Himpunan Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Menggelar Sarasehan Sastra #2


Suasana sarasehan sastra Prodi Sastra Indonesia (Foto-foto Ni Made Melatisna).

Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Uiversitas Udayana, kembali menggelar Sarasehan Sastra, Sabtu, 16 April 2022 pukul 15.00 WITA. Sarasehan Sastra #2 dilaksanakan secara hibrid di Ruang Priyono, Gedung R. M. Ng. Poerbatjaraka, Fakultas Ilmu Budaya dan melalui Webex Meeting.

Sarasehan digelar dengan mengusung tema “Kebaruan Wacana Sastra Indonesia”. Tema ini bertujuan mewacanakan beberapa objek kajian sastra Indonesia yang dianggap tidak familiar atau pun kontemporer.

Wacana sastra yang ingin disampaikan bahwa objek kajian sastra tidak selalu berupa teks seperti halnya novel, cerpen maupun puisi, melainkan juga wacana-wacana bahasa yang sifatnya audio atau pun non-tekstual.

Program Kerja Himpunan Mahasiswa

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia. Sarasehan Sastra diharapkan mampu menjadi sebuah wadah informal bagi mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Udayana untuk melakukan praktik berpikir kritis terhadap objek kajian sastra Indonesia.


Sarasehan Sastra Online Webex Meet.

Dengan adanya wadah ini mahasiswa diharapkan mulai peka terhadap objek kajian sastra dan mampu menarik sebuah permesalahan dan juga kerangka teori sederhana yang nantinya dijadikan sebagai alat bedah dari masalah tersebut.


Lebih dari Seratus Peserta


Acara ini berjalan dengan sangat lancar. dihadiri lebih dari 100 peserta, dengan rincian lima puluh empat orang peserta secara luring dan enam puluh lima orang peserta secara online. Di tengah peserta, juga hadri para dosen Program Studi Sastra Indonesia.

Pembukaan Sarasehan Sastra, dimeriahkan oleh UKM dari Prodi Sastra Indonesia yaitu, Teater Cakrawala. Given Rhaemartiano Wicaksono dan Adelyna Selviana Anggrini dari angkatan 2021 sebagai perwakilan, dengan membawakan musikalisasi puisi “Pada Suatu Hari Nanti” karya Sapardi Djoko Darmono, aransemen dari Ari Reda.

Berjalannya acara ini tidak luput dari seorang moderator yang memandu jalannya acara dengan baik.  Sarasehan Sastra dimoderatori oleh salah satu mahasiswa Sastra Indonesia I Dewa Dode Agus Adi Pranatha.




Pemateri juga berasal dari mahasiswa Sastra Indonesia. Terdapat tiga pemateri yang hadir, yaitu dari angkatan 2018, 2019 dan 2020. Tiga pemateri tersebut ialah Ni Putu Sintya Juniari dari angkatan 2018 sebagai pemateri pertama dengan membawa materi “Campur Kode pada Kumpulan Cerpen Sagra dan Novel Kenanga Karya Oka Rusmini,” pemateri kedua Ursula Ajeng Silvata dengan materinya “Wacana Sastra dalam Podcast ‘Mencari Herman’ Sutradara Gunawan Maryanto Adaptasi Cerpen Dewi Lestari Analisis Semiotika: C.S Pierce”, dan pemateri yang terakhir Putu Sri Pratekawati dengan materi “Tindak Tutur pada Stand Up Comedy Rio Dumatubun dalam Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) IX.”



Pesan dan Kesan Dosen

Sebelum penutupan, beberapa dosen memberikan pesan dan kesan atas acara juga materi yang telah dipaparkan. Salah satunya ialah dari Dr. Ni Made Dhanawaty M.S. beliau menulis dalam sebuah komentar:


“Saya sangat terkesan dan berbangga hati mengikuti acara ini. Izinkan saya menyampaikan apresiasi kepada para presenter, yang tampil mencengangkan sebagai pembicara yang tampak dewasa secara akademik, walaupun ada yang proporsinya perlu ditata kembali. Moderator juga bagus. Selamat ya para mahasiswa Sasindoku, semoga semakin sukses lagi.”


Korprodi Sastra Indonesia Dr. I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani, SS, M.Hum.

Korprodi Sastra Indonesia, Dr. I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani, SS, M.Hum., dosen  Dra. Wayan Arnati, M.Hum., dan Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. juga memuji kelancaran dan kualitas acara sarasehan. Mereka menyarankan acara kreativitas mahasiswa ini dapat dilaksanakan secara reguler dengan membahas topik-topik kebahasaan dan kesastraan yang aktual.

Acara diakhiri dengan penampilan baca puisi dan Stand Up Comedy dari para mahasiswa Sastra Indonesia yang menumbuhkan rasa semangat bagi mahasiswa yang hadir di kegiatan Sarasehan Sastra kedua ini (Jalu).