BIPA FIB Unud Menyerahkan Sertifikat kepada 39 Mahasiswa Asing dan Darmasiswa




Program BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana melaksanakan acara Penutupan dan Sertifikasi Mahasiswa BIPA dan Darmasiswa RI untuk Periode Februari-Mei 2020 secara online, Jumat, 22 Mei 2020. Acara penyerahan sertifikat itu juga disiarkan dan direkam di kanal Youtube  https://www.youtube.com/watch?v=FtRQUp3MHUk

 

Sebanyak 39 mahasiswa BIPA dan Darmasiswa mengikuti acara penyerahan sertifikat ini dan mereka mengikutinya dari negara masing-masing yaitu Korea Selatan, Jepang, Bulgaria, China, Chili, Denmark, Meksiko, Portugal, Spanyol, Ukraina, Venezuela, dan Hungaria.


Suasana acara penutupan program dan penyerahan sertifikat BIPA.


Namun, ada pula mahasiswa yang mengikutinya dari Bali karena belum pulang ke negaranya. Mereka telah belajar bahasa Indoensia untuk berbagai level, dari leval 1-3. Dalam acara penyerahan sertifikat, testimoni mereka belajar di FIB ditayangkan, berurutan dengan testimoni dosen yang mengajar mereka.

 

Hadir dalam acara yang dilaksanakan lewat aplikasi Webex ini adalah Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., Wakil Dekan FIB Unud, dan para dosen BIPA dan Darmasiswa

 

Berjalan Lancar

Wakil Rektor 1, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., dalam sambutannya mewakili Rektor Unud menyampaikan rasa syukur bahwa pelaksanaan Tri Darma PT semester genap bisa berjalan lancar dilakukan secara online.



Wakil Rektor 1, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng.


“Atas nama pimpinan, saya menyampaikan terima kasih kepada sivitas akademika,” ujarnya. Dalam konteks itu, WR 1 menyampaikan apresiasi kepada tim BIPA yang telah melaksanakan program internasional dengan lancar dan baik.


“Sebelumnya juga program BIPAS untuk mahasiswa asing sudah berjalan baik, jadi kami atas nama pimpinan mengucapkan terima kasih kepada FIB Unud,” ujarnya. BIPAS adalah program Bali International Program on Asian Studies yang juga merupakan program internasional FIB Unud.


WR 1 menyampaikan bahwa pimpinan universitas diharapkan memiliki program internasional karena selama ini masih ada fakultas yang belum memiliki. “Program internasional sangat penting bagi Unud. Memiliki mahasiswa asing sangat penting untuk rekognisi internasional dan untuk akreditasi,” ujarnya.


FIB akan dikembangkan sarana- dan prasarana sebagai kampus modern sehingga bisa memberikan pelayanan yang baik bagi mahasiswa nasional dan internasional. “Tanah luas sudah kami siapkan untuk membangun fasilitas modern sehingga menjadi kebanggaan dosen dan mahasiswa, nasional dan internasional,” ujarnya.


Kepada para mahasiswa WR 1 berharap agar keterampilan belajar bahasa Indonesia memberikan mereka keterampilan tambahan untuk digunakan di dunia kerja.

 

Perkenalkan Bahasa Indonesia


Dekan FIB Unud Dr. Made Sri Satyawati,S.S.,M.Hum. menyampaikan bahwa program BIPA sudah berjalan sejak lama dengan jumlah mahasiswa sedikit namun berkembang dari tahun ke tahun. Program ini sangat positif karena dapat memperkenalkan bahasa Indonesia ke mancanegara.


Dekan FIB Unud Dr. Made Sri Satyawati,S.S.,M.Hum.


“Program pengenalan bahasa Indonesia mendapat dukungan dari pemerintah lewat program Darmasiswa, di mana mahasiswa asing bisa belajar bahasa Indonesia di sini dengan beasiswa pemerintah Indonesia,” ujar Dekan FIB.


Menurut Dekan FIB, program BIPA memberikan kesempatan untuk mahasiswa asing belajar bahasa dan budaya Indonesia, jadi sudah sewajarnya program ini dikelola dengan baik.


Menyinggung situasi pandemi, Dekan FIB menyampaikan usaha-usaha cepat yang ditempuh dengan pelaksanaan pembelajaran secara online seperti melalui aplikasi webex, OASE, email, dan sebagainya. FIB melaksanakan beberapa lokakarya cepat untuk menyiapkan keterampilan pengajar untuk mengajar dengan format baru.


“Awalnya tidak mudah, namun tanpa kami sangka transisi berjalan cepat sehingga proses pembelajaran online bisa berjalan dengan baik,” ujar Dekan Sri Satyawati.

 

Tetap Semangat dalam Situasi Pandemi


Ketua Program BIPA FIB Unud, Dr. IGA Mas Triadnyani dalam laporannya menyampaikan bahwa proses belajar-mengajar pada periode ini dimulai tanggal 4 Februari sampai dengan 20 Mei 2020. Pada situasi pandemik ini proses belajar mengajar sedikit terganggu namun tidak menyurutkan semangat dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa untuk tetap bersungguh-sungguh melaksanakan perkuliahan.



Ketua Program BIPA FIB Unud, Dr. IGA Mas Triadnyani

 

Mahasiswa BIPA dan Darmasiswa tidak hanya mendapatkan pelajaran mengenai bahasa Indonesia namun juga terdapat kelas budaya, ceramah bahkan lokakarya membuat jamu, workshop pakaian adat Bali dan lain sebagainya. Sebelum wabah, kegiatan pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas dan outdor (luar kelas).

 

Pada semester ini terdapat satu siswa yang bernama Velizara untuk mengikuti lomba membaca cerita rakyat yang diselenggarakan oleh Universitas Soedirman Jawa Tengah. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa asing yang belajar di Unud untuk dapat mengembangkan potensi dirinya.

 

Kesan dan Pesan

Acara pemberian sertifikat dan pelepasan ini juga menampilkan tayangan profil mahasiswa BIPA dan Darmasiswa, kesan dan pesan mahasiswa, kesan dan pesan dari para dosen yang tetap semangat melakukan proses belajar mengajar selama masa pandemi ini.


Perwakilan dari mahasiswa menyampaikan bahwa mereka sangat bahagia dapat belajar Bahasa Indonesia di Universitas Udayana dan berniat untuk kembali lagi melanjutkan level selanjutnya. Walaupun waktu pendek tetapi kenangan sangat indah.

 

Perwakilan level 1, Kang Yonghun mengatakan bahwa bahasa Indonesia sangat penting dipelajari dan dia belajar dengan antusias. “Sekarang [saya] sedikit lebih berani. Tentu saja karena dorongan para pengajar,” katanya, sambil mengatakan bahwa dia terus harus meningkatkan kemampuaannya.


Sakini Kurosaka mengungkapkan rasa senang berkat BIPA lebih dia terdorong terus belajar dengan lebih baik.



Zang Xue Rong


Zang Xue Rong (Tiongkok) senang walau pendek tapi kenanngan yang sangat indah. “Program memakai pakaian tradisional, menyanyi, menari bersama adalah pengalaman menarik sekali. Kami suka orang Indonesia baik hati dan ramah, sabar, menaruh perhatian. Kenangan yang indah ini tidak akan dilupakan, saya ingin belajar bahasa Indonesia yang rajin dan kembali ke Bali lagi. Terima kasih kepada guru-guru,” kata Zang Xue Rong (dm).