Prodi Sastra Indonesia Gelar Lokakarya Penyuntingan Naskah dan Peta Jalan Penelitian Skripsi

[caption id="attachment_1757" align="aligncenter" width="2048"] Drs. Nengah Sukartha,SU saat menyampaikan makalah dipandu Dr. IGA Mas Triadnyani (foto Darma Putra)[/caption]

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Unud menggelar lokakarya penyuntingan dan peta jalan penelitian skripsi untuk mahasiswa di kampus setempat, Kamis, 2 Februari 2017. Lokakarya dibuka oleh Kaprodi Dr. I Ketut Sudewa, berlangsung sehari diikuti dosen dan mahasiswa.

Untuk lokakarya penyunting dibahas tiga kertas kerja yang disampaikan oleh Drs. I Nengah Sukarta,S.U., Prof. Ketut Dharma Laksana, dan Prof. Wayan Pastika. Dalam diskusi muncul sejumlah gagasan untuk terus menyempurnakan pedoman penyuntingan, terutama menetapkan kata dan istilah yang sama tetapi ditulis berbeda.

Prof. Pastika dalam kertas kerjanya "Masalah-masalah Kelinguistikan dalam Penyuntingan" menyampaikan bahwa selama ini ada beberapa kata yang penulisannya berbeda-beda seperti ‘memperoleh’ dan ‘memeroleh’.

"Tergantung acuan, apakah mengacu pada kebiasaan, kamus, atau ilmu bahasa. Kalau ketiganya kompak tidak ada masalah, tapi ada beberapa kasus ketiga acuan itu memberikan pilihan yang berbeda," ujar ahli bahasa lulusan Australian National University (ANU) Canberra.

[caption id="attachment_1758" align="aligncenter" width="2048"] Prof. I Wayan Pastika (paling kanan) dan peserta lokakarya.[/caption]

Terbaca Jelas

Dalam makalah "Garis-garis Besar Teknik Penyuntingan Karya Ilmiah", Drs. Nengah Sukartha,SU menyampaikan bahwa tugas penyunting cukup kompleks, tapi tujuan utamanya adalah agar hasil suntingannya bisa dibaca dengan jelas oleh pembaca.

"Tidak sekadar mencari ejaan yang salah tetapi menyunting agar tulisan yang dipahami pembaca sesuai dengan maksud penulisnya," ujar Ketua Program BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) FIB Unud.

Sementara itu, Prof. Dharma Laksana menguraikan etika dalam penyuntingan. Salah satu hal yang berkaitan dengan etika yang disampaikan adalah bahwa ‘penyunting naskah wajib menghormati gaya penulis naskah’ yang disunting.

Lokakarya Riset Skripsi

Sesudah lokakarya penyuntingan acara diisi dengan lokakarya penyusunan peta jalan (road map) topik-topik penelitian skripsi mahasiswa, menampilkan pemrasaran Prof. Wayan Simpen untuk bidang linguistik dan Prof. Darma Putra bidang sastra.

Tujuan penyusunan peta jalan skripsi adalah untuk memberikan mahasiswa bidang-bidang garapan skripsi agar riset dan tulisan skripsi mereka lebih kreatif dan bermutu.

"Kami menyusun peta jalan untuk lima tahun, menawarkan area penelitian sesuai dengan perkembangan teori dan perkembangan dunia sastra kreatif," ujar Darma Putra, alumnus University of Queensland Australia.

Hasil lokakarya akan disosialisasikan kepada mahasiswa dan menjadi pedoman bersama. Menurut Kaprodi Dr. Ketut Sudewa, lokakarya dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kualitas lulusan sesuai visi dan misi perguruan tinggi yang tercermin dalam visi misi fakultas dna program studi (*).