Prodi Antropologi Budaya FIB Unud Selenggarakan Upacara Penutupan untuk Social Anthropology Program Spring 2025

Program Studi Antropologi Budaya Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana (FIB Unud) mengadakan upacara penutupan untuk Social Anthropology Program Spring 2025 pada 22 Mei 2025, di Ruang Ir. Soekarno, Gedung Poerbatjaraka, FIB Unud. Acara ini merupakan acara kelulusan sebelas (11) peserta short course asal Norwegia yang telah menjalani serangkaian pengalaman akademis, seperti studi lapangan, keterlibatan dengan komunitas lokal, dan pendalaman budaya Bali melalui program khusus selama satu semester. Upacara ini dihadiri oleh Dekan FIB Unud, Koprodi Antropologi Budaya, pengajar Social Anthropology Program, dan mahasiswa Prodi Antropologi Budaya yang terlibat dalam program ini. 


Dekan FIB Unud, I Nyoman Aryawibawa, S.S., M.A., Ph.D., dalam sambutannya memberikan pesan yang menginspirasi kepada para peserta. Ia menekankan pentingnya peran antropologi dalam memahami dan melestarikan keragaman budaya yang ada di Indonesia, khususnya di Bali. “Hari ini, kita merayakan bukan hanya penyelesaian program ini, tetapi juga komitmen Prodi Antropologi Budaya untuk memperkenalkan budaya dan komunitas lokal Bali di tingkat internasional. Antropologi sangat penting dalam mendorong pemahaman dan penghargaan lintas budaya, terutama di dunia yang semakin terhubung ini. Saya berharap pengalaman yang kalian dapatkan di sini akan menjadi bekal berharga dalam perjalanan akademis dan profesional kalian ke depan,” ujar Dekan FIB Unud.


Aliffiati, S.S., M.Si., Koordinator Prodi Antropologi Budaya mengatakan bahwa program ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta tentang kehidupan masyarakat yang mereka pelajari. “Program ini telah memberikan pengalaman dan wawasan yang tak ternilai kepada peserta kami tentang kehidupan komunitas yang mereka pelajari. Kami berharap pengetahuan yang didapat tidak hanya memperkaya perjalanan akademis mereka, tetapi juga menginspirasi mereka untuk berkontribusi positif kepada masyarakat,” ungkap Aliffiati. Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan tari topeng khas Bali dan tari-tarian asal Nusa Tenggara Timur, yang merupakan salah satu bentuk seni yang telah ada sejak lama serta kaya akan makna dan simbol. 


Selama satu semester ini, peserta short course melakukan berbagai kegiatan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Peserta juga mendapatkan pengalaman yang unik yaitu merasakan secara langsung momen perayaan nyepi dan idul fitri dalam waktu hampir bersamaan. Kegiatan lainnya yaitu Unud melakukan kerja lapangan di Desa Tenganan. Desa Tenganan ini dikenal karena pelestarian tradisi Bali Aga dan budaya lokal yang unik. Inisiatif ini merupakan bagian dari praktik lapangan mereka, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan wawancara etnografi melalui keterlibatan langsung dengan komunitas lokal. Mereka didampingi oleh mahasiswa dan dosen Antropologi Budaya, melakukan wawancara tentang budaya Bali Aga. Data yang dikumpulkan akan disusun menjadi laporan proyek akhir, memberikan peserta short course ini kesempatan unik untuk terlibat dalam perendaman budaya dan mendorong pemahaman lintas budaya.


Dalam upaya terkait, Prodi Antropologi Budaya FIB Unud melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pada 9 Mei 2025, di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung petani garam tradisional yang telah mempraktikkan produksi garam organik selama berabad-abad. Program ini menyoroti komitmen akademis untuk melestarikan budaya lokal dan kearifan tradisional di tengah modernisasi. Kusamba dipilih karena terus memproduksi garam organik menggunakan metode tradisional. Para petani di daerah ini menghadapi tantangan seperti persaingan dari produk garam modern dan infrastruktur yang tidak memadai. Upaya Program Studi Antropologi Udayana mencakup dokumentasi proses pembuatan garam tradisional dan penyediaan barang-barang penting untuk meningkatkan kualitas garam sambil mempertahankan nilai-nilai budayanya.


Dengan berakhirnya program ini, Program Studi Antropologi Budaya di FIB Unud tetap berkomitmen untuk mendorong keunggulan akademis dan mempromosikan pemahaman budaya melalui berbagai program dan inisiatif. Prodi ini berharap untuk melanjutkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan komunitas lokal, untuk mengembangkan strategi pelestarian budaya yang lebih komprehensif di masa depan. Melalui upacara penutupan ini, diharapkan para peserta dapat membawa pulang tidak hanya pengetahuan, tetapi juga pengalaman berharga yang akan membentuk mereka menjadi individu yang lebih peka dan peduli terhadap keragaman budaya di dunia.