Acara Sosialisasi Prodi Sastra Indonesia di Lombok Tengah Diselingi dengan Tirta Yatra
Dosen Sastra Indonesia saat tirta yatra.
Acara Sosialisasi Prodi Sasindo ke SMAN I Praya Lombok Tengah 05 dan 06 Agustus 2019 disertai juga dengan Tirtayatra empat Pura yang terkenal di NTB.
Dua kegiatan dilaksanakan dalam sekali perjalanan ini, cukup mengesankan, sehingga perjalanan Denpasar-Mataran menjadi sebuah perjalanan yang penuh kenangan.
Ada saatnya fokus pada pemenuhan kebutuhan tugas sosialisasi. Ada pula saat yang tenang dalam fokus pemenuhan kebutuhan rohani.
Tim Sosialisasi ini melaksanakan Tirta Yatra ke Pura Suranadi, Pura Narmada, Pura Lingsar, dan Pura Batu Bolong di Senggigi. Di setiap Pura, pemangku yang bertugas siap menerima kedatangan tim dan tampak khusyuk dalam memimpin doa-doa.
Genta yang berbunyi pada setiap moment persembahyangan di setiap Pura mengingatkan tentang lonceng dalam diri setiap anggota tim untuk juga berbunyi dalam setiap tanggung jawab pada perjalanan karier sebagai dosen, pada keluarga, dan pada kehidupan sosial.
Pura Batu Bolong Senggigi adalah pura yang berbeda dan memberi kesan karena cakrawala, debur ombak, lautan luas, dan langit di atasnya. Pura Batu Bolong letaknya bersisian langsung dengan pantai.
Tentu saja angin berhembus dan debur ombak tidak dapat dipisahkan dari lantunan doa dan harapan di sana.
Pada sebuah siang
Pura Batu Bolong Senggigi yang tenang
Tuhan adalah angin laut adalah batu
Tuhan adalah debur ombak adalah kamu
Kamu, batu, aku melebur jati satu
Canang bertumpukan dan asap dupa
Mengiringi perjalanan kita menuju nirmala
Puisi di Area Aula SMAN I Gunung Sari
Meskipun tujuan utama Sosialisasi Prodi Sasindo adalah SMAN I Praya. Pada perjalanan 05 dan 06 Agustus 2019 ini, Tim Sosialisasi juga diterima di SMAN I Gunung Sari di Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat.
Suasana DIskusi di SMAN I Gunung Sari
Para mahasiswa di sekolah ini juga antusias, kreatif, dan aktif dalam bertanya. Dua di antaranya mengajukan pertanyaan cerdas.
Lalu Sutianto Yusuf (siswa kelas III Bahasa dan Budaya) berbicara tentang kekagumannya pada sosok dan ketokohan Putu Wijaya. Sedangkan Ayu Ningsih (siswi kelas II Bahasa dan Budaya) bertanya tentang kurikulum dan bagaimana cara menulis puisi.
Lalu Sutianto Yusuf dan Ayu Ningsih Siswa SMAN I Gunung Sari Kecamatan Lombok Barat.
Demikian pula sejumlah pertanyaan lain tentang kurikulum, out put, serta pertanyaan tentang kemudahan beribadah di Denpasar Bali.
Korprodi menanggapi semua pertanyaan satu persatu dengan jelas. Jawabannya dapat meyakinkan para siswa/i ini bahwa mereka dapat menemukan apa yang dicarinya dengan belajar di Prodi Sasindo FIB Unud.
Di SMAN I Gunung Sari ini juga ada catatan mutiara yang menarik menarik berupa puisi "Jaga 5 Sebelum Datang yang Lima" yang dipajang di salah satu bagian atas lorong memasuki aula.
Puisi yang diharapkan oleh Pjs Kepala Sekolah H.L.M. Supriadi, S.Pd., dapat memberi motivasi bagi spririt belajar untuk menangkap masa depan.
Jaga 5 Sebelum Datang yang Lima
"Masa mudamu sebelum datang masa tuamu
Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu
Masa kayamu sebelum datang masa miskinmu
Masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu
Masa hidupmu sebelum datang masa matimu"
Kata-kata mutiara yang manis, tidak hanya manis untuk SMAN I Gunung Sari dan segenap penghuninya. Akan tetapi juga manis untuk segenap Ketua dan segenap anggota Tim Sosialisasi.
Evaluasi
Tanggal 06 Agustus Tim Sosialisasi terbang kembali ke Denpasar melalui perjalanan udara. Satu catatan penting dari perjalanan ini adalah materi sosialisasi. Sudah ada brosur tentang Prodi Sasindo. Itu sangat bagus karena bida dibagikan sebagai sumber informasi. (Maria Matildis Banda - I Ketut Sudewa).
UDAYANA UNIVERSITY