Pusat Kajian Lontar Melakukan Pengabdian Pembacaan Lontar di Merajaan Agung Maha Gotra Tirta Harum, Kerambitan, Tabanan
Pusat Kajian Lontar
Universitas Udayana melakukan pengabdian pada Senin
tanggal 17 Januari tahun 2022. Pengabdian kali ini berupa
pembacaan lontar di Merajan Agung Mahagotra Tirta Harum, Banjar Tengah Kangin,
Desa Kerambitan, Tabanan.
Acara pembacaan lontar itu
dilakukan atas undangan dari Prof. Ir. Ngakan Putu Sueca, M.T., Ph.D. salah
satu panglingsir dan pangempon marajaan Tirta Harum di desa tersebut.
Tim Pusat Kajian Lontar
Universitas Udayana didampingi oleh dosen Program Studi Sastra Bali dan Jawa
Kuna. Tim Pusat Kajian Lontar terdiri atas Putu
Eka Guna Yasa, S.S. M.Hum., I Nyoman Suwana, S.S., M.Hum., Made Agus Atseriawan
Hadi Sutresna, S.S., dan Ida Bagus Anom Wisnu Pujana, S.S. Sementara itu, dosen
Program Studi Sastra Bali dan Jawa Kuna yang mendampingi adalah Dr. I Wayan
Suardiana, S.S., M.Hum., dan Putu Widhi Kurniawan, S.S., M.Hum.
Naskah Lontar
Naskah lontar yang tersimpan
di merajan tersebut berjumlah dua buah. Satu naskah berbahan tembaga.
Dilihat dari isi, ketiga naskah tersebut memiliki judul yang sama yaitu Pamancangah Tirta Arum ring Kurambitan.
Sebelum pembacaan dilakukan,
sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan, tim melakukan identifikasi, konservasi
dan digitalisasi. Identifikasi bertujuan untuk mengetahui judul naskah yang
akan dibaca. Konservasi bertujuan untuk melakukan perawatan terhadap naskah
lontar yang sudah berumur tua agar menjadi lebih lentur, bersih, dan mudah
dibaca. Sementara itu, digitalisasi dilakukan agar pangempon merajaan juga
memiliki file foto naskah yang bersangkutan dalam bentuk digital.
Setelah melakukan konservasi
dan digitalisasi, Tim Pusat Kajian Lontar melakukan proses pembacaan. Pembacaan
dilakukan dengan cara menerjemahkan naskah yang berbahasa Kawi atau Jawa Kuna
ke dalam bahasa Bali sehingga masyarakat pangempon merajan mengetahui isi
naskah yang disimpannya.
Bertitik tolak dari pembacaan
yang dilakukan selama dua jam oleh Ida Bagus Anom Wisnu Pujana (pembaca) dan
Putu Eka Guna Yasa (penerjemah), isi lontar tersebut ternyata menceritakan
sejarah keturunan Maha Gotra Tirta Harum yang saat ini tinggal di wilayah Kerambitan. Beliau adalah I Dewa Dangin dan I Dewa Dauh
yang sempat tinggal di wilayah Aseman dan Jlijih, Tabanan.
Antusias Warga
Krama pangempon dadia
Mahagotra Tirta Arum di Kerambitan tampak antusias mendengarkan bait demi bait
pembacaan lontar yang mengisahkan sejarah leluhurnya. Menurut penjelasan Dewa
Kakyang Mangku yang menjadi pamangku pura di merajan tersebut, pembacaan
terhadap lontar yang juga disebut prasasti itu sudah pernah dilakukan
sebelumnya. Akan tetapi, masih sedikit diikuti oleh kalangan generasi muda.
“Pembacaan terhadap naskah
lontar di merajan kami sudah sempat dilakukan, tetapi sudah lama dan banyak
generasi muda yang belum tahu. Oleh sebab itulah, pembacaan lontar ini sangat
penting untuk mengetahui sejarah leluhur kami, agar para generasi muda tahu
jati diri dan berbakti kepada Ida Batara Kawitan.†Demikian dijelaskannya.
Sementara itu, Prof. Ir. Ngakan
Putu Sueca, M.T., Ph.D. yang juga guru besar di Fakultas Teknik Universitas
Udayana di penghujung acara menyatakan
ucapan terima kasih kepada Tim Pusat Kajian Lontar Universitas Udayana. Berkat kegiatan kali ini seluruh
keluarga besar merajan mengetahui isi dari prasasti milik keluarga besar.
“Pembacaan lontar terhadap
prasasti kami ini semakin memperjelas sejarah keberadaan kami di sini, termasuk
pula awal kedatangan beliau pada masa pemerintahan Gusti Ngurah Slingsing di
Kerambitan. Kami akan melanjutkan penelusuran tahun pemerintahan beliau di
Kerambitan, sehingga tahun kedatangan leluhur kami juga dapat dipastikan
tahunnya,†ungkap Prof. Ngakan Putu Sueca.
Kegiatan pembacaan lontar di
masyarakat memang merupakan komitmen dari Pusat Kajian Lontar Universitas
Udayana. Prof. Dr. I Wayan Cika, M.S. selaku Ketua Pusat Kajian Lontar
menyatakan bahwa kegiatan pembacaan lontar merupakan bagian dari usaha
meningkatkan literasi masyarakat khususnya tentang sejarah leluhurnya.
“Kegiatan pembacaan lontar ini adalah bagian
dari ngayahin Ida Sang Hyang Aji Saraswati termasuk pula meningkatkan literasi
histori masyarakat sehingga tahu masa lalu dan dengan mantap melangkah ke masa
depan,†pandangan Prof. I Wayan Cika.
Acara pembacaan lontar di
Merajaan Dadia Maha Gotra Tirta Harum, Banjar Baturiti, Kerambitan, Tabanan
tersebut diakhiri dengan penyerahan buku Prabhajnyana oleh Dr. I Wayan
Suardiana, M.Hum dan dilanjutkan dengan foto bersama.(PEGY)
UDAYANA UNIVERSITY