FIB Gelar Seminar Alumni Serangkaian Pelepasan Calon Wisudawan
Antusias peserta seminar alumni
Fakultas Ilmu Budaya kembali menggelar seminar alumni serangkaian pelepasan calon wisudawan. Seminar ini diselenggarakan pada hari Rabu, 5 Desember 2018 di Aula Widya Sabha Mandala Prof. Dr. Ida Bagus Mantra.
Seminar alumni ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan FIB Unud sebagai salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Seminar alumni kali ini menghadirkan tiga orang pemakalah, diantaranya adalah R. Guntur Mahardika, S.S.,M.Hum., dari Program S2 Linguistik, Ayu Eka Pratiningsih, S.S., dan Putu Sandra Putri Astariani, S.S.
Kegiatan seminar alumni ini dibuka oleh Wakil Dekan I, Prof. Dr. I Nyoman Suparwa, M.Hum. Dalam sambutannya, Prof. Suparwa menyampaikan kepada setiap calon wisudawan agar terus memacu diri untuk menggali khasanah keilmuan masing-masing sesuai dengan kebutuhan zaman. Lulusan FIB Unud diharapkan mampu memberi kontribusi aktif dalam dinamika revolusi industri 4.0.
“Kajian dan diskusi tentang kebahasaan dan aspek sosial-budaya memang harus terus digali dan didiskusikan untuk dapat berinovasi sejalan dengan dinamika dan perkembangan Bangsa Indonesia,†ungkap Prof. Suparwa.
Aspek Kebahasaan dan Sosial-Budaya
R. Guntur Mahardika sebagai pemakalah pertama menyampaikan makalah dengan judul “Mengidentifikasi Tipe-tipe Peristilahan Akuntansi di dalam Buku Pedoman Akuntansi Bahasa Sumber dan Kesepadanannya ke dalam Bahasa Indonesiaâ€. Guntur mengemukakan bahwa adanya banyak perbedaan tipe-tipe akuntansi dalam hal spesifikasi dan proses terjemahannya, tetapi hal ini memberikan banyak variasi dalam terjemahan teks istilah-istilah akuntansi.
“Makna dari bahasa sumber ke bahasa target akan menjelaskan kepada pembaca bahwa peristilahan akuntansi dalam bahasa Inggris memiliki banyak aspek di dalam penerjemahan, seperti halnya makna bahasa sumber harus sama dengan bahasa target,†jelas Guntur.
Pemakalah kedua adalah Sandra Putri yang membawakan makalah dengan judul “Analisis Struktur Bertanda Pisah pada Majalah SPEAK!â€. Putri menjelaskan bahwa terdapat tiga fungsi tanda pisah, yakni sebagai elaborasi, peningkatan, dan eksistensi.
Kaprodi di lingkungan FIB yang mengikuti kegiatan seminar alumni
“Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua tanda pisah dilengkapi dengan fungsi dan arti. Semua tanda pisah pada dasarnya membawa masing-masing fungsi mereka,†ungkap Sandra Putri.
Selanjutnya sebagai pemakalah terakhir, Ayu Eka Pratiningsih membawakan makalah dengan judul “Keberlanjutan Aspek Sosial Budaya dalam Prasasti Mayungan pada Kehidupan Masyarakatâ€.
Pada pemaparannya, Ayu Eka menyampaikan bahwa Prasasti Mayungan merupakan prasasti peninggalan masa Bali Kuno. Prasasti ini berisi sejumlah aspek sosial-budaya masyarakat Mayungan pada masanya, mulai dari bidang ekonomi, kepercayaan, hingga struktur sosial. Menariknya, beberapa aspek sosial-budaya dalam prasasti tersebut hingga saat ini masih dilanjutkan oleh masyarakat setempat.
“Beberapa aspek sosial budaya tidak lagi dilanjutkan oleh masyarakat Mayungan, diantaranya adalah sistem perkawinan, stratifikasi sosial, dan beberapa aktivitas sosial,†ungkap Ayu Eka.
Ketiga pemakalah ini selanjutnya mendapatkan respon yang baik dari peserta seminar, banyak pertanyaan serta masukan untuk melanjutkan penelitian masing-masing lebih mendalam lagi ke depannya.
Narasumber, moderator, dan bagian kemahasiswaan berfoto bersama setelah seminar alumni.
(gita)
UDAYANA UNIVERSITY