Seminar dan Workshop UPT. Lontar Unud di Museum Sonobudoyo Yogyakarta


seminar workshop jogja



Tim UPT Lontar Unud bersama perwakilan Prodi Sastra Jawa Kuna dan Prodi Sastra Bali mengadakan seminar dan workshop pada hari Selasa (12/3/2019) di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Seminar dan workshop ini terselenggara berkat kerjasama kedua lembaga tersebut. Meseum Sonobudoyo bertindak selaku tuan rumah yang menyiapkan segala kebutuhan seminar, sementara Tim UPT Lontar Unud bertindak sebagai narasumber dan menyiapkan kebutuhan workshop.


Seminar dan workshop kali ini bertujuan untuk mensosialisasikan keberadaan UPT Lontar Unud sebagai sebuah lembaga yang memiliki konsentrasi dalam pendokumentasian, penelitian serta perawatan naskah lontar, khususnya lontar Bali. Selain itu, seminar dan workshop ini juga sebagai upaya untuk membagi pengetahuan bagi peminat naskah nusantara, khususnya perihal Teknik konservasi dan perawatan naskah berbahan lontar.


Museum Sonobudoyo adalah salah satu museum di Indonesia yang memiliki koleksi naskah lontar cukup banyak. Museum Sonobudoyo memiliki sejumlah koleksi naskah lontar, baik lontar Jawa maupun Lontar Bali. Secara spesifik diketahui bahwa lontar Bali berjumlah 125 cakep, dan lontar Jawa sejumlah 75 cakep lontar. Secara umum kondisi naskah-naskah lontar koleksi Museum Sonobudoyo dalam kondisi yang baik, meski beberapa bagian naskah terdapat yang mengalami kerusakan. Semua lontar koleksi museum adalah lontar yang memang diwarisi sejak awal berdirinya museum ini melalui Java Institut pada tahun 1934.




Ketua UPT Lontar Unud, Dr. I.B. Rai Putra, M.Hum. dan Kepala Museum Sonobudoyo Setyawan Sahli, S.E., M.M., saat pembukaan acara


Setiawan Sahli, S.E., M.M., selaku kepala Museum Sonobudoyo mengaku sangat menyambut gembira atas terlaksananya kegiatan seminar dan workshop ini. Menurutnya, Museum Sonobudoyo selama ini tidak mengetahui teknik dan kelengkapan konservasi naskah lontar, padahal museum memiliki koleksi naskah lontar cukup banyak. “Selama ini kami tidak memiliki SDM yang menguasai bidang naskah lontar, jadi dengan kegiatan ini kami bisa belajar banyak. Hal ini juga menjadi landasan bagi kami untuk nantinya tetap melaksanakan kegiatan semacam ini.” Ungkap Setiawan dalam sambutannya.


Tim UPT Lontar Unud dipimpin oleh Dr. Ida Bagus Rai Putra, M.Hum., menyampaikan materi seminar dan workshop selama kurang lebih 3 jam. Peserta seminar dan workshop ini cukup banyak, kurang lebih 60 orang dari berbagai instansi di wilayah Yogyakarta. Peserta yang hadir mengikuti kegiatan diantaranya adalah mahasiswa dan dosen dari Universitas Gadjah Mada, Komunitas Pencinta Museum, mahasiswa dan dosen Universitas Sanata Dharma, arkeolog, filolog, serta pengelola museum. Semua peserta mengikuti kegiatan dengan sangat antusias. Sebagian besar peserta mendapatkan pengetahuan baru tentang konservasi naskah lontar.



Peserta seminar dan workshop konservasi lontar


Usai kegiatan, pihak pengelola Museum Sonobudoyo merespon antusias peserta dengan langsung membentuk komunitas pencinta naskah lontar dan manuskrip nusantara. Pihak museum berjanji akan memfasilitasi semua kebutuhan komunitas ini, sehingga ke depan semakin berkembang lagi kecintaan masyarakat khususnya generasi muda pada naskah-naskah nusantara. (gp)