Prodi S3 Kajian Budaya FIB Unud Melangsungkan Seminar Nasional Kajian Seri 6 Bersama Prodi S3 Kajian Budaya FIB UNS dengan Topik Konteks Dalam Kajian Budaya
Program Studi Doktor Kajian Budaya Fakultas Ilmu budaya Universitas Udayana menggelar Narasi Budaya - Seminar Nasional Kajian Budaya Seri 6 dengan topik ”Konteks Dalam Kajian Budaya” bersama Program Studi Doktor Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret. Seminar tersebut berlangsung pada Jumat, 31 Januari 2024 yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
Seminar tersebut dibuka oleh Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, Prof. Dr. Djatmika, MA., dengan memberikan harapan semoga kegiatan ini dapat memberikan wawasan mendalam dan menjadi forum yang terus berlanjut dengan topik-topik lainnya. Seminar dilanjutkan dengan pemaparan dari dua pemateri dengan dipandu oleh moderator, Putu Titah Kawitri Resen, dari Prodi S3 Kajian Budaya FIB Unud. Pembicara pertama pada seminar ini adalah Ningrum Ambarsari dari Prodi S3 Kajian Budaya FIB Unud. Beliau memaparkan materi dengan tema ”Spiritual Discourse of Yoga Bali in the Context of Global Capitalism.”
Dalam pemaparannya disampaikan bahwa pada zaman sekarang, banyak pengaruh dari adanya globalisasi, salah satunya yoga tradisional yang berevolusi menjadi yoga modern. Sebagai contoh, artis yang melakukan yoga dengan menggunakan pakaian yang disponsori sehingga masyarakat mengikutinya, tahapan yoga yang dipersingkat membuatnya hanya sebagai formalitas, dan yoga-yoga lainnya yang sudah jauh dari tata cara yoga tradisional yang ada di Bali karena adanya gaya modernisasi. Adanya shifting inilah yang membuat diperlukannya kajian budaya untuk mengkritisi sesuatu yang pada dasarnya tradisional dan spiritual, menjadi komersial.
Seminar dilanjutkan dengan materi kedua berjudul ”Moderasi Dalam Konteks Pluralitas Keberagaman di Indonesia” yang dibawakan oleh Muhammad Farkhan Mujahidin dari Prodi S3 Kajian Budaya UNS. Dalam materi tersebut, disampaikan bahwa manusia diciptakan dengan ragam historis, ragam budaya, dan ragam pemikiran, sehingga kita sebagai manusia perlu untuk saling memahami supaya dalam pola keberagaman kita menjadi peduli antara satu dengan yang lain. Di sisi lain, keberagaman agama di Indonesia menimbulkan isu-isu keagamaan, hal ini membuat kita harus lebih responsif, berideologi moderasi, dan punya sikap moderasi.
Kegiatan ini berlangsung interaktif, pada sesi tanya jawab para peserta aktif bertanya dan direspon dengan baik. Kegiatan ditutup oleh Dra. S.K. Habsari, M.Hum., Ph.D., selaku Koordinator Program Studi S3 Kajian Budaya Universitas Sebelas Maret, dengan mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
UDAYANA UNIVERSITY