategi Membaca," untuk berbagi gagasan tentang "Mengembangkan pola Berpikir Kritis," untuk menguraikan lebih lanjut tentang artikel tutorial dan pengembangannya, untuk memberikan beberapa penjelasan tentang bagaimana kita harus mempersiapkan presentasi lisan.

Manfaat dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat kerjasama sinergis antara Universitas Udayana dan Universitas Istanbul dan untuk mencapai agenda yang lebih jelas bagi mahasiswa Pascasarjana Prodi Kajian Budaya Universitas Udaya, khususnya mengenai topik utama seperti: memilih jurnal yang tepat, tips menulis untuk jurnal, etika publikasi, proses peer review, dan lain sebagainya.

Penyajian Materi

Lokakarya ini didesain lebih banyak aktif daripada ceramah. Para peserta sudah menyerahkan draft artikelnya untuk direview oleh tim ahli.

Ceramah diberikan secara intens dan efektif di hari pertama. Materi untuk itu diisi dengan topik Developing Reading Skill and Strategies oleh Prof. Dr. Veysel Bozkurt dari Turki dan sesi kedua adalah Developing Critical Thinking oleh Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. dari FIB Unud.

Dalam presentasinya, Prof. Dr. Veysel Bozkurt mulai dengan bertanya: apa rahasia menulis jurnal? Menurutnya, sebenarnya tidak ada rahasia apapun untuk diterima di jurnal bereputasi penulis harus mulai membaca banyak jurnal yang baik, Be Active Not be Passive.

"Sebagai penulis kita harus menjadi aktif, jika tidak membaca harus banyak merujuk bidang keahlian sendiri dulu jangan sampai kita paham," ujarnya.

Prof. Darma Putra (kiri) dengan moderator Dr. I Gde Mudana.

Argument Inti Artikel

Prof. Darma Putra dalam presentasi dengan judul provokatif "No Argument, No Article: Developing Critical Thinking", menyampaikan perlunya argumen yang segar dan baru untuk menyusun sebuah artikel. Argument itu, katanya, merupakan inti atau jiwa dari artikel. Argument bisa diabstraksikan dari data penelitian dan dikontraskan dengan pendapat yang ada mengenai topik yang ditulis.

Darma Putra juga menyampaikan bahwa gagasan segar harus tersaji dalam tulisan, tanpa itu tidak mungkin akan dipertimbangkan dimuat oleh editor jurnal.

"Pastikan agar artikel memiliki ide segar, pastikan ada argument baru," ujar Darma, editor Jurnal Kajian Bali (terakreditasi B).

Menurutnya, critical thinking, bisa dibangun dengan membaca artikel dan buku yang baik dan membiasakan diri untuk mengkritisi argumen yang diberikan.

Darma yang sudah banyak menulis dalam jurnal internasional termasuk yang berindeks scopus menyampaikan beberapa kelemahan umum artikel sebagai berikut:

Pertama, artikel bersifat deskriptif, tidak mengandung hasil critical thinking. Kedua, artikel ditulis seperti laporan penelitian.

Ketiga, struktur artikel lemah, tanpa koneksi kuat antara unsur-unsur artikel seperti Pendahuluan, metode, Analisis. Keempat, data terbatas, kurang, atau out of date, atau datanya bagus tapi nyaris tanpa pemaknaan.

Kelima, kajian pusataka lemah, terbatas, sehingga lemah juga nilai kebaruan tulisan.

Sebagian dari peserta lokakarya.

Klinik Artikel

Hari kedua dan ketiga acara lokakarya diisi dengan klinik penulisan. Pada sesi ini, tim reviewer memberikan masukan atas artikel peserta dalam kelompok kecil.

Peserta dibagi ke dalam lima kelompok dan masing-masing karya mereka di-review oleh satu penilai.

Hari ketiga dilaksanakan sesi pleno untuk membahas secara keseluruhan dan mempertajam teknik penulisan dan revisi artikel secara efektif (Ida Ayu Laksmita Sari)