Pusat Penelitian Interdisiplin CIRHSS Kerja Sama Unud dan ANU Australia Dibuka di FIB Universitas Udayana

 

Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama dan Sistem Informasi  Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH., M.Hum. (tengah) saat membuka Puslit CIRHSS, Jumat 6 September 2019 (Foto-foto dm).

 

Rektor Unud diwakili oleh WR IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama dan Sistem Informasi  Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH., M.Hum. meluncurkan pembukaan “Centre for Interdisciplinary Research on the Humanities and Social Sciences” (CIRHSS), Jumat, 6 September 2019, di Ruang Sukarno, Kampus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud, Sanglah, Denpasar.

 

Pusat penelitian (Puslit) CIRHSS ini merupakan wujud kerja sama internasional antara Unud dan ANU (Australian National University). Puslit berkedudukan di Unud dan ke depannya akan merancang kerja sama penelitian dengan pendekatan interdisipliner. Link : http://www.cirhss.org/


Suasana pembukaan untuk acara peluncuran Puslit dan Seminar internasional.


Peluncuran Puslit CIRHSS ini dirangkaikan dengan konferensi internasional “International Conference on Austronesian and Papuan World” (ICAPaW) 2019, yang diselenggarakan bersama antara ANU, Unud, dan University of Liverpool (Inggris).

 

Dalam sambutannya, WR IV Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH., M.Hum. menyambut baik kerja sama ini dan berharap ke depan segala kegiatan bersama yang dilakukan bersifat produktif dalam mendalami dan mendesiminasi pengetahuan.


Foto bersama setelah peluncuran Puslit CIRHSS.

 

WR IV juga mendukung usaha Puslit dalam melakukan studi dengan pendekatan interdisipliner, sesuatu yang wajib dilaksanakan mengingat kompleksnya fenomena di masyarakat.

 

Wujud Kerja Sama Internasional


Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha menyampaikan rasa gembira atas pembukaan Puslit CIRHSS di Unud. Lembaga ini merupakan wujud kerja sama internasional antara Unud dengan ANU.



“Kami yakin, kinerja akademik khususnya di bidang penelitian bisa meningkat dengan hadirnya puslit ini,” ujar Prof. Sutji yang meraih gelar doktor dari ANU.

 

Pada kesempatan itu, Prof. Sutji menyampaikan bahwa tanda suksesnya Puslit ini sudah bsia dilihat dari konferensi yang digelar hari ini dengan peserta yang cukup banyak.

“Peserta terdiri dari dosen, peneliti, mahasiswa master dan PhD, yaitu sekitar 72 peserta menyajikan makalah,” ujar Dekan FIB Unud.

 

Lebih Vibrant dan Dinamik


Inisiator Puslit CIRHSS ini adalah A/Prof I Wayan Arka, dosen Unud sekaligus dosen ANU.  Dalam sambutannya, Wayan Arka menyampaikan bahwa hari ini adalah hari yang khusus antara Unud dengan ANU dengan peluncuran CIRHSS, untuk membuat kegiatan akademik lebih dinamik dan vibrant.


Peserta seminar.

 


Kehadiran Puslit CIRHSS ini diawali dengan penandatanganan MoU antara Unud dan ANU beberapa waktu lalu. Menurut Arka, puslit ini muncul pada saat yang tepat dengan dua alasan.


Pertama, Indonesia memiliki keanekaragaman bidang budaya dan bahasa yang menarik untuk diteliti. Indonesia merupakan laboratorium yang hidup untuk riset dalam bidang-bidang tersebut.


Kedua, puslit in muncul dewasa ini di mana abad ke-21 ini adalah abad Asia, yang antaralain ditandai dengan tertariknya sarjana dunia melirik Asia Pasifik dan kontak dan kerja sama dengan Asia.


Disambut Rasa Syukur


Professor Chris Ballard mewakili the Director of School of Culture, History & Language, ANU College of Asia & the Pasific, Prof. Simon Haberle, mengatakan rasa syukur atas pembukaan Puslit CIRHSS di Bali, Indonesia.


Prof. Chris Ballard


Menurutnya, ANU merupakan institut terdepan dalam melakukan studi Indonesia di luar Indonesia, dengan berbagai bidang studi mulai dari bahasa, antropologi, arkeologi, sosial, dan politik.


“Sekarang kita kerja sama lagi sebagai partner yang sama untuk riset,” ujar Chris Ballard, yang juga tampil sebagai keynote speaker dalam konferensi dengan risetnya di Asia Pafisik yang terfokus pada pengenalan budaya dan sejarah wilayah ini melalui kajian bahasa. Makalahnya berjudul "Indigeneity, heritage, and vernacular history".



 

Menurut Chris, Puslit ini merupakan fokus penting dalam kontak dan kerja sama antata ANU dan Unud. Era baru dalam riset adalah lintas disiplin dan puslit ini akan melibatkan lingiuist, antropologis, arkeologist untuk penelitian yang produktif. “Kami optimistik, puslit ini akan produktif,” ujar Chris.

 

Ketua panitia konferensi, Dr. I Made Netra menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak seperti Rektor Unud, Dekan FIB Unud, para pembicara dari Inggris dan Australia, pemkalah Indonesia, dan penitia yang telah menyukseskan acara peluncuran Puslit CIRHSS dan seminar internasional (dm).