FreTalk FIB Unud Bahas Kajian Linguistik Interdisipliner dengan ‘Computer Science’
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana menyelenggarakan FIB Research Talk (FReTalk), Sabtu, 9 Mei 2020, diselenggarakan secara online menggunakan aplikasi webex.
FReTalk dirancang sebagai seminar bulanan, kali ini menampilkan pembicara dosen Sastra Inggris, Gede Primahadi Wijaya Rajeg,Ph.D. dengan makalah “Big Data, Machine Learning, and Computational Lexical Semantics: A Case Study with Indonesian Denominal Verbsâ€.
Program FReTalk dibuka oleh WD I FIB, I Nyoman Aryawibawa, Ph.D., yang sebelumnya tampil sebagai pembicara pertama dalam FreTalk bulan Maret lalu. Dalam sambutannya, Aryawibawa menyampaikan kegiatan akademik ini sebagai forum untuk berbagi berbagai hasil riset.
“Materi yang disajikan, bisa merupakan karya hasil penelitian baru atau yang sudah terbit,†ujar Aryawibawa.
FreTalk ke-2 diikuti sampai 92 dosen FIB Unud dan peserta dari luar, termasuk satu dua peneliti bahasa dari Australia yang ada kaitan dengan pembicara atau FIB Unud.
Riset Bahasa dengan Mesin
Dalam presentasinya, Gede Primahadi Wijaya Rajeg menyampaikan bahwa penelitian bahasa memasuki era baru dengan adanya teknologi komputer untuk memetakan korpus data besar (big data).
Era ini menandai kajian bahasa secara kuantitatif dan kualitatif.
Data bahasa yang berjumlah jutaan tidak mungkin dapat memberikan makna jika hanya ditatap. Akan tetapi, semua itu bisa dikaji dengan sistematis dengan menggunakan sistem komputer dan kajian statistik.
“Dengan sistem komputer, peneliti bisa melihat trend, pola, korelasi, dan asosiasi makna leksikal,†ujar Gede Prima yang biasa dipanggil Dede.
Menurut Dede, kini kajian linguistik kini kian kuat bersifat interdisipliner dengan kolaborasi antara ilmu bahasa dan computer science (ilmu komputer), dan juga statistik.
Dalam presentasinya, Dede menunjukkan pengolahan data dengan sistem komputer menggunakan lebih dari 18 juta data/ kata. Dengan kajian itu, kata-kata yang berjumlah jutaan itu bisa diperlakukan sebagai vektor untuk dikelompokkan atas dasar morfologi, semantik, dan sebagainya, sehingga dapat dilihat makna berdasarkan pemakaiannya atau kelazimannya.
Ditunjukkan, misalnya, kata ‘mengaji’ berada dalam satu kluster dengan istilah-istilah agama seperti ‘tadarus’, sehingga kata ‘mengaji’ bagi penutur bahasa Indonesia lebih lazim digunakan dalam konteks kegiatan agama yaitu melakukan ‘pengajian’, sementara ‘mengkaji’ dipakai dalam konteks ‘kajian’.
Dengan kajian komputer, Dede menyebutkan, akan dapat diketahui, kemiripan, perbedaan, dan kekaburan makna dalam kluster kata.
Diskusi Hangat
Sajian materi menarik dan baru bagi kebanyakan peserta membuat diskusi berjalan dengan hangat, dengan pertanyaan dari peserta seperti Dr. Made Netra, A/Prof Wayan Arka (Australia), Prof. IB Putra Yadnya, Dr. Nyoman Udayana, Dr. I.A Mahyuni, Dra. I Wayan Arnati,M.Hum., dan Prof. I Nengah Sudipa.
Acara FreTalk selanjutnya dilaksanakan bulan Juni dengan pembicara dan topik yang akan diumumkan kemudian (dm).
UDAYANA UNIVERSITY