Dosen UHN IGB. Sugriwa Raih Gelar Doktor Linguistik


 

Program Studi Doktor (S3) Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana kembali menyelenggarakan Promosi Doktor pada Senin, 9 Agustus 2021. Promovenda dalam promosi kali ini adalah Gek Diah Desi Sentana, S.S., M.Hum., dosen di Universitas Hindu Negeri IGB. Sugriwa. Ujian dilaksanakan secara daring melalui aplikasi webex dan disiarkan secara langsung pada kanal Youtube FIB Unud pada https://youtu.be/00t-m71TcCs

 

Promosi Doktor dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum. Gek Diah berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul “Tradisi Permas di Desa Adat Mundeh Desa Nyambu Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan” dan dinyatakan lulus dengan predikat “Sangat Memuaskan”. Dr. Gek Diah merupakan doktor ke-139 di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya dan ke-192 di Prodi Doktor Linguistik.

 

Tradisi Permas

 

Permas adalah tradisi yang diwarisi oleh masyarakat Desa Adat Mundeh, Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Tradisi lisan Permas  ini berkaitan dengan Piodalan Jelih di Pura Pesamuan Desa Adat Mundeh. Proses berlangsungnya tradisi ini sangat kompleks, mulai dari pemilihan calon permas, proses inisiasi permas, hingga proses pelaksanaan tradisi ini.

 

Pemilihan anak-anak yang akan menjadi Permas ini dilakukan oleh seorang Mekel Permas, dan masyarakat Desa Adat Mundeh sangat percaya bahwa anak-anak terpilih adalah atas pilihan para dewata. Proses pewarisan tradisi lisan Permas ini menjadi penting mengingat keterjalinan antara lima proses pewarisan yaitu enkulturisasi, internalisasi, elaborasi, sosialisasi, dan kolaborasi.

 




Tradisi lisan Permas terdiri dari tiga bentuk yang ditemukan yaitu bentuk verbal, bentuk gerak, dan bentuk ritual. Fungsi dari tradisi Permas ini memiliki tiga fungsi, yaitu fungsi religi, fungsi pendidikan, fungsi sosial budaya, fungsi etika, dan fungsi estetika. Sementara itu makna yang terkandung dalam tradisi ini diantaranya adalah makna didaktis, makna sosial, makna historis dan makna ideologi.

 

Temuan Disertasi

 

Temuan dalam disertasi ini ada dua yaitu temuan teoritis dan temuan praktis. Temuan teoritis ini berupa pengembangan teori wacana dalam tradisi lisan Permas. Temuan teoritis selanjutnya adalah kesatuan proses pewarisan tradisi lisan Permas menguatkan kebertahanan tradisi lisan Permas.

 




Sementara itu, temuan praktis dalam penelitian ini adalah adanya makna didaktis dalam tradisi lisan Permas. Pengetahuan moral yang meliputi kesadaran moral dan pengetahuan nilai-nilai moral tradisi lisan Permas diajarkan secara mendalam oleh Mekel Permas dan Mangku pura Pesamuhan.

 

Makna Disertasi

 

Prof. Dr. I Wayan Cika, M. S., selaku promotor menyampaikan makna disertasi. Dalam sambutannya Prof. Cika menyampaikan ucapan selamat kepada Dr. Gek Diah atas capaiannya.

 



“Pendidikan karakter yang dihadirkan dalam tradisi Permas adalah bagian penting dari proses humanisasi, proses memanusiakan manusia. Kita membutuhkan ini dalam situasi bangsa di tengah berbagai pengaruh luar.” Ungkap Prof. Cika.

 

Disertasi ini menghasilkan kajian yang sangat penting di dunia penelitian tradisi lisan. Prof. Cika menambahkan bahwa pengembangan terhadap hasil penelitian ini menjadi sangat penting dalam rangka menggali berbagai khasanah nilai-nilai penting dalam tradisi lisan. (GP)