Prodi Doktor Kajian Budaya FIB Unud Tamatkan Doktor Baru
Promotor Prof. Ketut Ardhana menyerahkan sertifikat kelulusan kepada doktor baru (Foto-foto Dedy).
Program Studi Kajian Budaya, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana menyelenggarakan Promosi Doktor atas nama La Ode Syukur, Senin 26 Agustus 2019 bertempat di ruang Ir. Soekarno kampus setempat.
La Ode Syukur berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Praktik Ritual Defembula Kahitela Etnis Muna di Kecamatan Barangka kabupaten Muna Barat Provinsi Sulawesi Tenggaraâ€.
Tim Penguji
Sebagai Ketua Penguji pada Promosi Doktor kali ini adalah Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. Anggota penguji terdiri dari Prof. Dr. Phil. I Ketut Ardhan, M.A. (Promotor); Prof. Dr. A.A.N. Anom Kumbara, M.A. (Kopromotor I); Dr. Ni Made Wiasti, M.Hum. (Kopromotor II); Prof. Dr. I Wayan Cika, M.S.; Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U.; Prof. Dr. I Made Suastika, S.U.; Dr. Ni Luh Nyoman Kebayantini, M.Si.; dan Dr. Wa Ode Sitti Hapsah, M.Si.
Doktor baru La Ode Syukur berfoto bersama penguji.
Ritual Defembula Kahitela
Defembula Kahitela adalah salah satu tradisi etnis Muna berupa praktik ritual bercocok tanam jagung. Ritual ini dikategorikan sebagai salah satu warisan budaya turun temurun.
Menurut La Ode Syukur ritual ini berfungsi sebagai media penghubung antara manusia dengan kekuatan gaib, baik itu penguasa alam semesta, roh leluhur, maupun makhluk metafisik lainnya.
Dalam penelitiannya La Ode Syukur mengungkapkan bahwa ideologi di balik pelaksanaan praktik ritual defembula kahitela melipuri ideologi religiusitas, ideologi pengetahuan dan kekuasaan, serta ideolog ketahanan pangan.
“Ideologi religiusitas, yakni keyakinan petani bahwa parika, sebagai pemimpin ritual dapat berkomunikasi dengan makhluk metafisik. Parika juga mampu menjamin keselamatan tanaman serta petani.
Pengetahuan lokal yang dimiliki parika, menjadikan dirinya sebagai tokoh yang dipercaya menjadi mediator dalam pelaksanaan ritual,†jelas dosen Universitas Halu Oleo ini.
Temuan Disertasi
La Ode Syukur mengungkapkan temuan disertasinya sebagai berikut, Pertama, adanya kekuasaan yang bermain selama praktik ritual itu berjalan. Kekuasaan tersebut diperankan seorang parika yang memiliki pengetahuan bersifat mistis.
Melalui pengetahuan itulah parika memiliki kuasa mengatur proses pelaksanaan ritual. Fenomena kekuasaan yang ada dalam praktik ritual itu mendukung teori relasi kekuasaan Foucault.
Kedua, danya hegemoni dalam praktik ritual karena pengetahuan parika yang tidak dimiliki oleh petani dalam proses pelaksanaan ritual.
Hal tersebut mendukung teori Hegemoni Gramsci bahwa hegemoni menunjuk pada kosensus yang terjadi antar dua kelompok (dm).
UDAYANA UNIVERSITY