FIB Unud Gelar Seminar Nasional Bahasa dan Budaya IV Bertema “Kontestasi dan Negosiasi dalam Hubungan Lintas Agama dan Budaya"


Pembantu Dekan I FIB Unud I Nyoman Aryawibawa,S.S.M.A.Ph.D. membuka seminar didampingi ketua panitia Dra. A.A. Ayu Rai Wahyuni, M.Hum. (Foto-foto Gita).



Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana menyelenggarakan Seminar Nasional Bahasa dan Budaya IV bertema “Kontestasi dan Negosiasi dalam Hubungan Lintas Agama dan Budaya", Rabu dan Kamis, 16—17 Oktober 2019 bertempat di Auditorium Widya Sabha Mandala, kampus setempat.

 

Seminar ini dihadiri sekitar 200 orang peserta yang terdiri dari Jajaran Dekanat FIB Unud, Koprodi S1, S2, dan S3, Guru Besar di lingkungan FIB Unud, Guru Besar, Mahasiswa dilingkungan FIB, serta para pemakalah.

 

Pemakalah Kunci dan Undangan


Sebagai pemakalah kunci pada seminar kali ini adalah Dr. Agus Mulyana, M.Hum. dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, dengan materi yang berjudul “Konflik dan Integrasi dalam Hubungan Agama dan Budaya”.


Dekan FIB Unud Dr. Made Sri Satyawati,S.S.,M.Hum. (tengah) bersama pemakalah tamu dan undangan serta panitia.

 

Dua pemakalah undangan masing-masing Dr. I Wayan Tagel Eddy, M.S. (Universitas Udayana) dengan materi yang berjudul “Kontestasi Elit dan Marginalisasi Penduduk Lokal di Lokalisasi Galian C Desa Sebudi-Karangasem” dan Dr. Ni Made Dhanawaty, M.Hum. (Universitas Udayana) dengan materi yang berjudul Pengaruh Kebahasaan Terhadap Konstruksi Identitas Komunitas Diaspora Di Bali”


Pemakalah undangan Dr. Tagel Eddy (kiri) dan Dr. Ni Made Dhanawaty (tengah).

 

Ketua panitia SNBB IV, Dra. A.A. Ayu Rai Wahyuni, M.Hum. melaporkan bahwa seminar kali ini diikuti oleh 59 pemakalah yang berasal dari peneliti, dosen, guru, dan mahasiswa baik dari dalam maupun luar Bali yang meneliti bidang kebahasaan dan budaya. Ketua panitia mengucapkan terima kasih kepada peserta dan sangat berbangga karena peserta cukup banyak ditengah waktu pendaftaran yang singkat.



Ketua panitia SNBB IV, Dra. A.A. Ayu Rai Wahyuni, M.Hum.

 

“Terimakasih kepada jajaran Dekanat atas fasilitas yang diberikan, bapak, ibu dan adik-adik panitia yang telah membantu terselenggaranya seminar ini,” ujarnya.

 

Mewujudkan Wasiat Pendirian Fakultas


Wakil Dekan I FIB Unud I Nyoman Aryawibawa,S.S.M.A.Ph.D. dalam sambutannya menyatakan bahwa Fakultas Ilmu Budaya yang merupakan cikal bakal Universitas Udayana merasa memiliki tanggung jawab untuk terus berusaha mewujudkan wasiat, seperti yang diungkapkan Prof. Dr. Poerbatjaraka untuk membuka perbendaharaan sastra dan budaya.


Wakil Dekan I FIB,  I Nyoman Aryawibawa,M.A, Ph.D.

 

“Seminar ini merupakan salah satu kegiatan akademik yang diselenggarakan untuk mewujudkan wasiat tersebut. Kami berharap melalui seminar ini akan dihasilkan sumbangan berupa karya pemikiran ilmiah yang kontribusinya tidak hanya terhadap ilmu bahasa dan budaya secara mikro, tetapi juga dalam usaha mewujudkan wasiat pendirian Fakultas ini,” ujar I Nym. Aryawibawa,S.S.M.A.Ph.D.


Suasana seminar.

 

Konflik dan Integrasi dalam Hubungan Agama dan Budaya


Pembicara kunci, Dr. Agus Mulyana menyatakan bahwa hubungan agama dan budaya memiliki dua karakter yaitu konflik dan integrasi.


Konflik bisa terjadi ketika manusia memandang ada perilaku budaya yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama. Sedangkan integrasi antara agama dan budaya terjadi disebabkan oleh adanya tatanan nilai yang sama antara agama dan budaya.

 

“Secara ideal hubungan antara agama harus memiliki hubungan yang harmonis dan terintegrasi,” jelasnya.


Suasana pembukaan seminar.

 

Pelaksanaan ajaran agama membutuhkan berbagai perangkat budaya yang bersifat lokal di mana penganut agama itu berada. Kemampuan penganut agama dalam menafsirkan ajaran agama terhadap realitas sosial budaya akan sangat menentukan hubungan sosial masyarakat secara kultural maupun politik.


Seminar berlangsung lancar dan ditutup secara resmi oleh Dekan FIB Unud. Dr. Made Sri Satyawati,S.S.M.Hum. (dm).