Seminar Nasional Bahasa Ibu ke-11, Menggali Potensi Serta Meramu Terapi Pelestarian Bahasa Ibu


 Dekan FIB bersama Ketua Panitia SNBI XI menyerahkan buku Refleksi  10 tahun SNBI kepada perwakilan tamu undangan


Seminar Nasional Bahasa Ibu kembali digelar pada tanggal 22 Februari hingga 23 Februari 2019. Seminar ini merupakan seminar tahunan yang diselenggarakan Program Magister dan Doktor Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana bekerja sama dengan Asosiasi Peneliti Bahasa Lokal (APBL). SNBI tahun ini merupakan tahun ke-11, dan diselenggarakan berkenaan dengan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional dan HUT Kota Denpasar ke-231.


Pada tahun ke-11 ini, SNBI mengangkat tema “Menggali Potensi dan Meramu Terapi Pelestarian Bahasa Ibu. Seminar kali ini berlangsung semarak dengan total 102 makalah dari 156 pemakalah. Selain seminar, pada SNBI kali ini turut pula diselenggarakan Lokakarya Pekestarian Bahasa Lokal yang ke-1. Pemakalah dan peserta lokakarya hadir dari kalangan dosen, peneliti, mahasiswa, dan pemerhati bahasa dari berbagai wilayah di Indonesia.  


Pembicara Kunci dan Pemakalah Utama


SNBI kali ini menghadirkan pemakalah kunci Prof. Dr. James T. Collins, M.A dari Universiti Kebangsaan Malaysia. Selain itu, SNBI menghadirkan empat pemakalah utama diantaranya adalah Prof. Dr. Multamia RMT Lauder, Mse., DEA dari Universitas Indonesia, Dr. Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum. dari Universitas Sanata Dharma, Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum. dari Universitas Andalas, dan Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A., dari Universitas Udayana


Dua pemakalah utama yaitu Prof. Dr. Multamia RMT Lauder, Mse., DEA dan Dr. Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum. juga akan memberika kuliah umum serangkaian kegiatan SNBI ke-11.



Pemukulan gong sebagai pembukaan SNBI XI oleh Dekan FIB didampingi oleh Sekta Kota Denpasar, Ketua APBL, dan Ketua panitia SNBI XI


Pelestarian Bahasa Ibu


Katua panitia SNBI ke-11, Dr. Maria Maltidis Banda, M.Hum. menyampaikan dalam laporannya, bahwa seminar kali ini bertujuan untuk  menggali dan mengkaji secara kritis dan konstruktif, aneka segi kebahasaan , kesusastraan, kelisanan, dan keberaksaraan termasuk bahasa-bahasa lokal. “Kita harus mengembangkan dan menguatkan fungsi jejaring kerja penelitian, serta melakukan pengembangan dokumentasi dan pemutakhiran teknologi dalam pelestarian bahasa lokal” ungakap Maria.


Ketua APBL, Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A., dalam sambutannya menyampaikan bahwa keterancaman bahasa lokal tidak dating dari luar saja, namun ancaman terhadap bahasa lokal turut datang dari dalam. “Bahasa ibu merupakan penciri identitas bangsa, dan oleh karena itu keberadaannya harus kita jaga bersama. Selaku Ketua APBL, dalam setiap kesempatan saya selalu menghimbau kepada setiap orang tua agar tidak melupakan pengajaran bahasa ibu kepada anak-anak mereka,” ungkap Budiarsa. APBL telah turut bekerja sama untuk selalu mensukseskan kegitan SNBI dari tahun ke tahun.



Sekda Kota Denpasar, Drs. A.A. Ngurah Rai Iswara, M.Si. saat memberi sambutan dalam SNBI XI


Dukungan Pemerintah Kota Denpasar


SNBI ke-11 kali ini turut mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Denpasar yang bersamaan pula menyambut hari jadinya ke-231.Sekretaris Daerah Kota Denpasar Drs. A.A. Ngurah Rai Iswara, M.Si. pada sambutannya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya karena Pemerintah Kota Denpasar turut dilibatkan dalam SNBI kali ini.

Rai Iswra menambahkan bahwa Kota Denpasar memiliki hutang budi yang besar pada Fakultas Ilmu Budaya, sebab sejarah lahirnya Kota Denpasar ditelusuri dan disusun oleh para ahli di FIB. “Pemkot Denpasar berhutang budi pada FIB, selain saya sendiri sebagai alumni Fakultas Sastra, HUT Kota Denpasar adalah hasil perumusan dari para intelektual di FIB, dan aula Widya Sabha ini menjadi tempat berlangsungya perumusan tersebut, “ ungkap Rai Iswara.

Lebih lanjut Rai Iswara berjanji akan selalu berusaha mendukung setiap kegiatan kebudayaan yang diselenggarakan oleh FIB. Rai Iswara juga meminta kepada panitia SNBI tahun depan untuk segera mengajukan proposal pada Pemkot Denpasar sehingga kegiatan SNBI tahun depan dapat didanai dari APBD Kota Denpasar melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.



Dekan FIB, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A., ketika memberi sambutan dalam SNBI XI



Sementara itu Dekan FIB, Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A., sangat berterimakasih kepada segenap panitia yang telah menyiapkan kegiatan seminar dengan sungguh-sungguh. Kepada Pemkot Kota Denpasar, secara khusus Sutjiati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah mendukung berlangsungnya kegiatan SNBI kali ini. “Kami sangat berterimakasih kepada Pemkot Denpasar atas segala dukungannya pada SNBI kali ini, ini menjadi satu langkah baik sinergi pemerintah dengan lembaga akademik dalam bersama-sama menjaga dan melestarikan Bahasa ibu. Kita semua berharap agar Bahasa ibu kita tetap eksis di tengah gempuran berbagai bahasa asing.”

Sutjiati juga menyampaikan bahwa Unud kini telah memiliki Pusat Unggulan Iptek, sementara PUI bidang pariwisata yang baru terbentuk. Kedepannya FIB Unud akan mempersiapkan diri untuk menjadi Pusat Unggulan Iptek dibidang budaya.



Peserta pembukaan SNBI XI


(gita)