Prodi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Divisitasi BAN-PT

[caption id="attachment_898" align="aligncenter" width="1222"]foto 1 Dekan FIB berfoto bersama tim asesor BAN-PT, dekanat, BPMU Unud, dan tim borang akreditasi Sastra Jepang. Duduk di depan dari kiri ke kanan: Dr. Sujaya (BPMU Unud), Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt., Prof. Sutjiati Berata (Dekan FIB), Nandang Rahmat, M.A.,Ph.D, dan Prof. Dewa Supraptha (mantan Direktur Pasacasarjana Unud) (Foto Riski).[/caption]

Prodi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) divisitasi oleh Tim Asesor dari BAN-PT, Jumat, 15 Juli 2016, di kampus setempat. Tim asesor BAN-PT yang melakukan visitasi adalah Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt dan Nandang Rahmat, M.A.,Ph.D.

Ini merupakan kali kedua bagi asesor Prof. Djodjok, dosen bahasa Jepang yang menjabat Wakil Rektor IV Unesa Surabaya, melakukan visitasi ke Sastra Jepang FIB, setelah sebelumnya tahun 2008 saat Prodi ini baru berusia dua tahun. Prodi Sastra Jepang merupakan Prodi termuda dari delapan Prodi di FIB.

Dibuka Rektor Unud

Acara visitasi ini mendapatkan dukungan langsung dari Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp. PD-KEMD. Rektor hadir khusus untuk memberikan semangat bagi dosen sastra Jepang yang telah mempersiapkan borang akreditasi selama beberapa bulan sebelumnya.

Rektor Prof Suastika mengharapkan agar tim asesor tidak hanya memberikan nilai tetapi juga memberikan masukan agar Prodi Sastra Jepang nantinya dapat berbenah diri dan kualitas prodi pada akhirnya dapat lebih meningkat. Peningkatan kualitas akreditasi adalah untuk melihat potret diri kita sendiri (Prodi Sastra Jepang).

Prof. Suastika menambahkan di era globalisasi, era negara tanpa batas persaingan sangat ditentukan oleh kualitas manusia terutama kualitas pendidikan, Universitas Udayana adalah salah satu pengemban tugas agar masyarakat Indonesia bisa bersaing di dunia global.

"Proses akreditasi adalah hal yang sangat penting untuk sebuah lembaga agar dapat meningkatkan kualitas diri dan peningkatan kualitas harus dilakukan secara terus-menerus, tidak pernah berhenti," ujar Rektor memberi semangat.

Menurut asesor Nandang Rahmat, M.A.,PhD., kehadiran Rektor di acara visitasi sebuah prodi adalah hal yang langka dan patut mendapat apresiasi.

"Kami berdua sangat tersanjung disambut langsung oleh Bapak Rektor Universitas Udayana, mungkin selama kami menjadi asesor ini adalah kali ketiga seorang Rektor terjun langsung untuk mendukung visitasi tingkat Prodi," ujar Nandang, dosen bahasa Jepang Unpad Bandung.

Sebuah Rekor

Asesor Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt mengatakan bahwa visitasi kali ini adalah sebuah rekor karena dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu hari (Pk.08.30—Pk.16.00 WITA).

"Ini artinya tidak begitu sulit memahami apa yang tertulis di Borang dan bukti-bukti fisik yang telah disediakan," ujar Prof. Djodjok. Dia menambahkan bahwa Prodi Sastra Jepang dapat dikategorikan Prodi yang sangat mumpuni dan semoga dapat menular kepada Prodi lain di lingkungan FIB Univesitas Udayana.

Jika sebuah Universitas ingin Berbadan Hukum maka 50% dari prodi yang terdapat di Universitas tersebut harus terakreditasi A. Saat ini karena Universitas Udayana adalah BLU tentunya lebih sulit untuk memanfaatkan aset yang ada.

[caption id="attachment_900" align="aligncenter" width="1004"]Rektor Unud Prof. Ketut Suastika menyambut kehadiran asesor (Foto Riski). Rektor Unud Prof. Ketut Suastika menyambut kehadiran asesor (Foto Riski).[/caption]

"Mudah-mudahan Prodi Sastra Jepang bisa berkontribusi mengubah status BLU menjadi BH dengan mendapatkan nilai A," kata Prof. Djojok tersenyum.

Terdapat pula revisi yang harus dilakukan oleh Tim Borang Sastra Jepang di antaranya merevisi laporan hibah pengabdian, DOM, dan beberapa laporan kegiatan yang isinya kurang begitu lengkap. Namun, secara keseluruhan Borang yang dibuat oleh tim Sastra Jepang sudah dapat dikategorikan baik.

Selain borang Prodi Sastra Jepang, asesor juga menilai borang Fakultas Ilmu Budaya. Asesor Dr. Nandang menyampaikan bahwa borang FIB (Borang IIIB) sangat baik, kepemimpinan kuat, penelitian & pengabdian kepada masyarakat sangat baik karena kebijakan Rektor tentang disiapkannya dana bantuan untuk publikasi di jurnal terindex Scopus.

Kedua Asesor juga memberikan semangat agar seluruh dosen di Prodi Sastra Jepang segera melanjutkan pendidikan ke jenjang Doktoral, karena hal ini juga sangat menentukan nilai akreditasi.

Dukungan Penuh Dekanat

Selain dihadiri oleh rektor, visitasi Prodi Sastra Jepang juga mendapatkan dukungan dari jajaran Dekanat FIB, termasuk dari para wakil dekan I, II, III, dan kepala tata usaha FIB.

Dekan FIB, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. sangat bangga melihat kekompakan dosen Prodi Sastra Jepang yang telah mempersiapkan akreditasi ini sejak akhir tahun lalu.

"Mudah-mudahan nilai yang dapat dicapai adalah nilai maksimum sesuai dengan kerja keras tim," harap Prof. Sutji.

Dekan beserta jajarannya sangat mendukung penuh acara akreditasi ini dibuktikan dengan banyaknya masukan dan saran sejak awal persiapan acara akreditasi hingga kehadirnya mereka sampai sore dan menutup acara visitasi ini.

"Kami menjadi lebih percaya diri karena didampingi Dekan secara penuh," ujar Kaprodi Sastra Jepang, Ni Luh Putu Ari Sulatri, S.S., M.Si. Ari menghargai segala petunjuk yang diberikan Dekan dan jajarannya dalam proses persiapan akreditasi.

Ketua Task Force Borang Prodi Sastra Jepang, Ni Made Wiriani, S.S., M.Hum menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim asesor, Rektor, WR 1, Ketua LP3M, Dekan FIB beserta jajarannya, KTU, Ketua UPMF, pegawai di lingkungan FIB, mahasiswa, alumni, stakeholder, dan seluruh pihak yang terlibat.

Terima kasih terutama ditujukan untuk tim borang Sastra Jepang yang telah bekerja keras dan terus menjaga kekompakan hingga akhir acara visitasi (Ida Ayu Laksmita Sari-FIB UNUD).