Prodi Sastra Jepang FIB Unud Laksanakan Lokakarya dan Kuliah Umum Metode Mengajar-Belajar Bahasa Jepang
Dekan FIB Unud,
Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. (tengah) berfoto bersama keempat narasumber dan Korprodi Sastra Jepang Ngurah Indra Pradhana, S.S., M.Hum. (paling kiri) (Foto-foto Ida Ayu Laksmita Sari)
Prodi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana menyelenggarakan Workshop dan Kuliah umum yang bertema “Japanese Language Teaching and Learning Methodsâ€, Minggu 18 Agustus 2019 bertempat di ruang Ir. Soekarno kampus setempat.
Acara ini dihadiri sekitar 90 peserta yang terdiri dari guru-guru bahasa Jepang yang tergabung dalam MGMP dan juga mahasiswa Prodi Sastra Jepang.
Suasana kuliah umum dengan narasumber Prof.
Masanori Fujiwara.
Narasumber Workshop dan Kuliah Umum
Ada tiga narasumber yang tampil sebagai pembicara pada workshop dan seorang untuk kuliah umum.
Prof.
Masanori Fujiwara.
Narasumber workshop adalah Gusti Ngurah Putra Suwantara, S.Pd. (Guru SMAN 8 Denpasar sekaligus Ketua MGMP Bahasa Jepang di Bali) dengan judul “Pengintegrasian E-learning Schoology dalam Pembelajaran Bahasa Jepangâ€.
Gusti
Ngurah Putra Suwantara, S.Pd.
Ni Putu Luhur Wedayanti, M.Hum (Dosen Universitas Udayana) dengan judul “Kaiwa Jugyou no Hyoukaâ€.
Natsuko Ikeda, Ph.D. (Nagoya University) dengan materi yang berjudul “Kanji no Osiekata†dan juga dilanjutkan dengan workshop pengajaran kanji oleh Natsuko Ikeda, Ph.D.
Narasumber untuk kuliah umum adalah Prof. Masanori Fujiwara (Kinjo Gakuin University) yang menyajikan materi mengenai “Gendai Nihongo no Akusentoâ€.
Suasana kuliah umum.
Acara berlangsung interaktif dengan praktek langsung bagaimana mengajarkan kanji di kelas dan bagaimana pengucapan aksen yang baik dalam Bahasa Jepang.
Metode yang Tepat untuk Pengajaran Keterampilan Berbahasa
Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. yang membuka acara ini merasa sangat bangga dengan Prodi Sastra Jepang karena telah melakukan kerja sama dengan berbagai Universitas di Jepang.
Suasana lokakarya.
“Kerja sama yang telah dilakukan antara lain mengirimkan mahasiswa maupun dosen untuk short course, maupun mengadakan seminar dan kuliah umum dengan pembicara dari Jepang,†jelas Dekan.
Dekan FIB juga mengharapkan agar para peserta workshop dan kuliah umum untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang baik ini. Pembelajaran dan pengajaran skill bahasa Jepang tentunya memiliki metode yang berbeda-beda.
Dekan FIB memberikan apresiasi kepada narasumber.
Pengajar harus pandai memilih metode yang tepat sesuai dengan kondisi kelas, karena kesuksesan sebuah pembelajaran bahasa bermuara pada kedua belah pihak, yaitu pengajar dan pembelajar bahasa tersebut.
Ketua panitia, Ni Putu Luhur Wedayanti mengungkapkan bahwa tujuan diselenggarakan acara ini adalah memberikan kesempatan untuk berdiskusi antar pemakalah dan peserta terkait topik-topik terkini mengenai pembelajaran dan pengajaran bahasa Jepang (dm).
UDAYANA UNIVERSITY