Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unud Gelar Bakti Tri Hita Karana di Pura Watuklotok, Klungkung

 

 Foto Bersama antara Ketua SM FIB  Unud, WD III, Panitia, dan Pemangku, serta Pangempon Pura.



Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (SMFIB Unud) mengadakan acara Bakti Tri Hita Karana (BTHK) di Pura Watu Klotok, Klungkung pada hari Senin, tanggal 20 Juli 2020.

 

Acara tersebut merupakan bagian dari program kerja SMFIB Unud yang berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat. Acara BTHK yang telah berlangsung lima kali tersebut memilih Pura Watuklotok sebagai tempat pengabdian karena pura itu termasuk dalam pura Kahyangan Jagat.


Wakil Dekan III FIB Unud Dr. Ni  Ketut Ratna Erawati, M.Hum. Menyerahkan Plakat kepada Pangempon Pura.


 

Dalam suasana menuju adaptasi kebiasaan baru, masyarakat yang melakukan persembahyangan ke pura Watu Klotok tidak pernah surut dengan tetap menaati aturan protokol kesehatan.

 

Menaati Protokol Kesehatan

 

Acara BTHK tahun ini dirancang sangat berbeda dari tahun tahun sebelumnya karena sangat menitikberatkan protokol kesehatan akibat pandemi Covid-19. BTHK yang dilaksanakan di Pura Watu Klotok sesungguhnya sudah terlaksana sejak bulan Maret sampai dengan Juli 2020 dengan melibatkan kurang lebih 500 mahasiswa aktif di lingkungan FIB Unud.


Persembahyangan Bersama sebelum  Acara Bakti Tri Hita Karana.

 

Acara-acara tersebut dilaksanakan secara mandiri oleh para mahasiswa di lingkungan mereka masing-masing dengan pembersihan, penanaman pohon, dan pemberian edukasi kepada masyarakat terkait usaha menjaga alam. Puncaknya, SMFIB melakukan pembersihan dan penyerahan sejumlah piranti kebersihan kepada pangempon Pura Watuklotok.

 

Anak Agung Gede Krisna Putra selaku ketua SMFIB Unud menyatakan bahwa terdapat sejumlah perubahan konsep acara ketika pandemi covid-19 juga mewabah di Bali. Kondisi pandemi Covid-19 ini mengharuskan SMFIB dengan seluruh panitia mematuhi protokol kesehatan ketika acara berlangsung.

 

Panitia, Staf Pegawai, dan WD III  Meletakkan Punia Berupa Sarana Kebersihan.


Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan pembersihan di sekitar pura dan penyerahan sejumlah sarana-prasarana seperti westafel, sabun, tong sampah dan plang-plang di Pura Watuklotok itu juga bertujuan untuk membantu pamedek yang tangkil ke pura di masa adaptasi kebiasaan baru atau new normal.

 

 

Dukungan Staf Dekanat FIB Unud

 

Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unud yang pada kesempatan itu diwakili oleh WD III, Dr. Dra. Ni Ketut Ratna Erawati, M.Hum., menyatakan dukungannya terhadap kegiatan pengabdian yang dimotori oleh mahasiswa itu. Ia menyatakan bahwa kegiatan BTHK ini adalah  titik awal dalam aktivitas di era new normal.

 

“Kegiatan semacam ini sangat penting bagi kami di kalangan dunia pendidikan. Dalam konteks ini mahasiswa sebagai bagian langsung dari masyarakat harus memiliki dan melatih kepekaan terhadap lingkungannya, karena mereka akan kembali ke masyarakat.

 

Inilah ujian sesungguhnya yang dihadapi oleh kaum akademis, yang tdk hanya tahu teori tetapi harus praktek langsung sekaligus melatih soft skill dalam bersaing di Era 4.0. Itulah mengapa pengabdian ini menjadi penting dan harus dilakukan, sehingga   pendidikan di perguruan tinggi gayut dengan kebutuhan masyarakat” Demikian tandasnya.

 

Apresiasi dari Pangempon Pura


Kelihan Pura Watuklotok, I Nengah Widiana menyatakan apresiasi terhadap acara BTHK yang dilaksanakan SMFIB Unud. Pada kesempatan itu, beliau juga menyatakan uacapan terima kasih atas inisiatif mahasiswa SMFIB.

 

“Semoga kepedulian mahasiswa FIB Unud dapat menyebar ke mahasiswa lainnya”. Demikian sambutan Widiana yang sekaligus menjabat sebagai Ketua LPM di Desa Tojan, Klungkung (Guna)