Dosen Undiksha Raih Gelar Doktor Kajian Budaya


 

Program Doktor (S3) Kajian Budaya kembali menggelar ujian terbuka pada hari Jumat, 7 Mei 2021 dengan promovenda  Luh Putu Sri Ariyani, S.S., M.Hum. Ujian dilakukan secara daring dan disiarkan melalui kanal Youtube FIB Unud.

 

Ujian terbuka ini dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum. Ariyani mempertahankan disertasi dengan judul “Marginalisasi Perpustakaan Sekolah Dasar di Kota Singaraja, Bali“ dan dinyatakan lulus dengan predikat “Sangat Memuaskan”. Ariyani menjadi doktor ke-128  di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya serta merupakan Doktor ke- 245 di Prodi Doktor (S3) Kajian Budaya.

 

Marginalisasi Perpustakaan

 

Keberadaan sekolah-sekolah yang dibangun pada masa Orde Baru tidak dirancang untuk memiliki ruang perpustakaan. Hal ini menjadi satu masalah tersendiri ketika pemerintah melalui UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menetapkan delapan standar pendidikan.

 


Promovenda saat menyampaikan paparan disertasinya

Salah satu standarnya adalah keberadaan perpustakaan sekolah. Kewajiban ini bertalian pula dengan tuntutan sistem pembelajaran pada Kurikulum 2013, yakni memakai pendekatan saintifik. Sekolah Dasar Negeri 1 Paket Agung, SDN 4 Banyuasri, SDN 1 Kampung Bugis, dan SDN 4 Bayuning secara otomatis wajib mengikuti UU Sisdiknas dan tata aturan lain yang menyertainya. Namun, keempat SDN ini mengalami kesulitan memenuhi tata aturan tersebut terutama menyangkut kewajiban sekolah agar memiliki perpustakaan sekolah. Alasannya, keempat SDN ini tidak dirancang memiliki perpustakaan.

 

Begitu pula areal tempat membangun keempat SDN ini relatif sempit sehingga sulit untuk membangun gedung perpustakaan sekolah yang representatif seperti dipersyaratkan pada SNP. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang berintikan pada kebijakan pemberian otoritas kepada kepala sekolah untuk memberdayakan sekolah.  Namun, kendala infrastruktur material yang dihadapi oleh keempat SDN membuat mereka gagal mewujudkan perpustakaan sekolah yang ideal seperti digariskan dalam SNP.

 

Ideologi dadi-dadi dogen atau permisivisme dalam pengelolaan perpustakaan sekolah pada keempat SDN tersebut pada dasarnya merupakan pencerminan dari pragmatisme. Setiap tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah yang serba boleh atau permisif dalam mengelola perpustakaan sekolah adalah memiliki konsekuensi, yakni berguna bagi kelangsungan hidup perpustakaan sekolah.

 


Pimpinan sidang, Promotor dan penguji dalam ujian terbuka


Marginalisasi perpustakaan sekolah mengakibatkan perpustakaan sekolah berstatus sebagai gudang buku paket sehingga tidak sesuai dengan peran dan fungsi idealnya bagi sekolah, yakni sebagai sumber belajar yang kaya informasi bagi guru dan murid.

 

Marginalisasi mengakibatkan pula fungsi dan peran perpustakaan sekolah sebagai wahana bagi penyelenggaraan PMB berbasis saintifik, pengembangan budaya baca, dan pembelajaran berbasis perpustakaan yang secara teoretik dianggap ideal, baik oleh sekolah maupun pemerintah secara otomatis tidak tercapai secara optimal.

 

Makna Disertasi

 

Makna disertasi disampaikan oleh promotor Prof. Dr. A.A. Ngurah Anom Kumbara, M.A.. Dalam sambutannya, Prof. Anom Kumbara mengucapkan rasa bangga kepada Dr. Luh Putu Sri Ariyani, S.S., M.Hum. atas pencapaian yang telah dilaluinya.

 


Prof. Dr. A.A. Ngurah Anom Kumbara saat menyampaikan makna disertasi


Disertasi yang ditulis oleh Dr. Sri Ariyani ini memberikan sumbangan terhadap keilmuan dan praktis. Disertasi ini melihat persoalan-persoalan yang membingkai perpustakaan di lingkungan sekolah dasar. Persoalan ini terjadi di tingkat struktur maupun tingkat suprastruktur sekolah dasar.

 

“Saran dan masukan yang telah diungkapkan dalam disertasi ini sesungguhnya telah mampu menjawab berbagai persoalan atas marginalisasi perpustakaan di sekolah dasar,” ungkap Prof. Anom Kumbara.(gp)