Fakultas Ilmu Budaya Unud Selenggarakan Lokakarya Penulisan Buku Ajar


Peserta lokakarya.


Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana menyelenggarakan Workshop Penulisan Buku Ajar, Senin, 26 Juli 2021 secara daring melalui aplikasi webex.


Sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A. dan Dr. I Nyoman Wijaya, M.Hum. dengan moderator Dr. Ni Ketut Widhiarcani Matradewi, S.S.,M.Hum.


Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 100 orang peserta yang terdiri dari Guru Besar, Dosen di lingkungan FIB dan beberapa peserta akademisi dari luar Universitas Udayana.



 Dekan FIB Unud Dr. Made Sri Satyawati, M.Hum.


Dekan FIB, Dr. Made Sri Satyawati, M.Hum. dalam sambutannya menyatakan bahwa sistem pendidikan sekarang menuntut mahasiswa harus menguasai hard skill, memahami soft skill dan mahasiswa harus mengikuti proses pendidikan sesuai aturan-aturan yang ditetapkan Kemendikbud dan yang berlaku di Universitas.


Saat ini juga terdapat program MBKM yang bertujuan agar mahasiswa menjadi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder.


Universitas sebagai lembaga pendidikan harus mempersiapkan banyak hal untuk mencetak kualitas mahasiswa yang baik seperti mempersiapkan kurikulum, pedoman, standar, dan yang terpenting adalah buku ajar.

 

“Selama ini banyak dosen yang ingin menyusun buku ajar namun belum memahami sepenuhnya. Hal itu menjadi alasan diadakan workshop penulisan buku ajar, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua,” jelas Dekan.

 

Manfaat Buku Ajar


Prof. Sudipa menjelaskan bahwa buku ajar yang disusun dengan baik dapat memberikan manfaat antara lain, dapat meningkatkan secara maksimal proses pembelajaran, kegitan belajar terarah kerena modul mengandung sasaran belajar yang jelas, dan keterlibatan dosen dalam pembelajaran sangat minimal sehingga menjadi student centered learning.



 

“Hal lain yang perlu diperhatikan saat penyusunan buku ajar adalah menyangkut keluasan dan kedalamannya, menentukan urutan bahan ajar yang dapat disampaikan dengan pendekatan prosedural atau hierarkis,” jelas Prof. Sudipa.

 

Sebagai Media Membagikan Hasil Penelitian


Dr. Nyoman Wijaya menyatakan bahwa buku ajar adalah media yang sangat penting bagi dosen untuk membagikan hasil penelitiannya kepada mahasiswa dan masyarakat luas.



 

“Apalagi buku referensi itu bisa didukung pula oleh artikel Scopus, terutama peringkat Q1, maka kredibilitas lembaga khususnya, akan semakin diperhitungkan dalam arena pendidikan perguruan tinggi tingkat nasional dan internasional,” jelas Dr. Wijaya.

 

WD I FIB, I Nyoman Aryawibawa, Ph.D. dalam penutupan kegiatan ini menyampikan bahwa motivasi dari kedua narasumber sangat bermanfaat agar peserta mulai menyusun buku ajar.




Menurut Aryawibawa, pimpinan FIB juga akan memikirkan format buku ajar dengan tetap mengacu pedoman operasional beban kerja dosen 2021 di mana di dalamnya mengatur mengenai penulisan buku ajar dan di tahun 2021 FIB siap mendanai para dosen yang telah selesai menyusun buku ajar di tahun ini (dm).