Kajian Wacana Kritis pada Berita Bohong Antarkan Dosen Universitas Nahdlatul Wathan Mataram Raih Gelar Doktor
Program
Studi Doktor (S3) Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana
kembali menyelenggarakan Promosi Doktor dengan promovendus Kholid, S. Pd., M. Pd., Jumat, 3 Desember 2021 secara semi daring
di ruang Ir. Soekarno kampus setempat serta melalui aplikasi Cisco Webex.
Ujian
terbuka dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Made Sri
Satyawati, S.S., M.Hum. Kholid, M. Pd. berhasil mempertahankan disertasinya
yang berjudul “Teks Berita Bohong di Media Sosial:
Kajian Wacana Kritisâ€.
Setelah melalui ujian terbuka, Kholid dinyatakan lulus dengan predikat Sangat
Memuaskan. Ia merupakan Doktor ke-153 di lingkungan FIB Unud dan Doktor ke-199 di
lingkungan Prodi S3 Linguistik.
Pimpinan sidang, promotor, dan kopromotor II, saat sidang promosi doktor di ruang ujian
Fenomena Berita Bohong
Fenomena
penyebaran berita bohong
memang ada sejak dahulu kala, bukan terjadi saat ini saja, hanya yang menjadi
perbedaan saat ini adalah cara penyajiannya yang lebih canggih dari segi
teknologi digital. Sebuah
wacana dibangun yang sangat berkembang di tengah-tengah masyarakat saat ini,
memang tidak terlepas dari konteks
kehidupan yang ada pada masyarakat itu sendiri. Begitupula dengan pembahasan
yang mengangkat sebuah wacana berita bohong
atau hoax karena wacana berita bohong
atau hoax bisa saja diproduksi dengan beragam konten, menyangkut aspek ekonomi,
pendidikan, kesehatan, agama, sosial dan politik.
Promovendus saat memaparkan disertasinya
Hal di
atas menjadi pemicu dari rentan terjadinya berita
bohong baik bagi pengelola berita maupun pengguna
media sosial. Secara tidak sadar dan tidak langsung dapat dikatakan bahwa
pemerintah dalam membangun sebuah komunikasi publik atau membangun sebuah
wacana dibantu oleh para menteri dan pejabat pengawas pemerintah yakni anggota
parlemen.
Dampak
atau pengaruh dari sebuah wacana yang dibangun bisa saja berpengaruh terhadap
aspek ideologi seseorang, karena suatu wacana tidak bisa terlepas dengan unsur
ideologi yang tujuannya mendoktrin atau menggiring seseorang pada aspek
tertentu.
Proses ujian terbuka
Terdapat
beberapa kriteria berita bohong yang tersebar di media sosial. Kriteria berita
bohong diantaranya adalah berita bohong atau
Hoax Informasi yang memiliki motivasi ingin menipu secara relatif, berita bohong atau Hoax Informasi
yang bersifat berantai, berita bohong atau
Hoax Informasi yang memiliki modalitas rendah,
berita bohong atau Hoax Informasi yang tidak komprehensif, dan berita bohong atau
Hoax Informasi yang bersifat non plagiat tinggi.
Semua
kriteria teks berita bohong yang ditemukan dalam penelitian ini dapat dilihat
dari bukti empiris dalam bentuk respon terkait kriteria teks berita bohong.
Kriteria motivasi menipu secara relatif dengan hasil responden dengan persentase 65%.
Sebuah infomasi atau pesan berantai, hal
ini diperkuat dengan hasil responden dengan persentase 64,7%. Sebuah informasi
yang memiliki modalitas rendah, diperkuat dengan hasil responden yang mencapai
59%. Informasi yang tidak komprehensif, hal ini dibuktikan dengan hasil pendapat
responden dengan persentase 70,1%. Informasi yang non-plagiator tinggi,
demikian hal ini di buktikan dengan hasil responden dengan persentase 48%.
Proses diskusi dalam ujian terbuka
Fitur-fitur
bahasa yang tertuang dalam teks berita bohong sangat konkret sehingga dapat
diklasifikasi menjadi beberapa wujud dari fitur-fitur teks yang menarik
perhatian para netizen. Adapun fitur bahasa berupa bahasa unsur verbal yang
dimaksud ada yang berupa fitur berupa unsur verbal. Adapun bagian-bagian unsur
verbal bagian Sintaksis yakni penggunaan kalimat aktif dan kalimat pasif.
Bagian Retoris berupa penggunaan huruf kapital, huruf miring, warna dalam
huruf, dan berupa gambar.
Berdasarkan
temuan data dari bentuk teks berita bohong, dapat dideskripsikam beberapa
dampak dari teks berita bohong terhadap kondisi sosial. Adapun dampak yang
dimaksud meliputi beberapa aspek, diantaranya adalah aspek kultur yang bisa
menggiring dari hal yang positif ke hal yang negatif. Aspek literasi, berupa
minim literasi dan kompetensi literasi. Aspek sisi minim ops app media dan kurang bijak
bermedia.
Aspek
ekonomi, meliputi persaingan ekonomi secara tidak sehat dan sebagai modal
ekonomis. Aspek kesehatan meliputi, pola hidup tidak sehat dan terhambat
stabilitas kesehatan nasional. Aspek politik meliputi, demokrasi tidak jujur
dan demokrasi tidak berkeadilan. Aspek gaya hidup meliputi, gaya hidup
individual, apatisme tinggi dan gaya milineal.
Diskusi dengan tim penguji dalam ujian terbuka
Makna
Disertasi
Prof. Dr. I Ketut Darma
Laksana, M.Hum., menyampaikan ucapan selamat kepada Dr. Kholid atas prestasinya
telah sampai pada puncak tertinggi di bidang akademik.
Prof. Dr. I Ketut Darma Laksana, M.Hum. saat menyampaikan makna disertasi
Penelitian terhadap berita
bohong menjadi salah satu penelitian yang penting dan memiliki dampak besar
bagi ilmu kebahasaan. Berita bohong begitu banyak beredar belakangan ini,
terlebih dengan semakin berkembangnya teknologi IT saat ini.
“Penelitian yang dilakukan saudara
Kholid menjadi penting saat ini sebab berita bohong adalah permasalahan yang
penting untuk dicarikan solusinya. Melalui penelitian ini, telah ditemukan
hal-hal substansi dalam bidang kebahasaan yang tentunya bermanfaat guna
menanggulangi penyebaran berita bohong.†Ungkap Prof. Darma Laksana. (gp)
Promovendus menerima sertifikat kelulusan
UDAYANA UNIVERSITY