Dosen IHDN Denpasar Meraih Gelar Doktor di Prodi LInguistik FIB Unud
Doktor baru berfoto bersama usai ujian.
Program Studi Doktor Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana mengelenggarakan Promosi Doktor atas nama I Made Dian Saputra, S,S,M,Si., Jumat 30 Agustus 2019 bertempat di ruang Ir. Soekarno kampus setempat.
Dian Saputra berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Wacana Ida Ratu Gede Mas Macaling Dalem Nusa Penida Klungkungâ€.
Tim Penguji
Ketua penguji pada ujian terbuka kali ini adalah Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas udayana, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. Anggota penguji terdiri dari Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum. (Promotor); Prof. Dr. I Wayan Cika, M.S. (Kopromotor I); Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A. (Kopromotor II); Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, M.S.; Dr. Ida Bagus Rai Putra, M.Hum.; Dr. I Wayan Suardiana, M.Hum.; Dr. Putu Puspawati. M.Hum.; Prof. Dr. I Nengah Duija, M.Si.
Promotor Prof. I Nyoman Suarka menyerahkan sertifikat kelulusan.
Wacana Ida Ratu Gede Mas Macaling Dalem Nusa Penida
Dian Saputra menyampaikan bahwa Wacana Ida Ratu Gede mas Macaling Dalem Nusa Penida terus berkembang. Atas kepercayaan tersebut banyak umat Hindu Bali dan luar Bali melakukan perjalanan suci ke Pura Dalem Ped Nusa Penida untuk memohon anugerah kepada Beliau.
“Mitos yang berkembang menyatakan bahwa Ida Ratu Gede Mas Macaling Dalem Nusa Penida adalah tokoh gaib yang sakti, dan dijadikan objek pemujaan bagi orang-orang yang melakoni perdukunan di Bali,†jelas Dosen IHDN Denpasar ini.
Dr. Dian Saputra
Temuan Disertasi
Dalam penelitiannya, Dian Saputra menemukan bahwa kedudukan Ida Ratu Gede Mas macaling Dalem Nusa Penida memiliki kedudukan yang sangat penting dalam lingkungan sosial masyarakat Bali.
Sosok Beliau dimunculkan menjadi sosok magis yang berhubungan dengan iring-iringan, dan teologi genealogi orang Nusa Penida yang berbeda dengan teologi Bali Daratan sebagaimana keturunan dan perjalanan dari kisah Ida Ratu Gede Mas Macaling Dalem Nusa Penida dalam berbagai wacana.
Sosok Beliau juga menjadi hal yang wajib disembah dan dikultuskan menjasi objek pemujaan bagi mereka para pangiring atau penyambuh, dukun, pengusadha dan Jero Balian.
Undangan saat ujian terbuka.
Dian Saputra juga menemukan bahwa wacana Ida Ratu Gede Mas macaling Dalem Nusa Penida memiliki fungsi kultural sebagai “penanda magis†yang memberikan penguatan terhadap kepercayaan dan penghayatan terhadap hal yang gaib.
“Ida Ratu Gede Mas Macaling Dalem Nusa Penida adalah keberlanjutan dari kepercayaan animisme dan dinamisme yang begitu kuat di Bali. Jadi, kepercayaan terhadap kekuatan alam sebagai yang gaib diceritakan dan diwujudkan dalam cerita Ratu gede dan dibuat dalam wujud Barong Landung merupakan produk budaya manusia Bali yang nyata sebagai salah satu bentuk kepercayaan lokal,†jelasnya (dm).
UDAYANA UNIVERSITY