Kaji Bahasa di Pulau Alor, Dosen Triatma Mapindo Raih Gelar Doktor Linguistik



Program Studi Doktor (S3) Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana kembali menyelenggarakan Promosi Doktor pada Senin, 10 Agustus 2021. Promovendus dalam promosi kali ini adalah I Wayan Agus Anggayana, S.Pd. M.Pd. adalah seorang dosen di Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia. Ujian dilaksanakan secara daring melalui aplikasi webex dan disiarkan secara langsung pada kanal Youtube FIB Unud pada link berikut

https://www.youtube.com/watch?v=uJev9aJgF94

 

Anggayana berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul “Kekerabatan Bahasa Lipang, Langkuru, dan Waisika di Pulau Alor” dan dinyatakan lulus dengan predikat “Sangat Memuaskan”. Dr. Agus Anggayana merupakan doktor ke-140 di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya dan ke-193 di Prodi Doktor Linguistik.

 

Kekerabatan Bahasa di Pulau Alor

 

Penelitian terhadap bahasa-bahasa di wilayah Nusa Tenggara Timur terutama di kabupaten Alor masih kurang mendalam. Berdasarkan data penelitian yang ada, pendataan dan pengelompokan jumlah bahasa di kabupaten Alor masih belum pasti. Sejatinya pengelompokan data berupa fitur-fitur linguistik fonologis dan leksikal bahasa-bahasa di NTT adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Terdapat tiga bahasa di kabupaten Alor yaitu bahasa Lipang, Langkuru, dan Waisika yang memiliki kekerabatan cukup dekat.


 


Analisis secara kualitatif terhadap aspek fonologis dan leksina pada bahasa-bahasa lokal yang terdapat di kabupaten Alor menunjukkan bahwa bahasa Lipang, Langkuru, dan Waisika memiliki kedekatan yang paling tinggi.

 

Secara geografis warga penutur bahasa Lipang dan Langkuru berlokasi berbeda tetapi sering melakukan perdagangan pada pasar minggu. Pada saat terjadinya proses perdagangan inilah terjadi interaksi bahasa yang kemungkinannya dapat saling mempengaruhi satu sama lainnya.

 

Sistem proto bahasa Lipang, Langkuru, dan Waisika dianalisis untuk melihat pertalian fonem-fonem diantara ketiga bahasa baik secara posisional dan distribusional. Dari ketiga bahasa, bahasa Lipang dan Langkaru diidentifikasi memiliki kedektan dan diperkirakan berdasar dari moyang bahasa yang sama.

 

Makna Disertasi

 Prof. Dr. I Nyoman Suparwa, M. Hum. Selaku promotor menyampaikan makna disertasi dari Dr. Agus Anggayana. Melalui sambutannya, Prof. Suparwa menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan Dr. Anggayana menyelesaikan studinya.

 



“Kajian yang dilakukan oleh Dr. Anggayana adalah kajian yang masih sangat langka dilakukan terhadap bahasa-bahasa di daerah Indonesia bagian Timur. Penelitian ini menunjukkan hasil kekerabatan dengan bahasa-bahasa di nusantara, sehingga ini akan menjadi data penting bagi Badan Bahasa untuk mengembangkan strategi-strategi kebahasaan,” ungkap Prof. Suparwa.

 

Penelitian lapangan semacam ini seharusnya lebih banyak lagi dilakukan di wilayah Indonesia Timur. Sehingga berbagai potensi kebahasaan di wilayah tersebut dapat digali lebih dalam lagi. (GP)