Menggandeng Komunitas Nuturang, Prodi Ilmu Sejarah dan Keluarga Mahasiswa Sejarah (KEMAS) UNUD Gelar Walking Tour “Ngabuburit Eksplorasi Jantung Kota Denpasar”
Kehadiran komunitas pecinta sejarah di Bali kian masif, baik di media sosial maupun dalam bentuk kegiatan walking tour. Keniscayaan ini pun disadari betul oleh Program Studi Ilmu Sejarah, Universitas Udayana, yang menyelenggarakan kegiatan walking tour bertajuk “Eksplorasi Jantung Kota Denpasar” dengan menggandeng komunitas Nuturang. Acara tersebut berlangsung pada Sabtu 22 Maret 2025 yang dikomandoi oleh dosen Ilmu Sejarah FIB Unud, I Kadek Surya Jayadi, S.S., M.A. Peserta merupakan mahasiswa Ilmu Sejarah FIB Unud angkatan 2023 yang semester ini mengambil mata kuliah Praktek Penelitian Sejarah.
Selain itu, beberapa mahasiswa sejarah angkatan lainnya, mahasiswa antropologi dan arkeologi juga ikut berpartisipasi. Bahkan sejak pamflet kegiatan ini diluncurkan di media sosial, sejumlah pihak merespon ingin terlibat dalam kegiatan ini. Namun kegiatan kali ini dibatasi, tidak dibuka untuk umum, mengingat persiapannya dan pertimbangan lainnya. Namun demikian, respon publik yang muncul dari kegiatan ini menjadi sebuah pertanda bagaimana kegiatan walking tour semacam ini memiliki daya tariknya tersendiri bagi masyarakat.
Animo publik terhadap sejarah, khususnya sejarah perkotaan, nampaknya merupakan lahan yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Bahkan kegiatan seperti ini sangat mendukung komitmen smart city. Demikian ungkap Surya Jayadi sebagai penggagas kegiatan ini. Animo publik atas kegiatan ini juga tidak terlepas dari konsistensi komunitas Nuturang dalam menggelar kegiatan berbasis walking tour ini. Nuturang dengan spiritnya saling berbagi cerita, berbagi kisah, nampaknya berhasil menggugah perhatian publik dalam tiap kegiatan yang dilakukannya.
Walking Tour semacam ini tentunya telah banyak dilakukan seperti di Solo, Jogja, dan beberapa kota lainnya. Akan tetapi Nuturang pun memiliki gayanya tersendiri dalam mengemas format walking tour. Demikian ungkap Bandem Kamandalu, sebagai inisiator daripada Komunitas Nuturang ini. Bandem Kamandalu yang merupakan jebolan Program Studi Arkeologi FIB Unud, tak sendiri dalam mengembangkan Nuturang. Dalam perjalanannya, dia didukung oleh Arya Putri Awyawaharika, Rama Ari Prasetya, dan Yoga Ardi Saputra, yang semuanya turut menyumbangkan pemikirannya dalam mengembangkan Komunitas Nuturang.
“Jujur saja kami masih meraba dalam banyak hal, akan tetapi kami merasa senang dan semangat dengan banyak dukungan yang kami terima. Termasuk, kali ini kami diajak berkolaborasi dengan Prodi Ilmu Sejarah FIB Unud yang tentunya memiliki kesan penting bagi kami. Semoga kolaborasi ini terus bisa berlanjut” demikian ungkap Bandem Kamandalu. Dalam kegiatan walking tour kali ini, peserta yang dibagi menjadi dua kelompok diajak untuk berkeliling kawasan jantung Kota Denpasar. Beberapa di antaranya: Museum Bali, Jaya Sabha, Jam Lonceng Belanda, Hotel Inna Bali, Puri Satria, Rumah I Gusti Made Deblog, Puri Pemecutan, Pura Tambang Badung, beberapa eks bioskop Denpasar, dan sejumlah titik lainnya.
Mereka tidak saja mendengar penjelasan dari pemandu, akan tetapi diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi dengan melakukan observasi dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang selanjutnya bisa dikembangkan sebagai penelitian lebih lanjut. Acara digelar serangkaian ibadah puasa yang masih dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Sejarah yang mayoritas beragama Islam. Sehingga kegiatan ini diberi judul ngabuburit dan diakhiri dengan acara buka puasa bersama. Semoga kegiatan ini kian menyadarkan peserta bahwa tiada yang kekal selain perubahan, sebagaimana yang dialami kota Denpasar dalam dinamika sejarahnya. Semoga dinamika tersebut dapat ditangkap dan dikembangkan sebagai penelitian dan memberikan perspektif baru bagi publik dalam melihat sejarah kota.
UDAYANA UNIVERSITY