Ceramah Wawasan Kebangsaan dari Kapolda Bali Mewarnai Acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru FIB Unud

Kapolda Bali Irjen Pol Dr. Dr. (HC) Petrus Reinhard Golose, M.M. dan Dekan FIB Unud Prof. Dr. Sutjiati Beratha,M.A. disambut meriah mahasiswa baru FIB Unud dalam acara PKKMB (foto-foto Widhi).

 

Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana menyelenggarakan “Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang mengambil tema “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa, Berbeda-beda dalam Satu Kesatuan: Negara Kesatuan Republik Indonesia” Senin-Selasa, 19-20 Agustus 2019 bertempat di Aula Widya Sabha Mandala kampus setempat.

 

Acara PKKMB merupakan program reguler setiap tahun, namun kali ini agak lain karena menghadirkan nara sumber Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Dr. (H.C.) Petrus Reinhard Golose, M.M. Beliau mendapat gelar doktor kehormatan (honoris causa) di bidang Ilmu Hukum dari Universitas Udayana, Sabtu, 20 April 2019 belum lama berselang.

 

Mahasiswa membawa bendera Merah Putih dengan antusias menyambut kedatangan Kapolda Bali.


Dengan membawa bendera Merah Putih, mahasiswa antusias menyambut dan mengikuti ceramah Kapolda Bali.

 

Wawasan Kebangsaan dan Radikalisme


Dalam ceramahnya, Irjen Pol. Dr. Dr. (H.C.) Petrus Reinhard Golose, M.M. membahas berbagai hal mengenai wawasan kebangsaan, Pancasila, radikalisme dan terorisme, dan propaganda lewat kebohongan. 


Menurut Irjen Pol. Dr. Dr. (H.C.) Petrus Reinhard Golose, M.M., terorisme merupakan aliran radikal yang memanfaatkan ajaran agama untuk menebar rasa takut.



                                                Irjen Pol Dr. Dr. (H.C.) Petrus Reinhard Golose, M.M.


“Kita harus eleminir rasa takut akan teror demi bangsa Indonesia. Karena saat ini terorisme telah menyasar dunia pendidikan, terutama mahasiswa dan dosen banyak yang direkrut untuk menjadi simpatisan mereka,” ujarnya.


Dekan FIB Unud Prof. Sutjiati Beratha,M.A. (kiri) memberikan apresiasi kepada Kapolda Bali.

 

Pada kesempatan itu, Irjen Pol. Dr. Dr. (H.C.) Petrus Reinhard Golose, M.M.  juga menegaskan bahwa mahasiswa dan dosen banyak yang mulai terpapar radikalisme. Disebutkan pula bahwa belakangan ini terjadi pergeseran modus operandi dari teroris dengan pelatihan langsung bergeser dengan cyber space.


“Mahasiswa harus hati-hati akan situasi yang ada, jangan sampai mahasiswa tidak mengerti arah pergerakan kaum radikal yang menebar teror,” ujar Irjen Pol. Dr. Dr. (H.C.) Petrus Reinhard Golose, M.M.

 

Dari tanya-jawab dan diskusi Kapolda Bali dengan mahasiswa baru Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, FIB dinyatakan zero percent terpapar radikalisme.

 

Diskusi Interaktif dengan Hadiah Menarik


Diskusi dengan mahasiswa baru berlangsung sangat interaktif, Kapolda Bali juga memberikan hadiah berupa buku hasil karyanya, hand phone, head set, bahkan hadiah yang paling ditunggu-tunggu adalah sepeda yang langsung diberikan bagi mahasiswa baru yang berhasil menjawab pertanyaan beliau.


Pertanyaan beragam yang menguji wawasan kebangsaan mahasiswa baru mulai dari pertanyaayan mengenai Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, hingga pengetahuan umum mengenai Indonesia, misalnya nama-nama Pulau di Indonesia.


Acara ceramah dari Irjen Pol. Dr. Dr. (H.C.) Petrus Reinhard Golose, M.M. berlangsung semangat, riang-gembira, dan penuh manfaat.

 

Motivasi Lulus Tepat Waktu


Dekan FIB Unud, Prof. Dr. Sutjiati Beratha,M.A. dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Dr. (H.C.) Petrus Reinhard Golose, M.M. atas kuliah umum yang diberikan kepada mahasiswa FIB Unud.



                                                                Dekan FIB Unud, Prof. Dr. Sutjiati Beratha,M.A.


“Materi ceramah beliau sangat cocok dengan tema PPKMB yaitu Bhinneka Tunggal Ika tan Hana Dharma Mangrwa,” ujar Dekan FIB Prof. Sutjiati.

 

Dalam sambutannya, Dekan FIB Unud Prof. Sutjiati memberikan berbagai motivasi kepada mahasiswa dalam kaitannya dengan penyesuaian belajar di perguruan tinggi. Pada saat itu, Dekan Prof. Sutjiati mengutip peraturan Menteri Ristek Dikti untuk mengingatkan mahasiswa sejak awal agar bisa tamat tepat waktu yaitu dalam tempo empat tahun.

 

“Untuk itu, Anda harus belajar dengan giat, tekun dan berdisiplin. Dengan kerja keras itu, kami yakin gelar sarjana akan melekat dalam nama Anda,” ujar Dekan Prof. Sutjiati.

 

Untuk itu, Prof. Sutjiati Beratha meminta mahasiswa untuk mengikuti PPKMB dengan baik terutama mengenai mekanisme dan hal-hal teknis yang berkaitan dengan penggunaan sarana akademik dan tata tertib untuk memperlancar kegiatan studi.

 

Peserta PPKMB Lima Ratus Lebih


Ketua Panitia PKKMB, Dr. I Made Rajeg, M.Hum., menyampaikan mahasiswa peserta PKKMB 2019 mencapai lebih dari 500 orang, tepatnya adalah 569 orang. Mereka terdiri dari 563 mahasiswa baru dan 6 orang mahasiswa angkatan tahun sebelumnya, yang belum sempat mengikuti acara serupa.


Ketua Panitia PPKMB, Dr. I Made Rajeg,M.Hum.


Jumlah PPKMB 2019 ini meningkat dari peserta tahun 2018 lalu yang mencapai 444 orang. Rincian jumlah mahasiswa per program studi di lilngkungan FIB, bisa dilihat dalam foto berikut.




Ketua Panitia Dr. Made Rajeg menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan PPKMB antara lain untuk pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru.


“PPKMB juga bertujuan untuk mendorong mahasiswa agar dapat menyeimbangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual,” ujar Dr. Made Rajeg (Ida Ayu Laksmita Sari).