Fakultas Ilmu Budaya Gandeng PANDI untuk Digitasi Aksara Bali


 

Fakultas Ilmu Budaya pada, Jumat 27 November 2020, melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama bersama Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI). Penandatanganan kerja sama ini dilakukan di Fakultas Ilmu Budaya.

 

Perjanjian Kerja Sama ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang sebelumnya telah ditandatangani oleh pihak rektorat bersama PANDI. Pada penandatanganan PKS ini hadir Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya, I Nyoman Arya Wibawa, M.A., Ph. D., Ketua PANDI, Prof. Yudho Giri Sucahyo, Ph. D, Koprodi Sastra Bali, Dr. I Wayan Suardiana, M.Hum. , perwakilan UPIKS FIB, dan Dr. Ni Ketut Widhiarcani Matradewi, S.S., M.Hum.

 



Wakil Dekan I FIB, dalam sambutannya mewakili Dekan FIB menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan PANDI untuk membangun kerja sama dengan FIB. Arya Wibawa, Ph. D., juga menyampaikan bahwa FIB memiliki kewajiban dalam usaha melestarikan dan mengembangkan aksara Bali.

 

“Kami di FIB memiliki tanggung jawab dalam hal pelestarian maupun pengembangan aksara Bali, dan ini merupakan salah satu inti dari visi misi kami. Apalagi hingga diakui sampai tingkat internasional,” ungkap Arya Wibawa, Ph.D.

 



Program yang menjadi pokok dari kerjasama FIB dan PANDI adalah untuk mendaftarkan aksara Bali untuk menjadi salah satu aksara yang dapat digunakan sebagai domain internet. Selain itu juga diadakan lomba membuat website beraksara Bali yang pelaksanaanya sedang berlangsung. Lomba mendesain website beraksara Bali ini menjadi kegiatan awal untuk mengumpulkan beberapa dokumen yang menjadi persyaratan pengajuan aksara Bali sebagai salah satu aksara pada domain internet.

 

Semantara itu, ketua PANDI, Prof. Yudho dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pendaftaran aksara-aksara nusantara yang bertajuk “Merajut Nusantara” ini telah mendapat dukungan dari berbagai pihak. Dukungan teranyar telah didapatkan dari UNESCO dengan telah ditandatanganinya MoU antara PANDI dan UNESCO.

 

“Kami sudah mendapatkan dukungan dari UNESCO, sehingga program ini secara internasional telah mendapatkan pengakuan dan dukungan. Kami juga merasa sangat senang bahwa Fakultas Ilmu Budaya Unud sangat responsif dalam menyambut kegiatan ini,” ungkap Prof. Yudho.

 



Berkaitan dengan pendaftaran aksara Bali ke domain internet internasional, Fakultas Ilmu Budaya akan menggandeng banyak pihak baik pemerintah maupun swasta. Sehingga segala proses yang dibutuhkan dapat lebih cepat terealisasikan, salah satunya adalah penyelenggaraan lomba desain website beraksara Bali. Lomba desain website beraksara Bali yang telah berjalan dan dikelola oleh Prodi Sastra Bali juga akan menjadi salah satu dokumentasi penting keberadaan aksara Bali di dunia digital.(gp)