Prodi S2 Ilmu Linguistik FIB Unud Gelar Seminar Nasional Bahasa Ibu (SNBI) XVI

Seminar Nasional Bahasa Ibu (SNBI) ke-XVI pada Rabu, (21/02/2024) berlangsung secara hybrid di Auditorium Widya Sabha Mandala Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB Unud) serta melalui aplikasi Cisco Webex. Pada pembukaan seminar turut hadir Dekan FIB Unud beserta para wakil Dekan, Ketua Senat FIB Unud, para Koordinator Program Studi di lingkungan FIB, serta para pemakalah dan peserta seminar.


Acara tahunan ini diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Linguistik Program Magister dan Doktor Fakultas Ilmu Budaya Unud, bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Bali serta Asosiasi Peneliti Bahasa-Bahasa Lokal, dalam rangka menyambut Bulan Bahasa Ibu.


Mengusung tema "Bahasa Ibu, Identitas, Modernitas: Revitalisasi Bahasa Daerah Dalam Komunikasi Global", penyelenggaraan seminar ini bertujuan untuk mengangkat isu-isu tentang bahasa ibu serta penerapannya secara lebih meluas. Para narasumber yang diundang merupakan orang-orang yang handal dalam bidang linguistik dan sastra daerah.


Dalam sambutannya, Dekan FIB Unud, I Nyoman Aryawibawa, S.S., M.A., Ph.D., menyatakan bahwa tema yang diangkat dalam seminar ini sangatlah penting dengan menyebutkan fenomena proses marginalisasi penggunaan bahasa ibu di Singapura dan Malaysia yang terkikis oleh bahasa Inggris. "Kalau memang bahasa dan budaya sampai terpinggirkan maka barangkali pemahaman kita terhadap sejarah penutur bahasa itu akan hilang. Dengan itu saya kira pemilihan tema untuk Seminar Nasional Bahasa Ibu ini sangat tepat dan sangat penting." ucap Aryawibawa, Ph.D.


Kegiatan seminar dibagi ke dalam 2 sesi, sesi pertama diisi oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. Endang Aminudin Aziz, M.A., Ph.D., dengan pemaparan materi yang disampaikan secara daring dan sesi kedua dengan 3 pembicara utama yaitu Prof. Dr. Drs. Oktavianus, M.Hum. dari Universitas Andalan Padang, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A., dan Prof. Dr. I Wayan Simpen, M. Hum. dari FIB Universitas Udayana yang memberikan pemaparan secara luring di Auditorium Widya Sabha Mandala FIB Unud.  


Pada sesi pertama, Prof. Endang berbicara mengenai beberapa topik. Diantaranya adalah mengenai denifisi bahasa ibu dan bahasa daerah serta fungsi-fungsinya, perbandingan antara bahasa ibu dan bahasa daerah serta situasi kebahasaan yang ada di Indonesia, transformasi digital dalam revitalisasi bahasa daerah di era modern dan yang terakhir mengenai komunikasi global.


Pada sesi kedua, Prof Oktavianus memaparkan materi tentang bagaimana penggunaan bahasa Minangkabau dapat membangun ikatan emosional dan menunjukkan lokalitas, unsur-unsur modernitas dan revitalisasi di dalamnya serta kaitan bahasa Minangkabau dalam komunikasi global. Prof. Sutjiati mengulas revitalisasi bahasa ibu dalam komunikasi global dan Prof. Simpen membahas bahasa Bali, mulai dari sejarah, pengembangan, kekayaaan hingga tantangan dalam pelestariannya.


Setelah sesi pemaparan materi dari keempat narasumber usai, kegiatan seminar dilanjutkan dengan sesi parallel yang terbagi atas sesi luring dan daring serta diisi oleh kurang lebih 80 pemakalah yang bergabung dalam seminar nasional ini. (jp)