Dosen Program Studi Sastra Inggris, FIB Unud berhasil meraih Gelar Doktor pada Program Studi Linguistik Program Doktor, FIB Unud

Dosen Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana berhasil meraih Gelar Doktor pada Program Studi Linguistik Program Doktor, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana melalui ujian terbuka pada Senin, 11 November 2024. Bertempat di ruang Dr. Ir. Soekarno, promovenda bernama Ni Made Ayu Widiastuti, S.S., M.Hum., dinyatakan lulus dengan predikat “Sangat Memuaskan”. Ni Made Ayu Widiastuti, S.S., M.Hum., merupakan lulusan doktor ke-236 di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana dan doktor ke-250 pada Program Studi Linguisitk, Program Doktor.


Disertasi yang diujikan berjudul “Metafora Ketakutan dan Sinonimnya dalam Bahasa Indonesia”. Disertasi ini berusaha untuk menjelaskan metafora konseptual sebagai cara untuk memahami berbagai konsep abstrak melalui konsep yang lebih konkret. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, antara lain: (1) untuk menemukan metafora konseptual KETAKUTAN dan sinonimnya dalam ungkapan metaforis pada bahasa Indonesia berdasarkan data korpus, (2) menampilkan distribusi metafora konseptual KETAKUTAN dan sinonimnya untuk mengungkap kekhasan metaforanya, (3) menganalisis makna metafora konseptual KETAKUTAN dan sinonimnya, serta (4) menghasilkan prototipe konsep ketakutan dan sinonimnya.


Penelitian disertasi ini mengungkap bahwa penutur bahasa Indonesia lebih sering menggunakan ungkapan linguistik secara metaforis dibandingkan dengan ungkapan linguistik biasa. Disertasi ini juga menjelaskan ada empat ranah target yang paling banyak berasosiasi dengan metafora, yaitu KECEMASAN, KERESAHAN, KEPANIKAN, dan KEGELISAHAN. Sementara itu, terdapat tiga metafora yang khas dengan KETAKUTAN, dan satu metafora yang khas dengan KEKHAWATIRAN dan KEBINGUNGAN.


Sumber data pada penelitian ini adalah korpus Leipzig Corpora Collection dalam bahasa Indonesia. Data dalam bentuk ungkapan linguistik dikumpulkan dari sepuluh berkas korpus dari tahun 2013 – 2022, ±1.000 hits/tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan menerapkan metode Linguistik Korpus dan Prosedur Identifikasi Metafora, dan teknik pengumpulan datanya menggunakan bantuan perangkat lunak AntConc.


Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat 40 metafora konseptual yang diklasifikasikan berdasarkan 3.984 ungkapan linguistik metaforis. Dari analisis statistik, ditemukan bahwa terdapat 21 metafora konseptual yang khas berasosiasi dengan masing-masing emosi. Masing-masing metafora tersebut memiliki sorot makna utama tertentu dari unsur ranah targetnya. Model prototipe konsep ketakutan dan sinonimnya secara keseluruhan menunjukkan adanya lima tahapan lengkap yaitu i) bahaya, ii) munculnya emosi, iii) upaya pengendalian, iv) kehilangan kendali, dan v) pelepasan.


Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara teoritis, penerapan Teori Metafora Konseptual telah memberikan perspektif yang lebih mendalam tentang pemahaman metafora konseptual. Secara metodologis, metode Linguistik Korpus, Prosedur Identifikasi Metafora, Multiple Distinctive Collexeme Analysis, dengan didukung Program R sangat aplikatif untuk meningkatkan validitas, reliabilitas, efisiensi penelitian. Secara empiris, penelitian ini membuktikan bahwa terdapat metafora universal yang ditemukan dalam bahasa Indonesia dan metafora spesifik yang berkaitan dengan representasi kognitif penutur bahasa Indonesia. Implikasi temuan penelitian ini terhadap pemahaman tentang metafora konseptual adalah hal-hal abstrak dapat dijelaskan dengan lebih mudah melalui ranah sumber yang lebih konkrit.


Prof. Dr. Ketut Artawa, M.A. selaku promotor, dalam pidato singkatnya menyampaikan apresiasinya terhadap disertasi ini. Beliau menjelaskan bahwa kita akan selalu bermetafora dalam hidup dan menyinggung bahwasannya bahasa selalu leksikal. Tak lupa selaku promotor beliau juga mengucapkan selamat kepada doktor baru, yaitu Dr. Ni Made Ayu Widiastuti, S.S., M.Hum. Beliau juga memberikan nasihat untuk tetap konsisten, berkarya, lakukan yang terbaik, dan belajar untuk berkolaborasi dengan doktor-doktor lainnya (stev)