Prodi Doktor Kajian Budaya FIB Unud Gelar Seminar Internasional tentang Kolaborasi Transdisiplin di Era Disrupsi

Wakil Rekor IV Unud, Dekan FIB, Korprodi S-3 Kajian Budaya sesaat setelah pemberian apresiasi kepada para pembicara dalam seminar  (Foto-foto Darma Putra).

Prodi Doktor Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud melaksanakan seminar internasional The 5th International Conference on Cultural Studies selama sehari, 29 Agustus 2019, di Aula Widyasabha, kampus setempat. Seminar dibuka oleh Rektor Unud diwakili oleh WR IV, Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH., M.Hum.


Seminar terlaksana sebagai kerja sama antara Prodi Doktor Kajian Budaya Unud dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) Bali.Tema seminar adalah “Toward the Development of Trans Disciplinary Research Collaboration in the Era of Global Disruption”.


Tari Selat Segara saat pembukaan seminar.


Seminar membahas 63 makalah, diawali dengan presentasi empat pembicara tamu, yaitu: Prof. Adrian Vickers (University of Sydney) dengan makalah “Bali Studies and Global Knowledge Systems”; Prof. I Nyoman Darma Putra (Universitas Udayana) dengan makalah “Literary Tourism: Exploring Reciprocity between Literary, Tourism, and Cultural Studies”;


Peserta seminar.


Dr. Paul Green (University of Melbourne) dengan makalah “Disruption of Self, Place and Hypermobility”; dan David Hanks (PhD Candidate University of Pennsylvania) dengan makalah “Getting More than You Bargained For: Teaching Foreign Visitors to Bali to Haggle in the Capitolocene”.  




Bermanfaat buat Semua


Wakil Rektor IV Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH., M.Hum. menyambut baik seminar dan berharap agar seminar tidak saja bermanfaat bagi ilmuwan tetapi juga bagi masyarakat luas.


Wakil Rektor IV Unud, Prof. Dr. IB Wiyasa Putra.


Topik pendekatan multidispliner sangat relevan dibahas sesuai dengan karena persoalan yang berkembang di masyarakat juga bersifat kompleks, membutuhkan pemecahan dari berbagai pendekatan secara kombinasi.


“Begitu juga dengan ‘disruption’ yang merupakan istilah baru yang maknanya perlu dicari dengan baik agar kita dapat memahami dengan benar,” ujarnya.


Suasana seminar.

 

Perubahan Cepat


Dekan FIB Unud Prof. Dr. Luh Sutjiati Beratha,M.A. dalma sambutannya juga menekankan pentingnya seminar ini karena topik yang dibahas sangat relevan untuk memajukan prodi Kajian Budaya dan juga untuk  menghadapi berbagai perubahan cepat akibat modernisasi, globalisasi, dan revolusi 4.0.


Dekan FIB Unud Prof. Dr. Sutjiati Beratha saat memberikan sambutan.

 

“Semoga seminar bermanfaat untuk kemajuan ilmu dan sumber daya manusia kita,” harap Dekan FIB Unud.

 

Sementara itu, Korprodi S-3 Kajian Budaya Unud Prof. AA Ngurah Anom Kumbara,M.A. menyampaikan bahwa seminar ini selain untuk memajukan ilmu kajian budaya, juga untuk menghadapi tantangan baru dalam kehidupan yang muncul akibat revolusi industri 4.0.


Korprodi S-3 Kajian Budaya Prof. Dr. AA Ngurah Anom Kumbara.

 

“Dalam era ini, kualitas sumber daya manusia sangat menentukan kemampuan bangsa untuk memasuki dunia global yang sangat kompetitif,” ujar Prof. Anom.


Penyerahan sertifikat.



Peserta seminar berjumlah sekitar 100 orang. Berasal dari berbagai universitas di Indonesia termasuk dari Malang, Jakarta, dan Samarinda.

 

Pameran buku dan jurnal.


Seminar berlangsung lancar ditandai dengan diskusi yang hangat dan dimeriahkan pameran buku kajian budaya dan Jurnal Kajian Bali (dp).